Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 09 - 1


Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 09 - 1
Images by : Tencent TV


Qianyu masih ragu, apa dengan berhasil menandakan eksistensi Lumba-lumba putih mereka mampu menghentikan Senwell? Tonghao menjelaskan kalau ia sudah mencari tahu informasi kalau Lumba-lumba putih Tiongkok adalah hewan tunjangan kelas satu di Tingkat Nasional dan juga spesies yang terancam punah. Di kenal juga sebagai panda air. Selama mereka bisa buktikan jikalau di desa Guanmei ada Lumba-lumba putih, maka atas nama suaka margasatwa yang terancam punah, mereka mampu mencegah pengembangan bisnis Senwell.
Qianyu akibatnya mengerti. Tapi, dari tadi, mereka tidak melihat ada lumba-lumba yang melompat keluar. Taichu menjelaskan bila di saat cuaca elok, lumba-lumba putih barulah akan melompat ke permukaan air. Dan karena sekarang cuaca berangin, mereka harus mencoba menyelam untuk memotret lumba-lumba putih.
Taichu dan Tonghao yang akan menyelam karna hanya ada dua tabung oksigen dan baju selam. Qianyu tidak setuju alasannya adalah setaunya Tonghao tidak pintar berenang. Tonghao menjelaskan jikalau menyelam tidak harus berakal berenang. Dan juga, sepanjang jalan tadi, beliau sudah mempelajari metode penyelaman dan hal-hal yang harus di perhatikan. Taichu akhirnya menyuruh Tonghao dan Qianyu saja yang menunggu di darat, alasannya mampu saja, lumba-lumba putih melompat. Sementara beliau yang akan menyelam. Tonghao tidak setuju karena lebih cepat bila ada dua orang yang menyelam. Tonghao juga menenangkan Qianyu untuk tidak khawatir alasannya adalah mereka tidak akan menyelam terlalu dalam dan jauh.
--

Jinzhi dan tn. Tang masih terus bertengkar, memperebutkan kertas perjanjian. Pertengkaran mereka sempat membuat para warga terhenti dan memperhatikan mereka. Tapi, kemudian, mereka mulai melempari tn. Tang dengan sayur-sayuran. Jinzhi jadi tidak tega dan menyuruh semuanya untuk tidak bertindak kelewatan.
--
Taichu dan Tonghao mulai menyelam ke dalam maritim, mencari lumba-lumba Tiongkok putih.
--

Ziqian dan Yunyi tiba di Penginapan Guanmei dan melihat keributan yang terjadi. Mereka pribadi menemui Minghan dan memarahinya alasannya sudah memaksa para warga sampai membuat keributan seperti ini. Minghan menyuruh mereka untuk damai saja alasannya adalah semua dalam kendalinya. Kalau mereka terlalu lunak pada tn. Tang, problem tidak akan terselesaikan. Ziqian memerintahkan Minghan untuk membubarkan semua pekerja-nya alasannya dia sudah berjanji pada tn. Tang akan menawarkan waktu selama 1 bulan.  Minghan tidak peduli dengan hal itu karena yang di lakukannya adalah keputusan direksi.
Para warga masih terus melempari tn. Tang dengan sayur. Shengzhe yang barusan masuk ke dalam Penginapan, ternyata mengambil payung dan melemparkannya pada Jinzhi. Dengan payung tersebut, Jinzhi melindungi tn. Tang dari lemparan sayur.
Warga lain protes alasannya adalah mereka mengira Jinzhi ada di pihak mereka, tapi kenapa malah melindungi tn. Tang? Jinzhi menjawab kalau hanya ia yang boleh memukuli tn. Tang. Dan datang-datang saja, seseorang melemparkan boks kayu ke arah Jinzhi. tn. Tang langsung memakai punggung-nya untuk melindungi Jinzhi.
Semua panik melihat tn. Tang yang terkena boks kayu. Mereka mulai bergegas menelpon ambulans, tapi tn. Tang malah melarang.
--

Taichu dan Tonghao akhirnya kembali ke permukaan. Tonghao berteriak jikalau mereka berhasil mendapatkan foto lumba-lumba putih Tiongkok. Qianyu sangat bahagia dan berlari ke arah Tonghao.
--
tn. Tang berdiri dan mulai bicara dengan para warga. Dia menjelaskan kalau dia bukannya tidak mau berpisah dengan Penginapan Guanmei, tapi tidak mau pisah dari Desa Guanmei. Semua hal-hal yang ada di sini dari langit hingga lautan adalah hal yang sulit di tinggalkannya. Ini adalah rumah mereka. Jika menjual rumah mereka di sini demi uang, apakah layak menyebut Guanmei sebagi kampung halaman?! Sekali Senwell merubah Desa Nelayan Guanmei menjadi kebun belakang bagi orang kaya, maka rumah kita akan menjadi rumah mereka. Mereka tidak akan bisa kembali lagi kemari. Hari ini, Zhang Minghan membawa begitu banyak uang, itu di lakukan untuk menstimulasi supaya mereka menyerangnya. Tentu saja dia tidak punya wewenang untuk menahan mereka. Mereka boleh pergi, tapi beliau tidak akan pergi. Selama dia masih bernafas, beliau akan tetap di Guanmei sampai mati.
--

Tonghao, Taichu dan Qianyu bergegas keluar dari lubang reruntuhan itu. Orang terakhir yang keluar adalah Tonghao. Akan tetapi, sebelum Tonghao tiba di atas, pasak yang menahan tali datang-tiba saja lepas, menciptakan Tonghao jatuh kembali ke bawah dan kepalanya mengenai watu besar yang ada di bawah sana.

Qianyu panik. Tapi Tonghao berteriak menyuruhnya untuk segera pergi dan menghentikan Senwell atau mereka akan terlambat. Qianyu tidak mau meninggalkan Tonghao. Tonghao terus berteriak semoga Qianyu tidak mempedulikannya.
“Qianyu, dengarkan saya. Saat berhadapan dengan musuh, entah kamu percaya diri atau tidak, jangan sekalipun tunjukan nyali kecil. Kalau kamu percaya pada diri sendiri, maka tidak ada yang tidak mungkin. Gunakanlah energi yang besar untuk menekan mereka,” nasehat Tonghao.
Taichu juga membujuk Qianyu untuk segera bergegas ke Penginapan Guanmei, sementara ia akan mengurus Tonghao di sini.
--
Semua warga mulai terpengaruh ucapan tn. Tang. Tapi, Zhao Qun tiba-tiba muncul dan menawarkan surat perjanjian baru yang sudah di cetak. Masalahnya, para warga mulai ragu untuk menjual rumah mereka atau tidak.
Ziqian segera maju dan bicara pada mereka. Dia menunjukkan mereka waktu utnuk membuat keputusan. Mereka boleh melihat dan membawa pulang surat perjanjian itu, memikirkannya matang-matang, baru tanda tangan dan kembalikan ke Senwell.
Eh, Minghan segera maju dan menekankan pada mereka untuk segera tanda tangan sekarang dan dapatkan uangnya. Dengan uang ini, mereka bisa menjalani kehidupan yang lebih baik. Dan walau mereka pergi, Desa Nelayan Guanmei akan tetap ada. Dan Senwell akan membuatkan wilayah ini menjadi lebih baik. Jika mereka tidak tanda tangan kini, mereka akan rugi.
Mulai timbul kericuhan kembali. Semua ingin medapatkan surat perjanjian itu.

Qianyu datang di dikala yang tepat. Dia datang sendirian dengan langkah percaya diri. Dengan memberanikan diri, Qianyu menunjukkan foto lumba-lumba putih yang di dapatkan Tonghao. Qianyu menjelaskan kalau Lumba-lumba Putih Tiongkok ada di dalam perairan pulau Guanmei dan merupakan spesies yang terancam punah tingkat 1 nasional. Di kenal juga sebagai panda air.
Minghan tidak peduli dengan lumba-lumba putih dan menyuruh Qianyu untuk menyingkir saja. Qianyu teringat nasehat Tonghao semoga dia percaya diri dan menekan musuh, jangan sebaliknya.

“GM Zhang. Sebagai GM dari Senwell, kamu niscaya tidak ingin melaksanakan kesalahan. Apa kamu tidak tahu jikalau negara melarang area pengembangan?  Baik, akan ku jelaskan padamu. UU Perlindungan Satwa Liar Republik Rakyat Tiongkok ketentuan Bab 2 Pasal 10. Negara dengan satwa liar yang berharga dan terancam punah memberi perlindungan khusus . UU Perlindungan Lingkungan Laut Republik Rakyat Tiongkok ketentuan Bab 3 Pasal 22. Apapun yang langka di lautan, spesies laut yang terancam punah, area distribusi terkonsentrasi secara alami harus membangun cagar alam maritim. Peraturan Implementasi Perlindungan Hewan liar maritim Republik Rakyat Tiongkok ketentuan Bab 2 Pasal 7. Unit dan eksklusif apapun dilarang merusak santunan khusus nasional dan derma khusus tempat area perairan dan kawasan bertahan hidup satwa liar akuatik yang berkembang biak. Desa Nelayan Guanmei adalah habitat lumba-lumba putih Tiongkok. Tidak diizinkan melaksanakan pengembangan bisnis," terang Qianyu.
Dan selama Qianyu menjelaskan, dimata Minghan, Ziqian dan Yunyi, sekilas Qianyu tampak seperti mirip Junhao. Seolah-olah Junhao lah yang berargumentasi dengan Senwell.
Minghan masih berusaha tetap tenang dan membalik pertanyaan kalau tidak ada bukti mengenai lumba-lumba putih. Foto yang Qianyu tunjukkan bisa saja hanya foto palsu. Qianyu tetap hening memberitahu jikalau Desa Nelayan Guanmei mempunyai legenda mengenai lumba-lumba dan memang belum ada yang melihatnya. Tapi, ia beruntung alasannya adalah berhasil menemukan lumba-lumba putih itu dan jumlahnya tidak sedikit. Foto yang di tunjukkan ialah asli dan Minghan boleh percaya atau tidak padanya. Jika tidak percaya, silahkan gusur paksa. Tapi, ia akan menciptakan permohonan ke cagar alam, dan untuk pergusuran yang sudah di lakukan secara paksa oleh Senwell harus di kembalikan kembali ke daerah semula tanpa syarat. Dan itu akan menjadi hal yang merugikan bagi Senwell dan juga merusak reputasi Senwell.
Ziqian menyarankan pada Minghan semoga mereka melakukan penelitian terlebih dahulu untuk mengambarkan eksistensi lumba-lumba putih. Dan kalau memang benar, maka pengembangan Desa Nelayan Guanmei, mutlak tidak mampu di lanjutkan paksa. 
Tidak hanya bicara pada Minghan, Qianyu juga bicara pada para warga desa. Desa Nelayan Guanmei walaupun tidak mampu menciptakan semua orang jadi kaya raya, tapi tetap saja ini yaitu rumah mereka. Rumah yang rusak mampu mereka berdiri. Jalan yang rusak mampu mereka perbaiki. Mereka punya kaki dan tangan, punya keberanian dan kekuatan, dan seharusnya mereka merubah Guanmei menjadi lebih baik bukan-nya membuang Guanmei dan mengalah.
Minghan jadi menentukan untuk mundur. Dia tidak mau mengambil resiko kalau benar di Guanmei ada lumba-lumba putih. Ziqian juga meminta maaf atas apa yang Minghan lakukan.
Usai situasi menjadi terkendali dan orang-orang Senwell sudah pergi, Qianyu pribadi menelpon Taichu menanyakan keadaan Tonghao. Taichu memberitahu jikalau Tonghao sekarang di bawa ke rumah sakit. Qianyu panik dan segera bergegas ke rumah sakit.
--
Begitu datang, beliau segera bertanya ke resepsionis. Suster yang berjaga memberitahu jikalau pasien Tonghao ada di UGD. Qianyu semakin panik.
Saat ia melewati UGD, ia melihat seorang pria yang di balut perban hingga menutupi wajah. Qianyu malah mengira orang itu yaitu Tonghao dan mulai menangis-nangis histeris. Wkwkk, yang terluka kan tadi kepala Tonghao, jadi mana mungkin wajahnya di perban juga.
Dan benar saja, dari dalam ruangan UGD, Taichu dan Tonghao melihat Qianyu yang sedang nangis-nangis. Mereka tentu heran. Qianyu kaget. Apalagi dikala pasien yang di tangisinya tadi, malah nanya ke dokter, apakah yang menangis itu yakni menantu perempuannya? Qianyu langsung meminta maaf dan kabur dari sana.


Tonghao dan Taichu tertawa melihatnya. Qianyu eksklusif berjalan ke arah Tonghao dan menatapnya dengan mata berlinang. Tonghao mendekatkan kepala Qianyu ke dada-nya dan menyuruh Qianyu mendengarkan suara denyut jantungnya. Jantungnya berdetak kencang, jadi dia mustahil mati. Dan juga, hutangnya belum lunas, jadi kenapa dia mati? Tonghao menghapus air mata Qianyu dengan lembut.
Taichu melihat hal itu dengan tatapan cemburu.
--
Kepulangan Tonghao dan Taichu di sambut meriah oleh tn. Tang, staff Penginapan Guanmei, Jinzhi dan Shengzhe. Dan mirip biasa, Jinzhi memuji muji Taichu lebih daripada memuji Tonghao. Di mata Jinzhi yang paling berjasa yaitu Taichu.
--

Tonghao merenung sendirian di balkon. Ternyata, tadi ia sempat di periksa dokter mengenai kondisi luka di kepalanya yang membuatnya amnesia. Dokter bilang kalau luka itu bisa di sembuhkan melalui operasi dan peluang keberhasilannya sangat tinggi sehingga Tonghao akan mampu kembali ke kehidupan yang sebelumnya. Dan Tonghao menolak untuk melaksanakan operasi tersebut. Dokter terperinci bingung, apa Tonghao tidak ingin tau mengenai kehidupan sebelumnya?
Lagi merenungkan masalah itu, Qianyu muncul di sebelahnya dan menunjukkan sebotol jus jeruk. Qianyu menanyakan apa yang sedang Tonghao pikirkan? Tonghao berbohong kalau beliau hanya sedang mendengarkan bunyi ombak maritim. Qianyu datang-tiba berterimakasih atas pemberian Tonghao. Tonghao membalas bila dialah yang seharusnya berterimakasih alasannya Qianyu sudah mau menampungnya yang seorang penipu dan tidak punya ingatan. Terimakasih karena tidak membuangnya.
Qianyu tersenyum mendengarnya. Tapi, sedetik lalu, wajahnya menjadi kelabu. Dia takut jikalau suatu hari ingatan Tonghao kembali dan akan melupakan semua yang terjadi di Guanmei.
“Kalau begitu, apa kau ingin ingatanku pulih?”
“Aku…,” Qianyu kesulitan menjawab. “Aku tidak tahu.”
“Sebenarnya adakah masa lalu yang sudah tidak penting? Yang penting ialah aku sudah punya ingatan yang gres. Aku juga bisa merasakan apa yang kau ucapkan. orang dan hal yang peduli kepada diri sendiri berputus asa karena merasa telah bekerja keras. Guanmei yakni rumahku. Adalah kawasan yang perlu ku jaga. Adapun nanti biarkan ingatan tiba pelan-pelan.”
“Tapi bagaimana mampu seseorang membuang seluruh era kemudian?” protes Qianyu.
“Masa kemudian adalah masa kemudian. Yang harus kita perbuat yaitu memegang abad sekarang bersahabat – erat. Menjalani kehidupan yang kini dengan baik,” jawab Tonghao.
Qianyu berkata jika ia terkadang memikirkan berada di posisi Tonghao. Berada di pulau terpencil tanpa ingatan apapun, bertemu orang baru dan masalah gres. Semua terasa seperti selembar kertas putih yang kosong. Dan semua itu, akan tetap membuatnya merasa kesepian.
Tonghao membenarkan. Akan tetapi, setelah ada di Guanmei, dia merasa dirinya menjadi lebih indah. Dia bisa mencicipi dengan jelas semilir angin dan menikmati setiap pancaran cahaya matahari. Bukankah itu ialah hal yang manis?
Qianyu tersenyum lebar. Ketakutan yang di rasakannya tadi, seolah telah menguap begitu saja.


Subscribe to receive free email updates: