Sinopsis J- Drama : Doctor X Season 1 Episode 2 - 2


Original Network :  TV Asahi
Dirumah Agensi Kanbara Locums. Seperti biasa, Daimon bermain mahyong bersama dengan Kanbara dan kedua temannya. Kanbara mengomentari bila Torii yang mengoperasi pasien VIP, maka itu adalah kabar buruk, alasannya nyawa yang mampu di selamatkan pun akan hilang. Sebab Torii sama sekali tidak berakal mengoperasi. Torii hanyalah orang terbelakang pandai yang menjadi seorang professor melalui penelitian, menulis makalah, dan lobi2.

“Seburuk itukah?” tanya Daimon sambil tertawa geli.
“Tapi tetap saja, dia harus melakukan setidaknya satu operasi dalam sebulan untuk menyelamatkan wajah nya dan demi penampilan sebagai seorang kepala ahli bedah,” terperinci Kanbara.
“Itu mengerikan. Membunuh demi menjaga wajah dan penampilan.”
“Michiko, urus pekerjaanmu sendiri kini. Kamu akan di pecat kalau terlibat lagi,” tegas Kanbara. Dan Daimon diam sambil fokus memainkan mahyong nya.

Daimon merasa kalau ia kan menang dalam permainan mahyong kini. Tapi Kanbara langsung membunuh kesenangan nya. “Michiko, kau kalah,” katanya. Dan Daimon berteriak putus asa.



Busujima dan para staff medis melakukan kunjungan keliling.
Nikaido makan steak dengan lahap. Saat Busujima dan para staff medis tiba berkunjung, ia eksklusif mencuci tangan nya di dalam vas bunga. Lalu beliau mengambil amplop tebal dan memperlihatkan itu kepada Busujima. Dengan sopan dan tegas Busujima menolaknya, alasannya mereka dihentikan menerimanya.


Daimon tidak ikut dalam kunjungan keliling. Dia menilik pasiennya, Yasuda. Saat Yasuda tahu bila Daimon lah yang akan mengoperasinya, beliau merasa kurang bersemangat, alasannya adalah ia ingin Torii yang mengoperasi nya. Sebab setahunya Torii adalah profesor terkemuka.
“Anda mungkin lebih beruntung dari yang Anda pikirkan,” komentar Daimon.


Ketika Direktur dan para staff medis tiba untuk melaksanakan kunjungan keliling. Daimon menemani Yasuda untuk pergi ke ruang investigasi. Yasuda heran kenapa Daimon tidak ikut dengan para dokter yang lainnya.
“Saya tidak akan melaksanakan tugas- tugas yang tidak berguna. Ekstra yang tidak memiliki kegunaan tanpa lisensi medis mampu disebut menjadi pembantu,” terang Daimon. “Selain itu, itu hanya mengganggu bagi pasien juga,” jelasnya. Dan semua nya mendengar dengan tidak bahagia.

Diruang dokter. Daimon mengecek data Yasuda seperti apakah ia memiliki tanda-tanda lain, komplikasi, atau alergi, dan semuanya baik. Lalu Daimon memperhatikan CT Scan milik Nikaido. “Yang satu ini memiliki prioritas yang lebih tinggi,” komentarnya.
Morimoto tidak mengerti maksud Daimon, jadi ia pun bertanya. Sementara Kaji terus bersikap sinis, beliau menuduh bila Daimon pasti benar- benar ingin mengincar imbalan dari Nikaido. Dan Hara oke.

Terayama datang dan menegus Daimon yang sebelumnya sempat membuat komentar keterlaluan dikala Busujima melakukan kunjungan keliling. Dan Daimon mengabaikannya. Dia meminta Torii untuk tukaran ketika operasi besok. Dia akan melaksanakan milik Nikaido. Sementara Torii melakukan milik Yasuda.



Tentu saja, Torii menjawab tidak mau. Sebab dia ialah professor tinggi sedangkan Daimon hanyalah freelancer. Terayama setuju dengan komentar Torii dan tertawa.
“Tapi, Anda lemah dalam hal operasi, ya kan?” kata Daimon dengan sangat yakin. Dan semuanya merasa terkejut. Terayama pun eksklusif meneriaki Daimon supaya tutup lisan.

Morimoto menjelaskan wacana operasi besok kepada Yasuda dan keluarga. Operasi akan berlangsung paling lama 3 jam. Jadi sebelum operasi di mulai besok, Morimoto menawarkan surat persetujuan kepada Yasuda untuk di tanda tangani.
Daimon tidak memperhatikan mereka dan hanya membisu saja di bersahabat jendela sambil memandang keluar.

Yasuda merasa ragu untuk menanda tangani surat persetujuan. Dia takut untuk di operasi. Dengan ramah, Morimoto menenangkannya untuk tidak perlu khawatir, karena mereka akan melakukan yang terbaik. Mendengar itu, Daimon memandang ke arah mereka.
“Jika Anda tidak di operasi, Anda akan mati,” kata Daimon dengan tegas. Menakuti Yasuda. Dan Morimoto pun eksklusif menegurnya.

“Tapi ada kemungkinan operasi gagal, benar kan?” tanya Yasuda.
“Jika gagal, Anda akan mati,” jawab Daimon. Menakuti Istri Yasuda. “Tapi aku tidak akan membiarkan Anda mati. Saya tidak pernah gagal,” kata Daimon dengan penuh percaya diri. Membuat setiap orang terkejut dengan iman dirinya.
“Baiklah. Saya mengandalkan Anda!” jawab Yasuda, akhirnya menciptakan keputusan.



Istri Yasuda mendekati Daimon dan menunjukkan amplop uang kepadanya sebagai permohonan supaya suaminya mampu di selamatkan. Dan Morimoto pribadi menolak sebab rumah sakit melarang untuk mendapatkan uang persenan dari pasien. Tapi tanpa ragu, Daimon mengambil amplop tersebut dan memasuk kan nya ke dalam saku jas nya. Lalu beliau melihat jam dan pamit pergi.
Morimoto terkejut dan memanggilnya. Tapi Daimon sama sekiali tidak berbalik dan terus berjalan pergi.

Daimon keluar dari rumah sakit dan mengusut isi dompet nya yang hanya ada selembar uang saja.


Saat para dokter lain tahu perihal kelakuan Daimon barusan. Mereka merasa tidak senang padanya. Bahkan berpikiran semakin buruk tentangnya. Serta mereka merasa terkejut alasannya adalah hingga ketika ini Daimon sama sekali belum pernah menerima somasi dari pasien dengan sikap nya itu.

Torii dan Okumura bermesraan di kantor. Torii berjanji bahwa kalau operasi besok berjalan dengan lancar, maka dia akan membelikan Okumura sesuatu. Dan Okumura merasa sangat bahagia, dia menginginkan tas keluaran terbaru, alasannya ia tidak mau kalah dengan Daimon. Dan Torii mengiyakan.

Setelah Okumura pulang duluan. Torii teringat akan semua perkataan Daimon dan kepercayaan dirinya. Sehingga ia pun menjadi ragu dan takut untuk melakukan operasi besok.
Kanbara dan sahabat- teman mengajak Daimon untuk bermain mahyong bersama. Tapi Daimon menolak sebab besok akan menjadi hari yang panjang. Kaprikornus dia ingin beristirahat.
“Dia bilang beliau mencintai operasi lebih dari apapun. Tidak heran tidak ada lelaki yang mendekatinya, betulkan Casey?” kata Kanbara pada sahabat- temannya dan kucing nya.



Torii masuk ke ruangan operasi. Busujima dan Terayama memperhatikannya dari ruang pemerhati. Torii menaiki bangku pendek agar tingginya sejajar dengan para dokter yang lain. Lalu beliau pun memulai operasi Nikaido.
“Apakah dia akan baik- baik saja?” tanya Busujima. “Saya gres kali ini menyaksikan dia melaksanakan operasi,” jelasnya.
“Benarkah? Prof. Torii benar- benar bersemangat hari ini,” jawab Terayama dengan yakin.

Daimon masuk ke dalam ruang operasi dan melihat ke arah jam. Dia tidak ada basa- kedaluwarsa seperti harus menyalakan musik dan naik ke atas kursi. Yang ia lakukan ialah langsung memulai operasi. Dan Jonouchi memperhatikannya dengan perasaan yakin.
Torii sangat gugup. Dia terus meminta di lap kan keringat nya.
Daimon sangat hening. Dia melakukan operasi dengan baik. Dia tidak ada berkeringat. Melainkan Morimoto lah yang terus berkeringat.


Torii menemukan arteri yang terjerat dalam tumor. Itu sama seperti apa yang Daimon katakan. Kaprikornus ia pun takut dan menyerah pada operasi. Terayama murka alasannya adalah Nikaido yakni pasien VIP, jadi mereka dilarang mengalah.
“Prof Torii. Ini Busujima,” katanya dari mic. “Siapa yang menyuruh menutupnya? Saya sebagai Direktur, tidak mengizinkan. Anda tidak boleh menutupnya. Singkirkan kanker nya,” tegasnya.


“Akan lebih berat bagi pasien jika di potong,” balas Torii. Tidak berani.
“Berarti yang Anda lakukan hanya membuka dan menutupnya!” bentak Busujima marah. “Lakukan operasi. Selesaikan itu.”

Daimon sedang mengoperasi. Tapi datang- datang ada telpon masuk dari Direktur. Dia tidak mau menjawab dan menyuruh Morimoto untuk menjawab nya. Kemudian dia melihat ke arah jam di dinding dan semakin fokus melaksanakan operasi.

