Sinopsis K- Drama : Memorist Episode 16 Part 2 End
Original Network : tvN
"Semua huruf, organisasi, tempat, dan peristiwa adalah fiktif”
Kyung Tan tersadar dari koma nya. Dan melihat itu, Se Hoong langsung berteriak memanggil Dokter serta Perawat.
“Se Hoong,” panggil Kyung Tan.
“Kamu mengenaliku?” tanya Se Hoong dengan bahagia. “Istrimu gres saja pergi ke toko swalayan,” jelasnya.
“Dan Dong Baek? Bagaimana keadaannya?”
“Benar. Begini… Dia sibuk menangkap penjahat mirip biasanya,” jawab Se Hoong. Dan Kyung Tan tersenyum senang. Melihat senyum itu, Se Hoong juga ikut tersenyum.
Hui Soo tersadar dan melihat Dong Baek berada disisinya. “Kamu ini terlalu bagus,” pujinya. Dan Dong Baek memanggilnya dengan sebutan ‘abang’. “Sudah usang kau tidak memanggilku mirip itu,” katanya, senang.
“Dahulu kamu juga orang yang anggun,” balas Dong Baek sambil tersenyum kecil.
“Tapi aku ragu kamu akan menjadi sepertiku,” gumam Hui Soo, pelan.
Dong Baek merasa gundah dengan tindakan Hui Soo selama ini, jadi diapun bertanya, kenapa Hui Soo hingga bertindak sejauh ini. Menurutnya Hui Soo tidak perlu membunuh semua orang yang terlibat. Dan Hui Soo menanyakan pertanyaan yang sulit di jawab, kalau bukan dia, maka siapa yang akan melakukannya. Dia sangat yakin bahwa kalau beliau tidak bertindak, maka semua bangsat itu masih akan mampu menjalani hidup mereka dengan damai.
“Tapi kamu bisa mengambil pendekatan lain,” kata Dong Baek. Dia masih tidak baiklah dengan cara yang Hui Soo gunakan. “Yoo Ah Young meninggalkan kesaksiannya padamu dan kau mampu menggunakan kemampuanmu untuk mengungkap kebenarannya. Kamu seharusnya menciptakan pilihan yang lebih baik,” terperinci nya dengan murung.
“Ju Ho,” panggil Hui Soo, pelan. “Ingatan tidak punya kekuatan. Ingatan orang-orang tidak berdaya. Ingatan Ah Young dan ingatanku tidak mampu menghukum siapa pun,” jelasnya. Lalu dia mulai merasa kesakitan. Dan Dong Baek pun menghentikannya untuk berbicara lagi.
Hui Soo lalu memegang akrab tangan Dong Baek, dia ingin menunjukkan ingatannya kepada Dong Baek sehingga Dong Baek mampu memutuskan. Walaupun beliau merasa sangat kesakitan, tapi dia berusaha untuk menahan rasa sakit tersebut. Dan Dong Baek menerima niat baik Hui Soo, kemudian sehabis simpulan, dia menatap ke arah Hui Soo dengan duka.
“Biarkan saya menghapus semua ingatan burukmu,” kata Dong Baek, menunjukkan. Lalu beliau menyentuh kepala Hui Soo dan menghapus semua ingatan buruknya. Dan ketika Dong Baek melakukan itu, Hui Soo pun kembali menjadi hening.
Sun Mi menjelaskan kepada semuanya bahwa dia masih kekurangan bukti eksklusif yang bisa mengaitkan Bang Joon Seok ke pembunuhan Moon Yong Dae. Dan Young Soo menambahkan, dia menjelaskan bahwa karena pada kurung waktu kasus, Joon Seok berada diluar negri, maka batas waktu masalah masih belum berakhir, tapi mereka tidak bisa menahan Joon Seok begitu saja. Kaprikornus mereka harus mencari bukti semampunya.
“Bagaimana dengan Wakil Kepala Lee?” tanya Detektif A.
“Pertama, tangkap Kim Do Soo dari Departemen Intelijen,” perintah Young Soo dengan tegas. Sebab dia mengingat kedekatan antara Do Soo dan Shin Woong.
Setelah para Detektif meninggalkan ruangan, Sun Mi memberitahu Young Soo bahwa beliau berniat untuk menemui Shin Woong terlebih dahulu, sebab beliau membutuhkan sesuatu darinya. Dan Young Soo mengerti, tapi beliau ingin Sun Mi untuk tetap bersikap sopan. Dan Sun Mi mengiyakan.
Shin Woong dan Istrinya sedang membantu putra mereka melaksanakan rehabilitasi. Dan kemudian Sun Mi datang, dengan sopan ia menawarkan hormat kepada mereka semua.
Sun Mi dan Shin Woong mengobrol berdua. Mereka berdua membicarakan wacana kenangan abad kemudian. Ketika pertama kali Sun Mi datang untuk wawancara, Sun Mi seusia putra Shin Woong kini. Saat itu, banyak orang yang tidak oke untuk memperkerjakan Sun Mi, sebab sewajarnya mereka mendapatkan orang diatas 30 tahun. Namun ketika itu, Shin Woong mendukung dan mendapatkan Sun Mi. Sehingga Sun Mi merasa berterima kasih padanya.
“Surat perintahnya sudah dikeluarkan?” tanya Shin Woong, membicarakan kasusnya.
“Akan dikeluarkan,” jawab Sun Mi dengan jujur. “Inspektur Kim Do Soo juga mengaku.”
“Apa tuduhannya?”
“Batas waktu penuntutan basi untuk kejadian Shimbae, tapi ada sembilan tuduhan termasuk penyalahgunaan kekuasaan.”
“Total hukumannya akan cukup usang,” kata Shin Woong dengan hening, seperti sudah mendapatkan takdinya. “Jangan bersikap besar kepala,” katanya, menasehati.
“Aku tidak akan menyerah semudah itu,” balas Sun Mi dengan tegas.
“Aku tidak mengharapkan kurang dari itu,” kata Shin Woong, puas. “Inspektur Han. Pasti ada alasan kenapa kau datang sendirian lebih dahulu,” tanyanya.
“Aku datang untuk meminta Anda menciptakan keputusan yang melindungi reputasi kepolisian.”
“Aku sudah sekarat, jadi, kau ingin bukti untuk menangkap Hwang Pil Seon, bukan?” tebak Shin Woong dengan benar. “Sun Mi. Saat kamu mengulurkan tanganmu ke orang yang tergantung di jurang, kau harus memberi orang itu impian. Aku tidak melihat ada harapan di tangan yang kamu ulurkan itu. Harapan untuk keselamatanku,” keluhnya seperti bercanda.
Dengan hormat, Sun Mi membungkuk dan pergi. Dia tidak mengatakan apapun lagi.
Setelah Sun Mi pergi darisana, Young Soo dan Tim Detektif tiba dengan membawa surat perintah. Dan dengan tenang, Shin Woong bertanya, “Kita pergi sekarang?”
Dong Baek kembali ke rumahnya dulu. Rumah kala kecilnya. Disana beliau bisa melihat bayangan murung Hui Soo yang menangis sendirian.
Ingatan Hui Soo. Ketika Hui Soo membantu Joon Seok memakai jasnya, beliau secara membisu- membisu memindai ingatan Joon Seok. Dan tanpa sengaja, beliau melihat belakang layar yang Joon Seok sembunyikan didalam rak buku.
Setelah Joon Seok pergi bekerja. Hui Soo membuka kawasan persembunyian Joon Seok, dan disana beliau menemukan sebuah handycam.
Hui Soo duduk disofa sendirian dan dia menangis melihat apa yang berada di dalam rekaman handycam tersebut. Itu adalah video rekaman penderitaan Ah Young, saat Joon Seok dan sobat-temannya memperkosa dirinya dan merendah kan dirinya.
Sesudah menonton rekaman tersebut, Hui Soo menyimpan handycam itu dibawah lemari TV. Dan itulah yang di tinggalkan oleh Hui Soo untuk Dong Baek gunakan.
Sun Mi dan Tim Detektif datang untuk menemui Pil Seon. Namun disana, para penjaga menahan mereka, jadi dengan paksa mereka pun mendorong para penjaga dan masuk ke dalam ruangan.
Didalam ruangan. Ketika Sun Mi dan Tim Detektif masuk, Pil Seon sedang duduk dengan santai dan menikmati tehnya. Lalu Joon Seok dengan sombong memerintah Pengacara Im yang ada bersama dengan mereka untuk melaporkan Sun Mi sekarang.
“Inspektur Han. Kamu terlalu memercayai orang abnormal dengan kekuatan telepati itu. Seperti yang kau lihat, ia sangat sibuk menghadapi orang yang membuatkan tuduhan liar. Termasuk kamu …” kata Pengacara Im dengan angkuh. Dan Sun Mi mengabaikannya.
Sun Mi mendekat kepada Pil Seon dan berbicara dengan tegas kepadanya. “Pimpinan Hwang Pil Seon, Anda ditangkap atas pemerasan dan pembunuhan bayaran.”
“Inspektur Han! Beraninya kamu…” bentak Pengacara Im. Dan Sun Mi masih mengabaikannya.
“Cukup. Jangan berangasan,” kata Pil Seon dengan hening. Dan Pengacara Lim pun langsung diam dengan patuh. “Inspektur Han. Pilih kata-katamu dengan hati-hati. Kamu harus bersikap mirip itu di depanku,” katanya dengan angkuh kepada Sun Mi.
“Akan kukatakan lagi dengan hati-hati. Hwang Pil Seon. Anda ditangkap atas pemerasan dan pembunuhan bayaran,” kata Sun Mi. Kali ini dia menunjukkan surat perintah yang di bawanya. Dan Pil Seon tertawa keras, seolah itu bukanlah problem besar.
Para Detektif kemudian mendekat untuk membawa Pil Seon. Tapi dengan sombong, Pil Seon membentak mereka dan berjalan sendiri.
“Hubungi Jaksa Agung,” perintah Joon Seok. Lalu beliau mengikuti Pil Seon.
“Baik, Pak,” jawab Pengacara Im dengan hormat.
Se Hoong datang menemui Sun Mi di daerah Pil Seon. Dia menemui Sun Mi, dan menanyai dimana Dong Baek. Dan Sun Mi menjawab bahwa ia juga tidak tahu.
Pengacara Im menghubungi Jaksa Agung. Dan Jaksa Agung menjelaskan bahwa ia tidak mampu melaksanakan apapun, karena ada petisi nasional mengenai kasus ini. Maka dari itu, beliau ingin biar Pengacara Im tidak menghubungi nya untuk sementara waktu. Setelah mengatakan hal itu, Jaksa Agung langsung mematikan telponnya.
Pil Seon mendengar pembicaraan itu, dan merasa kesal.
Joon Seok menunggu di dalam mobil dan mengawasi situasi dari jauh.
Pengacara Im dan Pil Seon masuk ke dalam ruangan introgasi, dan di dalam sana Shin Woong sudah duduk dan menunggu mereka.
“Kenapa penjahat yang seharusnya diinterogasi, menginterogasiku?” tanya Pil Seon, tidak senang. “Kudengar jaksa menyebut namamu, Wakil Kepala Lee Shin Woong, sebagai tersangka utama.”
“Aku juga di sini untuk diinterogasi alasannya adalah sudah melakukan banyak kejahatan,” balas Shin Woong dengan sikap tenang.
Shin Woong mengingat pertanyaan putranya, ketika berada dirumah sakit. Dan dia merasa sangat bersalah, ketika ia mendengar putranya menyampaikan bahwa dia mempercayainya.
Karena itulah, makanya Shin Woong bersedia untuk di tangkap. Dan beliau menunjukkan semua dokumen bukti kejahatan Pil Seon yang di milikinya. Melihat semua dokumen tersebut, Pil Seon merasa marah kepada Shin Woong.
“Apa kau selalu seberani ini, Lee Shin Woong? Biarkan aku mengajarimu lagi dari awal. Aku tidak akan usang di sini,” kata Pil Seon dengan sangat yakin.
Sun Mi masuk ke dalam ruangan introgasi. “Anda tidak perlu berlama-usang di sini. Kami punya banyak bukti,” terperinci Sun Mi sambil tersenyum cantik. “Interogasi akan segera berakhir,” tegasnya. “Hwang Pil Seon. Bagaimana jika kita berdua menebak berapa lama Anda akan dipenjara?”
“Kamu sudah terlalu lama bertingkah. Kurasa kamu tidak terlalu mengenalku,” balas Pil Seon dengan masih bersikap arogan. “Aku akan memberimu pelajaran supaya kau bisa belajar untuk tidak membuatku marah lagi,” ancamnya.
“Sayang sekali. Anda harus tahu bahwa semuanya sudah berubah. Ada lebih banyak orang sepertiku kini ini,” balas Sun Mi dengan damai. Lalu dia duduk dan memulai proses introgasi. Dan dengan gugup, Pil Seon sama sekali tidak mampu tersenyum lagi.
Se Hoong yang berada di akrab tangga tidak sengaja mendengar pembicaaan Pengacara Im. Dan sehabis Pengacara Im final bertelponan nantinya, ia segera pergi dan memanggil Sun Mi.
Pengacara Im menelpon Joon Seok dan menjelaskan situasi yang ada. Dia meminta Joon Seok untuk menelpon dan meminta tunjangan dari orang lain, alasannya Jaksa Agung sudah tidak mau menjawab telpon darinya.
“Bagaimana denganku? Apa aku juga dalam ancaman?” tanya Joon Seok, memikirkan dirinya sendiri.
“Kita harus mengeluarkan Pimpinan dari sini biar selamat. Kamu harus menelepon…” terang Pengacara Im dengan frustasi. Karena dirinya juga bisa ikut terkena imbas dari perkara ini.
Para wartawan mulai tiba dan berkumpul di depan kantor polisi. Melihat itu, Joon Seok merasa panik. Dan ia menyuruh Pengacara Im untuk keluar dari sana dan meninggalkan Pil Seon. Setelah menyampaikan itu, beliau pribadi menutup telpon dan berniat untuk pergi.
Namun sebelum Joon Seok sempat masuk ke dalam mobil, Dong Baek datang dan menghentikan nya. Lalu Se Hoong datang bersama dengan Sun Mi.
“Kita belum menemukan apa-apa terkait dirinya,” bisik Sun Mi. Dan Joon Seok tersenyum puas mendengar bisikan itu.
“Maksudmu bukti?” tanya Dong Baek dengan sikap hening. Lalu beliau memperlihatkan video rekaman yang ada didalam hp nya. Itu yakni video Ah Young.
Melihat video tersebut, Joon Seok berpura- pura tidak mengerti. Dan dengan kesal, Dong Baek menyuruhnya untuk membisu serta menonton sampai habis. Diakhir video tersebut, wajah Joon Seok terekam dengan sangat terang. Dan melihat itu, raut wajah Joon Seok eksklusif menggelap.
“Aku kesulitan menonton ini,” jelas Dong Baek. Lalu ia tersenyum kepada Sun Mi untuk meminta izinnya. Dan Sun Mi menawarkan izinnya. “Bang Joon Seok, Anda ditahan atas tuduhan pembunuhan,” tegasnya. “Detektif Oh. Bawa beliau ke daerah yang seharusnya. Aku akan segera ke sana,” perintahnya.
“Ayo, Pak,” jawab Se Hoong. Dia membawa Joon Seok untuk ikut bersamanya.
Sun Mi dan Dong Baek lalu berjalan mendekati Pengacara Im yang keluar dari dalam kantor polisi. Dengan perilaku bersahabat, Dong Baek memanggil Pengacara Im dan menyuruhnya untuk melihat kedepan. Dan dengan rasa ingin tau, Pengacara Im pun melihat ke depan.
Didepan. Jaksa Oh ditangkap oleh polisi. Dan para wartawan mengerubungi nya untuk mewawancarai nya. Melihat itu, Pengacara Im langsung ingin melarikan diri secara membisu- membisu. Tapi Jaksa Oh melihat nya dan langsung memanggilnya.
“Pak, tolong katakan sesuatu. Mereka mencoba menjebakku!” teriak Jaksa Oh.
Mendengar itu, Ji Eun menyadari eksistensi Pengacara Im. Dan beliau langsung mendekati Pengacara Im untuk mewawancarainya. Dan sebab itu, para wartawan yang lain pun ikut mendekati Pengacara Im untuk mewawancarai nya.
“Tidak, aku tidak paham apa yang Anda bicarakan,” kata Pengacara Im, menolak untuk berbicara. Kemudian beliau berniat untuk segera pergi.
“Hei, hentikan dia. Hentikan dia! Aku hanya membantu perbuatannya. Dia pria yang kalian cari!” teriak Jaksa Oh, menyalahkan Pengacara Im.
Jaksa Yeo Ji Sook (Ingat? Baca eps 4, guys :D ). Dia datang bersama dengan para bawahannya dan menghentikan Pengacara Im yang ingin kabur.
Melihat Ji Sook datang, Sun Mi menyapa nya dengan ramah. Dan Ji Sook membalas nya dengan ramah juga. “Kejaksaan khusus dimulai hari ini. Tidak banyak lagi yang bisa kalian lakukan. Aku khawatir aku akan menuntaskan semua tugasnya,” jelasnya dengan senang.
“Ya, jika kamu masih bersedia menjadi jaksa bintang seperti yang kujanjikan sebelumnya,” balas Dong Baek. Dan Ji Sook tersenyum padanya.
Dengan penasaran, Sun Mi menanyakan, darimana Dong Baek menemukan bukti ihwal Joon Seok. Dan Dong Baek menjawab bahwa beliau menemukannya di dalam ingatan seseorang. Dan Sun Mi tidak bertanya lebih lanjut, sebab ia mengerti Dong Baek tidak mau bercerita.
Dong Baek datang menjenguk Kyung Tan dirumah sakit. Dia bersama dengan Se Hoong memeluk Kyung Tan dengan dekat seperti menjepitnya.
“Aku tidak percaya kalian berdua melaksanakan ini,” keluh Kyung Tan.
“Lihat betapa bengkaknya dirinya. Apa yang akan kita lakukan? Pasti sakit sekali,” kata Dong Baek sambil berpura- pura menangis.
“Dia selalu bisul,” balas Se Hoong, membenarkan.
Sun Mi menyerahkan surat pengunduran dirinya kepada Young Soo. Dia merasa jikalau pekerjaan nya sebagai polisi sudah berakhir. Dan Young Soo mengerti, serta menerima surat pengunduran dari Sun Mi tersebut.
“Semoga berhasil. Pengacara Han Sun Mi.”
“Terima kasih.”
Ketika Sun Mi keluar dari dalam ruangan. Setiap orang bertepuk tangan untuknya, dan memberikan rasa sedih mereka alasannya mereka akan berpisah dengan Sun Mi.
“Aku berterima kasih pada semua orang karena menuruti perintahku meskipun saya masih muda dan arogan,” kata Sun Mi, berterima kasih kepada semuanya.
“Ini,” kata Detektif A, memberikan sebuket bunga untuk Sun Mi. “Nona Han, kau andal. Suatu kehormatan mampu bekerja denganmu!” pujinya sambil memberika hormat.
“Aku juga! Aku juga!” seru yang lainnya. Dan Sun Mi membalas hormat mereka semua.
Bong Kook yang merasa paling murung, alasannya adalah Sun Mi akan pergi. Dia merenung di erat sudut dinding. Lalu dia melepaskan lencana kepolisiannya, mengecupnya sekali, dan menunjukkan itu kepada orang di dekatnya. Dan lalu ketika ia melihat para rekannya memeluk Sun Mi, dia eksklusif mendekat dan memeluk Sun Mi juga.
Dong Baek tiba menemui In Tae yang sedang berada sendirian di dalam kamar dan dalam keadaan masih tertidur. Dia menyentuh kepala In Tae dan mengembalikan ingatan nya.
Ketika Sang Ah tiba, In Tae bangkit dan memanggil namanya. Melihat kondisi In Tae yang mengenalinya, Sang Ah merasa terkejut serta bahagia.
“Ibu, itu Pak Dong Baek,” kata Hyeon Su sambil menunjuk ke lorong rumah sakit.
“Pak Dong Baek?”
Dong Baek menemui Dokter Ahn untuk mengetahui hasil tesnya. Dan dengan jujur, Dokter Ahn menjelaskan bahwa kondisi Dong Baek yang awalnya tidak stabil, ntah mengapa sudah menjadi normal kembali sekarang.
“Kurasa saya tahu karena. Mendapatkan kembali ingatan yang kublokir 20 tahun lalu telah memberiku stabilitas. Kurasa mampu dibilang saya membolokir kemampuanku sendiri,” terang Dong Baek sambil tersenyum.
“Ceritakan lebih banyak,” kata Dokter Ahn, ingin tahu lebih banyak. Tapi Dong Baek menolak, alasannya menurutnya ini sulit untuk di jelaskan dengan kata- kata.
Setelah menyampaikan itu, Dong Baek pun pergi. Dan Dokter Ahn tersenyum bahagia untuknya.
Ji Eun bekerja dia kantor media yang gres. Dan disana ia memberitakan kebenaran. “Pimpinan Hwang dan mantan Anggota Majelis Bang yang diadili atas pembunuhan, pembunuhan bayaran, dan penyuapan dieksekusi 20 tahun dan 18 tahun di sidang kedua mereka. Itu dua tahun lebih banyak dari yang mereka terima selama sidang pertama. Jaksa penuntut juga mengumumkan akan mengusut pejabat tinggi yang terkait dengan Hwang dalam lingkaran politik, ekonomi, serta media. Mereka yang telah merugikan masyarakat kita dengan kekuasaan ilegal mereka dan koneksi dalam pejabat berpangkat tinggi akan menghadapi aturan hukum sekali lagi. Publik tidak pernah seantusias ini untuk meminta keadilan ditegakkan. Saya Kang Ji Eun dari OBC News.”
TVC. Mantan kantor Ji Eun. Orang- orang disana merasa stress dan tidak senang, alasannya kini tempat mereka menjadi terancam. Karena mungkin ranting mereka turun.
Didalam penjara. Joon Seok merasa depresi, dan terus memanggil, “Ibu. Ibu…” panggilnya.
Petugas penjara memberitahu Pil Seon bahwa kemarin malam, Joon Seok bunuh diri. Mendengar itu, Pil Seon merasa terkejut dan sangat duka. Dia lalu teringat kata- kata Jae Gyu kepadanya dahulu. Dan dia tambah merasa stress mendengar itu.
Jae Gyu : “Kamu lebih jelek daripada ibumu. Kamu akan mati mengenaskan. Kamu akan menghadapi kematian paling menyedihkan. Hahahaha.”
Sun Mi memulai kantor pengacara nya sendiri. Dan Bong Kook tiba untuk bekerja bersama dengannya. Sebab ia selalu ingin bekerja dengan Sun Mi.
Pada hari pembukaan kantor pengacara Sun Mi. Banyak orang yang tiba dan memberikan hadiah tissue toilet sebagai hadiah. Dan melihat itu, Sun Mi tersenyum kecil, tanpa mampu berkata- kata.
Ketika semuanya berfoto bersama, Se Hoong hanya fokus memotret Ji Eun saja. “Cantiknya,” pujinya. Dan melihat hasil foto tersebut, semua orang langsung menggoda Se Hoong. Dan Se Hoong merasa bahagia dengan godaan tersebut. Sementara Ji Eun merasa canggung.
“Makara, apa kesalahanmu kali ini?” tanya Sun Mi. Saat berjalan berdua dengan Dong Baek.
“Ini lebih wacana bagaimana caraku menjalani hidupku selama ini.”
“Sepertinya kamu melakukan sesuatu yang jelek,” kata Sun Mi dengan yakin. “Siapa korbannya? Katakan supaya aku bisa melindungi hak sipilnya.”
“Selama ini, kupikir saya hanya punya kemampuan untuk memindai ingatan orang. Tapi kurasa bukan hanya ingatan mereka. Apa yang mereka pikirkan dan apa yang mereka rasakan. Waktu mereka secara umum. Aku mengetahui semuanya ihwal mereka,” terperinci Dong Baek, bercerita. “Kurasa aku hanya menganggap kemampuanku sebagai alat, alasannya itu saya membaca ingatan begitu banyak sembarang orang. Karena itulah saya merenung.”
“Itu sisi terindah dirimu yang pernah kulihat,” puji Sun Mi. “Aku takjub. Lalu? Kamu tidak akan menggunakannya lagi?”
“Tentu, aku akan menggunakannya. Aku akan menggunakannya dengan baik. Aku akan mencurahkan perasaanku dan menggunakannya dengan baik,” balas Dong Baek dengan percaya diri. Dan Sun Mi tersenyum serta mengulurkan tangannya kepada Dong Baek.
“Detektif Dong Baek. Terima kasih untuk semuanya,” kata Sun Mi.
“Aku tidak sabar bekerja denganmu lagi, Inspektur Han Sun Mi,” balas Dong Baek sambil menyentuh uluran tangan Sun Mi.
Ketika menilik kasus, mirip biasa Dong Baek selalu terbawa emosi, ketika bertemu dengan Tersangka. Dia selalu ingin menghajar Tersangka. Dan melihat itu, Kyung Tan serta Se Hoong menatap tidak berdaya kepadanya.
“Aku bisa melupakan pensiun dini, bukan?” keluh Kyung Tan.
“Kurasa begitu,” balas Se Hoong.
Terima kasih sudah membaca disini. Mohon dukungannya selalu ya. :D