Sinopsis C-Drama : Forget You, Remember Love Episode 04 - 2
Images by : Tencent TV
Tonghao sudah berganti baju dan duduk di meja makan. Tapi, ia ragu alasannya makanannya tampak asing. Dia di berikan bubur, sementara Qianyu, Jinzhi dan Shengzhe makan cakue. Qianyu memberitahu Tonghao jika itu bubur dengan resep diam-diam Jinzhi yang sangat yummy. Tonghao mencobanya sedikit dan memuji rasanya yang enak. Mereka mulai menginterogasi Tonghao lagi, dan akhirnya, Tonghao benar-benar tidak ingat apapun. Junhao bahkan benar-benar menganggap namanya adalah Tonghao. Keluarga Ye kali ini benar-benar lega dan mulai bersikap santai pada Tonghao.
Tonghao makan bubur dengan sangat cepat dan meminta tambah lagi. Dia memperlihatkan mangkoknya pada Jinzhi. Jinzhi eksklusif menyuruhnya untuk ambil sendiri periode mau tambah. Jinzhi bahwasanya agak penasaran dengan siapa Tonghao bahu-membahu, karna Tonghao memperlakukannya tadi mirip beliau pembantunya saja. Belum lagi, Tonghao sangat besar lengan berkuasa makan. Tonghao makan dengan sangat cepat. Kayak nggak pakai nelan. Dia sudah menyesuaikan diri dan ambil bubur sendiri untuk nambah. --
Yunyi dan ibu serta Ziqian menunggu dengan cemas di depan ruang operasi. Dan hasilnya dokter keluar memberitahu kalau kondisi pasien tidak kritis, tapi jangan sampai mengalami stress lagi. Semua lega mendengarnya. --
Tonghao menjaga toko bersama dengan Shengzhe (btw, Shengzhe kan pernah layanin Junhao dikala Junhao sewa balon udara, tapi tampaknya, Shengzhe tidak ingat padanya. Soalnya, waktu itu, Shengzhe sibuk main rubik kubus dan tidak melihat ke Junhao sama sekali). Tonghao melihat rubik kubus Shengze dan meminta izin untuk memainkannya. Shengzhe mengizinkan. Dan tidak butuh waktu usang bagi Tonghao utnuk menuntaskan semua bagian rubik menjadi warna yang sama. Shengzhe eksklusif kagum padanya dan memuji Tonghao yang sepertinya sangat cerdik.
Tonghao melihat barang-barang di toko dan heran dengan cara penyusunan barangnya. Dia meminta izin Shengzhe untuk mengatur ulang barang. --
Ziqian bersama Dawei, mendiskusikan mengenai Junhao yang menghilang. Ziqian memerintahkan Dawei untuk merahasiakan kabar mengenai Junhao yang menghilang ini dari siapapun. Jangan ada pihak luar yang tahu. Sementara pada orang kantor, bilang saja bila GM Shan sedang keluar negeri untuk inspeksi diam-diam. Dawei mengerti. Dawei mengingatkan mengenai rapat dengan Zhiwen Capital, yang sudah di jadwalkan dengan GM Shan bagaimana? Ziqian berkata kalau dia yang akan menggantikan. Mereka berdua masih yakin jika Junhao pasti selamat. --
Keluarga Ye kagum melihat barang toko yang sudah di susun oleh Junhao. Tampak sangat rapi dan lezat di pandang mata. Shengzhe lalu nanya, kenapa posisi rak mainan di letakkan di bawah dan rak permen di atas? “Mainan aku pindah ke bawah sebab memudahkan anak kecil untuk menentukan. Sedangkan permen saya letakkan di sini alasannya adalah ini yakni daerah yang selalu di lewati dan sejajar garis lurus dengan pandangan pelanggan. Berdasarkan psikologi konsumen, daerah ini ialah kawasan yang paling meningkatkan harapan pelanggan untuk berbelanja,” terperinci Tonghao.
“Apa pekerjaanmu sebelumnya?” tanya Qianyu. “Aku juga tidak tahu. Mungkin saja karyawan di supermarket.”
Jinzhi merasa senang dan merasa tidak sia-sia sudah memberi makan Tonghao. Tonghao bahkan memanggil Jinzhi dengan panggilan ‘bos’ dan menunjukkan diri untuk bekerja di toko untuk membayar hutangnya. Jinzhi terang bahagia bisa mampu pekerja gratis. --
Di dikala Ziqian dan Dawei sedang berdisksi, GM Zhang Minghan masu ke ruangan. Dia langsung nanya, sedang apa mereka berdua di kantor GM? Ziqian balas mengenai Minghan yang juga eksklusif masuk ke kantor GM tanpa mengetuk pintu. “Direktur Xu, sebetulnya Shan Junhao kemana?” tanya Minghan. “Aku tidak membicarakan persoalan acara pertunangan. Hari ini dia di jadwalkan untuk bertemu Zhiwen Capital dan beliau tidak tiba. Ini bukan kebiasaannya.”
“GM Shan keluar negeri untuk inspeksi rahasia.” Zhang Minghan tampak tidak percaya dan menanyakan inspeksi untuk proyek apa? Ziqian tidak mau memberitahu karena jika di beritahu maka bukan belakang layar lagi
“Wakil GM Zhang, apa yang bahwasanya kamu ragukan? GM Shan yang suka mengatur hal besar kecil di Senwell tidak mungkin tiba-datang hilang meninggalkan perusahaan,” tanya Ziqian.
“Segala sesuatu ihwal Senwell tetap harus di bawah kendaliku. Dia tidak menyampaikan apa-apa dan pribadi pergi, bagaimana dengan tanda-tangan kontrak yang banyak ini?” “Ini akan ku selesaikan.”
“Kau selesaikan? Kau hanya seorang administrator. Tidak punya otoritas. Mulai dari sekarang, semua urusan perusahaan harus segera di laporkan padaku,” perintah GM Zhang. Ziqian tidak mau. Dia menegaskan walau Junhao tidak ada, tapi Presdir Shan masih ada. GM Zhang malah menekan dengan alasan bila Presdir Shan kan sakit dan berada di ICU, jadi tidak mungkin membiarkannya bekerja. Ziqian mengingatkan walaupun Minghan ingin menggantikan Shan, tetap harus di setujui oleh Dewan Direksi.
“Kalau begitu, buatlah pertemuan Dewan Direksi,” ujar Minghan tenang dan berjalan keluar ruangan.
--
Qianyu makan semangkuk besar nasi dengan santai sambil mengawasi Tonghao mengepel. Dia bahkan memerintah Tonghao mengepel ke sana kemari yang menurutnya masih sangat kotor. Tonghao mengepel dengan setengah hati dan terus melihat ke arah mangkok Qianyu, dia memberitahu jika beliau lapar. Qianyu dengan santai menyuruhnya final kerja gres makan. Tai Chu tiba tiba-tiba dan melihat Qianyu yang sedang makan semangkuk besar. Qianyu aib dan langsung menawarkan mangkuk itu pada Tonghao. Dia bahkan bohong jikalau itu masakan Tonghao dan dia hanya sedang membawakan masakan itu untuk Tonghao. Tai Chu belum pernah melihat Tonghao. Dengan ramah, Tonghao mengulurkan tangan dan memperkenalkan namanya. Qianyu malah menyuruh Tonghao untuk pergi makan gres lanjut ngepel. Setelah Tonghao pergi, Tai Chu baru bicara banyak dengan Qianyu. Dia juga mengomentar toko yang tampak sedikit berbeda hari ini. Tujuan Tai Chu datang untuk mengajak Qianyu ke Pulau Lumba-Lumba hari ini. Qianyu semangat dan meminta Tai Chu menunggu sementara ia mengambil barangnya. Eh, Tonghao malah muncul dan melihat Tai Chu dari atas ke bawah, lalu pergi ke kamar Qianyu. Dia nanya sama Qianyu, siapa pria itu? Qianyu tidak mau memberitahu. Jinzhi gres tiba ke toko dan sangat semangat sebab Tai Chu ada di tokonya. Dia menawarkan untuk membuatkan minum, tapi Tai Chu menolak dengan sopan alasannya ia akan segera pergi dengan Qianyu. Jinzhi semakin semangat dan segera ke kamar Qianyu. Jinzhi menyuruh Qianyu untuk dandan sebab pergi dengan Tai Chu. Tonghao langsung komentar kalau Qianyu tidak usah dandan sudah tidak mengecewakan bagus. Qianyu bahagia mendengarnya dan memuji Tonghao yang punya nilai estetika. Akhirnya, Tai Chu pergi dengan Qianyu. Setelah pergi, Jinzhi baru kepo, mereka mau kencan kemana? Sambil makan, Tonghao memberitahu bila tadi ia dengar, mereka mau ke Pulau Lumba-Lumba. Jinzhi eksklusif kaget. --
Qianyu yang menjalankan kapal menuju Pulau Lumba-Lumba sementara Tai Chu sibuk memotretnya. Setelah cukup jauh di tengah laut, Tai Chu gres sadar bila tidak ada orang lain di laut selain mereka. “Ya, tentu saja. Bahkan hantu pun tidak berani tiba ke daerah ini. Aku malah datang ke sini,” jawab Qianyu kalem. “Kenapa kau berani ke sini?”
“Aku? Bukankah aku sudah pernah bilang, keberanianku lebih besar daripada perut babi.”
Tai Chu tertawa kecil mendengar jawabannya. Pulau Lumba-Lumba akhirnya terlihat. Tapi, mendadak mesin kapal mati. Dan sempat menciptakan Qianyu kehilangan keseimbangan dan wajahnya berdekata dengan Tai Chu. Mereka jadi canggung. Karena mesin mati dan tampaknya rusak, mau tidak mau mereka memakai dayung. Qianyu merasa bersalah alasannya adalah tidak menyelidiki mesin dengan benar. Dia menawarkan air minum untuk Tai Chu dan itu gratis. Tai Chu tidak masalah karena baginya kecelakaan yaitu bab dari perjalanan. Qianyu ingin meminta tolong saja sebab posisi kapal sangat jauh dari desa Nelayan Guanmei dan dengan mendayung akan butuh waktu yang sangat lama untuk hingga. Tapi, ponselnya malah tidak mampu sinyal. Ponsel Tai Chu pun demikian. Tai Chu malah berhenti mendayung dan mengajak Qianyu sejenak menikmati sinar matahari dan pemandangan laut yang indah. Qianyu sedikit tersenyum mendengarnya.
“QIANYU!” terdengar suara teriakan Tonghao, di kejauhan. Ternyata, Tonghao menyusulnya dengan kapal. Qianyu sangat bahagia. Dia melambaikan tangan dan berteriak memanggil nama ‘Tonghao!’