“Daimon harus segera datang ke ruang operasi no 1,” perintah Direktur.
“Sensei sedang di tengah operasi,” jawab Morimoto. Tapi Direktur tidak peduli. “Itu mustahil. Masih cukup lama disini. Inco (ketua) maafkan aku, perlu waktu minimal 2 jam lebih,” jawab Morimoto sambil memperhatikan Daimon.

Daimon datang dan mendorong Morimoto. “Saya akan segera kesana,” jawabnya dengan tegas.
Morimoto terkejut. Dia menghentikan Daimon biar jangan pergi. Dan Daimon menjawab dengan tegas bahwa ini yaitu urutan utama. Makara dia minta Morimoto untuk menyingkir.

“Apakah karena uang? Apakah Anda akan memprioritaskan pasien kaya itu diatas pasien ini? Apakah pasien VIP lebih penting?” tanya Miromoto menuduh dengan ketus. Dan Daimon tidak mau mendengar kan. “Anda harus bertanggung jawab pada pasien ini sampai tamat,” tegas Morimoto.
Daimon tidak peduli dengan Morimoto. Dia mendorong Morimoto dan pergi. Dengan murka, Morimoto menghina nya sebagai insan terburuk. Jonouchi diam dan memperhatikan itu.


Daimon berganti pakaian dan sarung tangan dengan yang gres. Lalu beliau masuk ke dalam ruangan operasi. “Saya di panggil menangani beliau, tapi disana tangan kanan saya keberatan, Anda selesaikan sisanya,” terperinci Daimon dengan cepat. Mengejutkan setiap orang. Dan Hara pun eksklusif berlari keluar.

“Daimon. Jangan hingga ada yang tahu bahwa Anda berada di sini,” kata Busujima. Dan Daimon mengerti. Busujima pun lalu pergi dari ruang pemerhati.
“Incho. Bagaimana jika beliau gagal? Apa yang akan Anda lakukan?” tanya Terayama mengikuti Busujima dengan panik.
“Dia bilang ia tidak pernah gagal.”


Daimon memperhatikan kondisi Nikaido, dan kondisinya sama mirip yang di duganya. Dia menyuruh Torii untuk minggir, sebab dia hanya menghalangi jalan. Dan Torii pun pribadi menyingkir. Namun sebab Daimon tidak mempunyai ajun maka ia pun menyuruh Torii untuk menjadi ajudan yang membantunya.
“Ganti anestesiolog. Panggil kemari Sensei Jonouchi dari Ruang Operasi no 4,” kata Daimon menawarkan kode. Dan semuanya memandang nya dengan terkejut serta heran. Tapi mereka tidak menyampaikan apapun dan diam.

Jonouchi keluar dari ruang operasi. Dan Hara heran melihat itu. Saat beliau masuk ke ruang operasi dia langsung bertanya kepada Morimoto.



“Saya tidak percaya ini,” kata Morimoto. Dan Hara memeriksa kondisi pasien yang sangat stabil.

“Jangan menakutiku.”
“Ini baru 1 jam sejak operasi di mulai. Saya pikir ini akan perlu waktu setidaknya 3 jam untuk melaksanakan operasi. Tapi dia menyelesaikannya dalam 1 jam,” terang Morimoto yang masih tidak menyangka betapa sempurna nya pekerjaan Daimon.

Daimon memulai operasi Nikaido dengan hening. Dia menawarkan instruksi kepada setiap orang. Dan menjelaskan apa yang akan di lakukannya dengan baik. Tapi Torii merasa takut dan ragu, alasannya semua yang Daimon jelaskan, itu hanya pernah di baca nya dibuku tapi tidak pernah di praktekan jadi bila nantinya terjadi sesuatu, beliau tidak bersedia untuk bertanggung jawab.
“Saya tidak pernah gagal,” tegas Daimon dengan percaya diri.

Busujima memperhatikan operasi yang dilakukan oleh Daimon di layar laptopnya. Dan dia terkejut melihat cara yang di gunakan oleh Daimon.


Daimon menuntaskan operasi dengan baik. Lalu beliau pun pamit sebab ini sudah waktu nya untuk pulang. Tapi sebelum pergi, dia meletakkan tangannya diatas dada Nikaido untuk menilik nya. Kemudian ia pun pergi meninggalkan ruang operasi.


Kanbara tiba membawakan melon ke tempat Busujima. Dia datang untuk menagih biaya pelengkap. Dikarenakan operasi ganda serta kelebihan jam kerja 35 menit. Namun dengan baik hati, ia menunjukkan diskon 5 menit dan membulatkan uang lembur menjadi 30 menit saja. Serta dia menenangkan Busujima untuk tidak perlu khawatir, alasannya adalah dia tidak akan memberitahu pasien atau keluarga pasien bahwa Daimon yang melakukan operasi. Bahkan ia tidak akan membocorkannya kepada media. Dan Busujima mengerti.

Sebagai ganti untuk tidak membocorkan kepada pasien, keluarga pasien, ataupun media. Kanbara meminta persenan dari pasien. Sebagai uang tutup lisan.
“Maaf, tapi dirumah sakit ini, sudah melarang persenan,” kata Terayama dengan tegas.
“Ini tidak perlu tanda terima atau harus membayar pajak. Bukankah ini sama- sama menguntungkan? Tentu saja, itu kalau Anda benar- benar mendapatkan nya,” terang Kanbara dengan ramah. Dan Busujima membisu.


“Tidak mungkin. Dia berencana melaksanakan keduanya dari awal?” gumam Hara, berpikir. “Tidak mungkin, kan?” tanyanya pada Morimoto.
“Mungkin tidak menurut uang urutan prioritasnya,” balas Morimoto.

“Tidak menciptakan kesalahan. Segalanya berjalan dengan baik hari ini. Tidak ada dokter yang tidak pernah gagal,” pikir Jonouichi sambil tersenyum memperhatikan Daimon yang berjalan pergi.
Daimon menari dengan bersemangat di klub.

1 ahad kemudian. Kunjungan keliling. Daimon yang tidak pernah ikut bergabung, kini dia ikut bergabung bersama dengan para staff medis yang lainnya.


Diruang rawat Nikaido. Kondisi Nikaido sangat baik sehingga dia sudah diperbolehkan pulang besok, mirip yang di rencanakan. Nikaido memuji betapa hebatnya Torii dan mengajak berfoto bersama nya untuk di publikasikan. Dan Torii tersenyum lebar di sebelah Nikaido, tapi ketika dia melihat Daimon, senyumnya mengecil.


Nikaido kemudian memperlihatkan amplop tebal yang berisikan uang persenan kepada Torii. Dan Daimon memperhatikan amplop tersebut dengan tatapan bersemangat. Busujima menyadari hal itu. 

Okumura merasa sangat senang melihat amplop tebal yang di terima oleh Torii. Dia pribadi bersorak girang dan bertanya- tanya tas apa yang harus di beli nya. Dan Torii memeluknya dengan mesra.

Kanbara datang mengantarkan melon kepada Torii. Lalu beliau menagih uang persenan yang di terima oleh Torii. Dan dengan terpaksa, Torii menunjukkan uang tersebut kepada Kanbara.

Kanbara pulang sambil berjalan dengan riang.


Makan malam Profesor Universitas Kedokteran Teito. Mereka membahas wacana seruan pasien untuk Torii yang semakin meningkat. Dan ini sesuai mirip apa yang dibutuhkan oleh administrasi rumah sakit.
“Torii-kun di kenal atas penelitian dan makalah, tapi saya tidak menyangka bahwa ia juga spesialis bedah yang bagus,” komentar seseorang dikala membaca majalah.
“Tentu saja. Depatermen bedah kami luar biasa,” kata Busujima dengan bangga.

Yasuda dan Istri mengucapkan terima kasih banyak kepada Daimon. Dan Daimon mengembalikan uang yang sebelum nya sempat diberikan kepadanya. Lalu dia pun berjalan pergi.


“Ah… gunakanlah untuk membeli makanan bergizi, itu jauh lebih baik daripada diberikan ke dokter mirip ia,” kata Morimoto dengan cepat kepada Yasuda dan istri. Lalu beliau pergi mengikuti Daimon.
Yasuda dan Istri bersorak kegirangan.

Kaji masih berpikiran sinis tentang Daimon. Dia yakin jikalau Daimon mengoperasi pasien demi uang. Kaprikornus karena itu Daimon tidak peduli dengan seberapa besar resiko bagi pasien.
Para staf medis membaca artikel menarik di internet. Yaitu ihwal metode operasi yang dipakai oleh Daimon. “Team operasi sistem pencernaan di RS Cubanacan Medical University, Cuba, berhasil dalam operasi pengangkatan organ kepala pankreas dengan mencangkok pembuluh darah besar mesentric. Ini adalah hal yang diantisipasi untuk memberi keinginan kesembuhan pada pasien yang bahkan tidak bisa untuk di operasi lagi. Namun demikian, pasien meninggal dunia sebulan sesudah operasi. Penyebab maut tidak disebutkan. Nama dari dokter bedah utama yang tercatat di catatan medis yakni Dokter X.”

Busujima juga membaca aritkel yang sama. Namun dalam artikel tersebut, wajah Dokter X tidak terlihat terperinci. Jadi tidak mampu di ketahui siapa dia.



Subscribe to receive free email updates: