Sinopsis K-Drama : Hi Bye, Mama Episode 13-1


Sinopsis K-Drama : Hi Bye, Mama Episode 13-1
Images by : TvN

Prolog,
Kita melihat rutinitas harian Gang Hwa dan Yu Ri dikala menikah. Yu Ri akan memasak sarapan sambil membangunkan Gang Hwa yang sulit berdiri pagi. Kemudian, mereka akan makan malam bersama. Dan lalu, melanjutkan dengan menonton acara reality show yang membuat mereka tertawa terpingkal-pingkal.
--
Dan rutinitas itu berakhir saat Yu Ri meninggal. Senyum dan tawa di wajah Gang Hwa menghilang. Bahkan saat sedang menonton program komedi-pun, Gang Hwa tidak mampu menampilkan verbal apapun.
Waktu yang kami lalui bersama, datang-tiba berhenti tanpa di duga.
Gang Hwa bahkan tidak mampu tidur di malam hari. Dia hanya berbaring dan ketika jam alarm di ponselnya berbunyi, dia bangun dan memulai rutinitas-nya.
Dia makan malam hanya dengan ramnyeon dan kimchi. Seorang diri. Dalam gelap.

Kemudian, beliau akan duduk sendirian di tengah taman. Melihat para pasangan yang berlalu lalang dengan ekspresi sedih merindukan Yu Ri.
Arwah Yu Ri ada di sebelahnya. Menemaninya. Mengelus kepalanya dan terus meminta supaya Gang Hwa tidak menangis.
Aku berharap waktu suamiku yang terhenti karenaku bisa berjalan kembali.
Hingga karenanya Min Jeong muncul di dalam hidup Gang Hwa. Hyeon Jeong bahkan menyuruh Gang Hwa untuk memacari Min Jeong. Gantikan posisi Yu Ri dengan Min Jeong. Jika Yu Ri yang berada di posisi Gang Hwa, beliau yakin Gang Hwa tidak akan senang melihat Yu Ri yang terus merasa bersalah karenamu.  Gang Hwa terperinci terkejut dengan pendapat Hyeon Jeong, tapi Hyeon Jeong menyampaikan itu sebagai sahabatnya Yu Ri.
Dan memang benar, arwah Yu Ri pun ingin Gang Hwa melakukan itu. Melanjutkan hidupnya dan tidak terpuruk terus mirip ini.

Gang Hwa tampak memikirkan ucapan Hyeon Jeong. Dia membuka ponselnya dan melihat kontak Min Jeong. Arwah Yu Ri terus berteriak di samping Gang Hwa agar menelpon Min Jeong alasannya ia tahu Gang Hwa mengasihi Min Jeong. Akan tetapi, Gang Hwa tidak melakukannya. Sebaliknya, ia menatap langit dan berulang kali menyampaikan kata maaf dan menyebut dirinya sendiri yang tidak waras. Arwah Yu Ri semakin murung dan menyebut Gang Hwa kurang pandai.
Saat aku tidak dapat melihatnya, apa yang sedang beliau pikirkan?
Episode 13 :
Kisah yang tidak mampu di lihat


Gang Hwa berlari menemui Yu Ri di rumahnya. Dia shock tahu kenyataan bila Yu Ri selama 5 tahun ini menjadi arwah dan selalu berada di sisisnya. Melihat dan menemaninya. Gang Hwa benar-benar merasa bersalah atas hal itu. Yu Ri hanya terus menangis alasannya adalah Gang Hwa sudah tahu hal itu. Dia ingin menyembunyikan itu agar Gang Hwa tidak merasa bersalah padanya. Tapi, Gang Hwa sudah tahu. Dia berlutut, menangis dan terus meminta maaf. Yu Ri terus memintanya untuk tidak menangis.
--

Min Jeong khawatir karna Gang Hwa tidak mampu di hubungi apalagi Gang Hwa berbohong padanya.
--
Seo Woo di tinggalkan Gang Hwa di kedai Misaeng. Dan sekarang Seo Woo sedang bermain dengan Ha Jun.


Flashback
Gang Hwa datang datang-tiba dengan lisan panik menggendong Seo Woo. Dia meninggalkan Seo Woo di sana dan langsung pergi. Hyeon Jeong dan Geun Sang mengejarnya, menanyakan ada apa? Gang Hwa menatap Hyeon Jeong dengan marah alasannya adalah sadar jika Hyeon Jeong niscaya sudah tahu semuanya. Bahwa selama 5 tahun ini, Yu Ri selalu ada di sampingnya.

Geun Sang kaget karena Gang Hwa tahu hal itu. Mereka ingin tahu Gang Hwa tahu darimana, tapi Gang Hwa tidak mau menjelaskan apapun dan eksklusif pergi begitu saja.
End

Geun Sang dan Hyeon Jeong benar-benar pusing dengan keadaan sekarang ini. Mereka kasihan pada Gang Hwa. Tapi, mereka juga kasihan pada Yu Ri. Di tambah lagi, Hyeon Jeong berkata alasan Yu Ri berbohong karna takut Gang Hwa menyalahkan dirinya sendiri lagi.
Di dikala itu, Min Jeong tiba. Dan untungnya tidak mendengar pembicaraan mereka. Min Jeong datang alasannya ingin menanyakan apakah mereka melihat Seo Woo dan Gang Hwa? Seo Woo lari keluar dari kamar Ha Jun mendengar suara Min Jeong. Min Jeong heran alasannya Seo Woo ada di sana tapi Gang Hwa tidak ada.
Geun Sang memberitahu kalau Gang Hwa pergi. Tapi, ia malah kebingungan memberitahu Gang Hwa kemana. Hyeon Jeong yang harus memperbaiki kebohongan Geun Sang jika Gang Hwa ke rumah sakit alasannya ada panggilan mendadak. Ekspresi Min Jeong tampak galau dengan penjelasan mereka yang gila.

Hyeon Jeong juga berbohong kalau tadi harusnya bawah umur pergi bermain dengan para ayah. Tapi alasannya Ha Jun tidak mau lepas darinya, makanya yang pergi tadi cuma Seo Woo dengan Gang Hwa dan Geun Sang. Untungnya, Min Jeong percaya kebohongan ini dan jadi paham itulah kenapa tadi Hyeon Jeong dengan Ha Jun.
--
Yu Ri dan Gang Hwa bicara di taman. Gang Hwa menanyakan alasan Yu Ri tidak memberitahunya. Yu Ri berkata bila itu hanya akan menyakiti mereka berdua.
“Apa tidak menyakitkanmu dikala melihatku berusaha melupakanmu? Apa kamu baik-baik saja?”
“Tentu menyakitkan. Sangat sakit. Senyum yang kau perlihatkan untukku sekarang kamu perlihatkan kepada orang lain. Tangan yang pernah kugenggam sekarang digenggam orang lain. Tempat yang seharusnya milikku sekarang menjadi milik orang lain. Menyakitkan.”
“Maaf. Maafkan aku.”
“Tapi bagiku, melihatmu menangis sendirian jauh lebih menyakitkan. Di rumah yang kosong tanpa diriku, kamu bangun sendirian, makan sendirian, mengasuh anak seorang diri. Kau menangis sendirian. Itu sangat menyakitkan hingga membuatku tak cemburu sama sekali. Hatiku sakit saat melihatnya, tapi anehnya saya merasa lega.”
“Seharusnya saya yang menanggungnya. Walau sangat menyakitkan, seharusnya saya bisa menahannya.”
“Sudah cukup menyakitkan. Kau sudah cukup menahannya. Hanya satu yang kuinginkan saat itu. Aku berharap kau melupakanku dan melanjutkan hidupmu. Jangan salahkan diri sendiri. Kau sangat menyukai Min-jeong. Aku mengetahuinya. Walau orang lain tidak tahu, aku mengetahuinya. Gang-hwa. Aku bukan istrimu lagi. Lupakanlah saya.”

Gang Hwa menundukan kepala dan menangis terisak-isak mendengar perkataan Yu Ri tersebut. Berat. Terasa berat.
Yu Ri mengangkat tangannya, ingin menepuk pundak Gang Hwa, memberi kekuatan. Tapi, dia tidak melakukannya. Dia tidak bisa melaksanakan itu lagi sekarang. Baginya, Gang Hwa bukanlah lagi miliknya. Dia sudah pergi meninggalkan Gang Hwa dan Gang Hwa telah memulai hidup baru, tanpanya.
--

Ayah dan Ibu Yu Ri belum tidur. Mereka masih memikirkan alasan Gang Hwa datang selarut ini mencari Yu Ri. Ayah merasa Yu Ri yang hidup kembali adalah berkah bagi mereka. Akan tetapi, tidak bagi Gang Hwa dan Min Jeong. Dia merasa bersalah pada Min Jeong.
“Kenapa kamu merasa bersalah? Kita tidak meminta posisinya sebagai ibu Seo-woo atau istri Gang-hwa. Aku sudah sangat bersyukur Yu-ri bisa hidup kembali.”
“Benar, tapi... jika tahu akan begini, saat Gang-hwa meminta izin untuk menikah lagi, saya seharusnya menentangnya.”
“Lupakan saja. Jika kembali ke saat itu, aku akan tetap menyuruhnya menikah lagi. Aku tidak mampu melihatnya menderita lagi.”
--

Gang Hwa sudah agak tenang. Kini, beliau mengerti alasan Yu Ri kabur ketika pertama kali melihatnya karna tidak ingin bertemu dengannya. Yu Ri mengiyakan karna beliau merasa bersalah. Karena dirinya, Seo Woo jadi terjebak di kulkas, jadi bagaimana beliau mampu menemui Gang Hwa? Gang Hwa bingung mendengarnya, kenapa hal itu menjadi salah Yu Ri?
Yu Ri makin galau. Bukankah Gang Hwa sudah tahu dari Hyeon Jeong? Gang Hwa menggelengkan kepala, ia tahu bukan dari Hyeon Jeong. Melainkan dari pria berbaju hitam yang mengaku sebagai sahabat Yu Ri.
Mendengar itu, nafas Yu Ri menjadi cepat. Dia panik. Gang Hwa galau melihat dan menanyakan, ada apa sebenarnya?
“Seo Woo bisa melihat arwah,” beritahu Yu Ri. “Dia masuk ke dalam kulkas Taman Kanak-kanak alasannya mengikuti arwah.”
“Apa maksudmu, Yu-ri? Apa... Kenapa Seo-woo bisa melihat arwah?”
“Sejak Seo-woo lahir, aku selalu di sampingnya. Dia mampu melihat arwah alasannya adalah itu. Maaf. Maafkan saya. Ini semua salahku. Aku sangat menyesal. Maafkan saya. Maafkan saya,” tangis Yu Ri, merasa sangat bersalah.
--

Gang Hwa dalam perjalanan kembali ke kedai Misaeng, menjemput Seo Woo. Dia berjalan dengan kepala tertunduk hingga tidak menyadai Min Jeong dan Seo Woo yang ada di depannya. Min Jeong sampai harus memanggilnya. Melihat ekspresi Gang Hwa, Min Jeong tahu ada sesuatu, tapi Gang Hwa terus berkata tidak ada.
--
Yu Ri ada di dalam kamarnya. Dia menangis sepanjang malam. Merasa bersalah dan takut jika karenanya Seo Woo akan celaka. Walau tadi Gang Hwa bilang kalau semua bukan salahnya, Yu Ri tidak mampu menghentikan tangisnya.
--
Gang Hwa juga sangat khawatir pada Seo Woo setelah mendengar dari Yu Ri. Dia tidur di kamar Seo Woo dan memeluknya sepanjang malam. Min Jeong terlihat murung. Dia ingin tahu apa yang terjadi, tapi Gang Hwa tidak memberitahukan apapun padanya.
Tiga orang itu. Malam itu, berkutat dengan perasaan mereka masing-masing.
--

Pagi-pagi sekali, ibu sudah ke kamar Yu Ri. Tapi, kamar itu kosong. Dia menanyakannya pada Yeon Ji yang memberitahu jikalau Yu Ri sudah pergi pagi-pagi tadi. Dan juga, apa ibu mau pergi berdoa lagi? Ibu mengiyakan.
Yeon Ji yang khawatir, memberitahu ibu jikalau Yu Ri menangis semalaman. Ibu tahu hal itu, ia juga mendengarnya.
--

Midong masih tidur lelap, tapi pintu rumahnya sudah di gedor-gedor. Dengan masih setengah mengantuk, Midong membukakan pintu. Yang datang yakni Yu Ri. Dia datang dengan murka dan meminta Midong memberitahu dimana pengusir arwah, Guk Bong itu?! Melihat perilaku Yu Ri, Midong tahu kalau Guk Bong sudah mulai bergerak mencari Seo Woo.

Dan pembicaran mereka terdengar oleh arwah keluarga Jang. Mereka merasa kalau pengusir arwah itu sangat kejam hingga mau mengincar anak kecil juga. Pokoknya, mereka harus berhati-hati supaya tidak tertangkap. Jangan hingga mereka di kirim pergi sebelum melihat akad nikah Pil Seung.

Yu Ri ada di dalam rumah Midong. Dia ingin meminta perlindungan Midong mengenai apa yang harus di lakukannya. Dia sudah berniat pergi setelah Seo Woo kembali normal, tapi Seo Woo masih mampu melihat arwah dan pengusir arwah itu malah datang.
“Ada yang bisa kau lakukan. Anakmu bisa berhenti melihat arwah. Jangan khawatir. Percayalah denganku.”
“Kau yakin?”
“Ya. Aku yakin. Lakukan saja yang harus dan ingin kau lakukan. Katanya kau mau naik? Waktumu tidak tersisa banyak. Kau mau membuang waktumu begitu saja? Adakah yang ingin kau lakukan? Kesempatan seperti ini tidak akan tiba dua kali. Sisa waktumu tidak banyak. Jika sudah berniat untuk naik, lakukan saja semua keinginanmu.”
Ibu Yu Ri di saat yang sama baru simpulan berdoa di kuil dan dalam perjalanan pulang.
“Astaga, bukankah sudah kubilang? Guk-bong pasti tiba lagi.”
“Kenapa dia terus muncul?”
“Dia mau memastikan anakmu bisa melihat arwah. Jika sudah dia pastikan, habislah kita. Manusia yang bisa melihat arwah menurun drastis. Dia tidak mau melewatkan satu orang pun. Kau tak mau anakmu menjadi dukun. Selama sisa waktumu, teruslah bertahan dan jaga anakmu. Gunakanlah waktumu sebaik mungkin.”
“Lalu sesudah aku pergi, siapa yang menjaga Seo-woo?”
“Jangan khawatir. Anakmu takkan melihat arwah lagi. Percayalah kepadaku.”
Pembicacaraan mereka terhenti karna ibu Yu Ri melihat mereka yang sedang berjalan bersama. Ibu Yu Ri ternyata masih ingat dengan Midong yang bergumam jikalau putrinya sedang berkeliaran. Ibu pribadi menanyakan kenapa Yu Ri ada di sini? Yu Ri hanya menjawab kalau ada yang harus di lakukannya. Dan karena urusannya sudah akhir, beliau mengajak Ibu pulang bersamanya.
Midong merasa kasihan melihat Yu Ri dan ibunya. Jika Yu Ri pergi lagi, entah bagaimana perasaan ibu nantinya.
--
Yu Ri di dalam mobil ibu. Ibu kaget sebab Yu Ri bilang jika Midong adalah temannya. Midong terlihat renta, jadi bagaimana mungkin mereka berteman? Yu Ri langsung menjawab jikalau sahabat tidak memandang umur. Dan walaupun ajaib, Midong sangatlah baik.
Yu Ri mengalihkan pembicaraan dengan menanyakan kenapa ibu ke kuil. Ibu menjawab jikalau beliau tiba untuk berdoa. Dan juga untuk berterimakasih alasannya putrinya sudah di kembalikan. Dia takut bila berhenti berdoa, Yu Ri akan pergi lagi.
Mendengar itu, Yu Ri merasa bersalah. Dia menanyakan, adakah hal yang ibunya ingin lakukan dengannya?
“Bagi ibu, bersama denganmu saja sudah bahagia, ibu tidak butuh yang lainnya.”
Mendengar tanggapan itu, Yu Ri terang semakin duka.
--

Hari ini, Gang Hwa bilang kalau ia yang akan mengantar Seo Woo ke Taman Kanak-kanak. Min Jeong terang heran sebab dari kemarin, Gang Hwa selalu melekat di samping Seo Woo. Kemanapun Seo Woo pergi, Gang Hwa selalu ikut. Walau terasa ajaib, Min Jeong bahagia juga melihatnya.
“Mengenai pengasuh Seo-woo yang kita bahas kemarin. Kenapa kamu ingin menggantinya?”
Gang Hwa tidak menjawab dan menatap foto yang ada di kulkas : Foto Min Jeong bersama Yu Ri dan Hyeon Jeong.
“Jika tak ada alasan, aku tak mau. Tidak harus sekarang. Beri tahu aku saat kamu sudah siap mengatakannya.”
“Bisa kau mampir ke rumah sakit? Nanti siang. Aku akan memberitahumu alasan kita harus mengganti bibi pengasuh.”
--

Yu Ri dalam perjalanan ke TK. Dan dia melihat Kang Bin yang gres saja keluar dari kedai Misaeng. Yu Ri jadi teringat, tadi Midong sempat bilang kalau arwah Kang Bin menempeli temannya yang bodoh (Geun Sang).
Dan Yu Ri berpas-pasan dengan Geun Sang. Geun Sang eksklusif menyapanya dengan murung dan memeluknya berkata bila semua akan baik-baik saja. Dia juga menyuruh Yu Ri bercerita padanya, dan ia siap mendengarkan.
“Geun Sang. Apa yang kau lakukan sampai ada arwah mengikutimu?” tanya Yu Ri.
Mendengar itu, Geun Sang jadi takut. Dia merasa jikalau Yu Ri bercanda, tapi tetap saja ia takut. Dia melihat ke sekeliling dan berteriak takut. Apalagi, Yu Ri pribadi pergi. Saking takutnya, Geun Sang eksklusif lari kencang.
--
Gang Hwa membawa Seo Woo ke Taman Kanak-kanak dengan menggendongnya. Dia takut bila pria baju hitam akan datang dan membawa Seo Woo.

Dia juga berpas-pasan dengan ibu penggosip itu. Melihat Gang Hwa, mereka mulai bergosip bila ada orang yang melihat Gang Hwa dengan bibi pengasuh Seo Woo di taman malam hari. Mereka jadi kasihan pada Min Jeong yang tidak tahu apapun dan malah berteman dengan Yu Ri.
--
Gang Hwa baru bisa agak tenang sehabis Seo Woo tiba di Taman Kanak-kanak, itu alasannya adalah beliau tahu ada Yu Ri yang akan menjaga Seo Woo. Yu Ri melihat kedatangan Gang Hwa, dan beliau memilih bersembunyi. Dia merasa bersalah alasannya setelah tahu kebenaran-nya, Gang Hwa jadi tidak hening.
--

Gang Hwa sudah tiba di RS dan ia masih merasa pening dengan semua kejadiannya. Dia curhat pada Geun Sang mengenai perasaannya ketika ini. Dia merasa sudah melaksanakan kesalahan dan berharap Yu Ri tidak tahu, tapi ternyata, Yu Ri sudah tahu dan melihat semuanya dari awal. Itulah perasaannya. Geun Sang mampu mengerti dan berkomentar bila rasanya niscaya mirip di telanjangi. Tapi, Gang Hwa kan tidak melaksanakan kejahatan. Apa yang salah dengan menikah lagi? Dan juga, apa Gang Hwa tahu bila Yu Ri selalu ada di sampingnya? Tahu bila Yu Ri akan hidup kembali? Tidak kan? Kaprikornus, jangan menyalahkan diri sendiri. Yu Ri juga tidak mau memberitahu karena takut Gang Hwa akan seperti ini.
Pembicaraan terhenti karena seorang dokter datang dan memberitahu jikalau dr. Jang memanggil Gang Hwa.
--
Dr. Jang menyuruh Gang Hwa untuk ikut dengan operasi-nya mulai pekan ini. Dia akan melaksanakan operasi dan Gang Hwa masuk ke ruang operasi dan memperhatikan. Untuk sesi konseling sudah cukup dan kini saatnya terapi eksklusif ke lapangan.
“Aku masih belum yakin melakukan ini,” ujar Gang Hwa dan langsung pergi.
Dr. Jang terperinci kesal. Pokoknya, Gang Hwa harus melakukannya.
--

Gang Hwa melewati ruang operasi. Dia menatap sesaat dan teringat ucapan Yu Ri supaya ia melupakannya mulai sekarang.
--
Min Jeong dan Yu Ri pergi nongkrong ke kedai Misaeng, milik Hyeon Jeong. Mereka membahas mengenai ibu-ibu penggosip yang kini tidak berani melihat mereka lagi.
“Ngomong-ngomong... Sepertinya kalian salah paham. Di sini bukan rumah kalian. Ini ialah tempat berbisnis. Tempat untuk berjualan,” tegas Hyeon Jeong.

Flashback
Saat pagi-pagi Hyeon Jeong sedang menyiapkan sayur untuk kuliner kedai, Yu Ri tiba-tiba masuk dengan santai dan mengeluh haus. Yu Ri bahkan pribadi mengambil minum sendiri dan berkomentar matanya perih alasannya Hyeon Jeong memotong berbagai daun bawang. Yu Ri bahkan pribadi pergi usai minum dan berkomentar begitu.
Tidak usang, Min Jeong yang datang. Dia beralasan jikalau ia kebetulan lewat dan hendak memberikan kopi kaleng untuk Hyeon Jeong. Dan usai itu, beliau pergi.
Pas jam pulang, Yu Ri kembali lagi. Dia duduk dengan santai dan bahkan mencoba makanan yang sedang di buat Hyeon Jeong. Tidak lama, Min Jeong juga datang.
End
“Ini bukan daerah kalian mampu keluar masuk sesuka hati. Ini tempat berbisnis,” ujar Hyeon Jeong.
“Aku suka tempat ini. Aku mampu keluar masuk sesuka hati di sini. Tidak ada satu tempat pun yang mampu kukunjungi selain di sini. Ini mirip rumah keduaku,” ujar Min Jeong. “Aku harus pergi sekarang alasannya ada kesepakatan. Karena Seo-woo tak ada les hari ini, tolong ajak ia bermain di rumah atau taman bermain. Seo-woo. Karena ibu harus pergi, bermainlah dengan bibi pengasuh.”

Yu Ri tampak duka melihat Min Jeong dan Seo Woo yang seperti ibu dan anak kandung. Min Jeong pamit tetapi ia berbalik untuk menanyakan satu hal. Apakah ia ialah teman mereka?
Hyeon Jeong dan Yu Ri tersenyum, mengatakan jikalau mereka ada sahabat. Min Jeong tersenyum bahagia mendengarnya.


Subscribe to receive free email updates: