Sinopsis K- Drama : Memorist Episode 12 Part 1
Original Network : tvN
"Semua aksara, organisasi, daerah, dan insiden yakni fiktif”
Dua orang bertanding kendo, satu orang menggunakan pakaian hitam dan satunya lagi memakai pakaian putih. Hasil pertandingan nya, orang yang memakai pakaian hitam lah yang menang. Dan orang tersebut ialah Shin Woong.
Young Soo menemui Shin Woong. Dia memberitahukan bahwa dua hari kemudian salah satu anggota mereka kehilangan putranya alasannya adalah serangan teror. Yaitu Wakil Kepala Chun Ki Soo. Kemudian sekarang ia sedang mengejar petugas pemadam kebakaran (Kwang Kyu) di Shimbae, tapi gagal.
“Apa Dong Baek terlibat?” tanya Shin Woong. Dan Young Soo mengiyakan dengan terkejut, alasannya dia tidak menyangka jikalau Shin Woong tahu. “Di mana ia?”
“Kami berusaha mencari tahu,” jawab Young Soo.
“Dan petugas damkar itu? Di mana petugas damkar yang diserang si Penghapus itu?”
“Dia dirawat di Rumah Sakit Umum Shimbae.”
Shin Woong bersikap sedikit aneh. Dia menanyai, apakah Petugas Damkar itu mengenal dokter disana. Dan sekali lagi, Young Soo merasa terkejut, bagaimana Shin Woong mampu tahu. Dan dengan tegas, Shin Woong menjelaskan bahwa ia tidak mengizinkan Young Soo untuk mengajukan pertanyaan kepadanya. Dan Shin Woong pun meminta maaf, lalu beliau memberitahu jika Istri Petugas Damkar tersebut bekerja sebagai dokter di rumah sakit itu.
“Young Soo,” panggil Shin Woong. Dia menghela nafas nya dengan berat. “Jika kamu gagal menangkap si Penghapus, kariermu sebagai inspektur akan final.”
“Maaf, Pak,” balas Young Soo.
“Tapi aku tidak sepertimu. Itu mungkin agak mencoreng harga diriku. Tapi posisimulah yang dipertaruhkan,” jelas nya.
“Aku akan mengingatnya, Pak.”
Kejaksaan mulai menunjukkan minat kepada Si Penghapus, mereka mungkin akan mencoba untuk melaksanakan penyelidikan adonan dengan polisi. Jadi bahkan jika Young Soo berhasil menangkap Si Penghapus, pihak kejaksaan yang akan di puji. Oleh sebab itu, Shin Woong ingin Young Soo untuk segera menangkap Si Penghapus, sebelum pihak kejaksaan mencoba untuk melibatkan diri. Dan Shin Woong menunjukkan waktu maksimal tiga hari untuk menangkap Si Penghapus. Dia menjelaskan bahwa dia mengatakan ini demi kebaikan Young Soo. Dan Young Soo mengiyakan. Setelah itu, dia pun keluar dari ruangan Shin Woong.
Ketika Young Soo sudah keluar. Shin Woong menghubungi sekretaris nya. “Batalkan jadwal pagiku. Telepon Kim Do Soo dari Departemen Intelijen,” perintahnya.
Diluar pintu. Young Soo menguping pembicaraan Shin Woong.
Shin Woong berdiri membisu menatap pemandangan di luar jendela.
"Rumah Sakit Umum Shimbae"
Dong Baek dirawat disana dan sama sekali belum sadarkan diri. Peneliti yang datang berkujung menjelaskan kepada Sun Mi bahwa ia akan segera memindahkan Dong Baek ke pusat penelitian nya. Dan mendengar itu, Sun Mi merasa lega, lalu beliau meminta Peneliti untuk merahasiakan eksistensi Dong Baek ini, karena pihak kejaksaan sedang mengejar Dong Baek.
“Kamu mengkhawatirkannya?” tanya Peneliti, melihat kekhawatiran di wajah Sun Mi. “Aku sudah tujuh tahun mengenal Baek. Awalnya, kukira ia penipu. Tapi kudapati dia tidak bohong dan datang-tiba dia seperti penyelamat. Aku sungguh melihat bulat cahaya. Tapi kini, beliau sudah seperti adikku. Aku sungguh mengkhawatirkannya. Kurasa aku mulai menyayanginya. Aku hanya berharap beliau sehat,” terang nya dengan lapang dada.
“Apa dia tidak sehat?” balas Sun Mi, bertanya sambil memperhatikan Dong Baek.
Peneliti memberitahukan kondisi Dong Baek secara jujur. Keadaan Dong Baek kini tidak baik, Dong Baek lebih sering pingsan kini. Kaprikornus dia ingin Sun Mi untuk berusaha menghentikan Dong Baek memindai ingatan orang. Karena itu berbahaya. Dia tidak mampu menjelaskan detailnya, tapi yang jelas Dong Baek sedang sekarat.
“Kenapa kamu tidak memberitahunya?” tanya Sun Mi, heran.
“Sudah kuberi tahu berkali-kali. Tapi dia tidak mau berhenti. Seakan-akan beliau merasa ditakdirkan untuk melakukan ini. Memindai lebih banyak kenangan bagaikan bunuh diri untuknya,” terperinci Peneliti. Dan Sun Mi menatap bersalah kepada Dong Baek.
"Memorist: Ep 12, Anak Kegelapan"
"Delapan tahun lalu"
Dong Baek bekerja sambilan sebagai petugas kasir. Dikarenakan wajahnya yang ganteng, banyak gadis- gadis dewasa dan perempuan yang ingin mendekati nya serta bersentuhan dengannya. Bahkan mereka juga memperlihatkan banyak hadiah kepada Dong Baek.
Si Wanita yang menyelamatkan Dong Baek. Dia memperhatikan Dong Baek dan mendengarkan semua dialog mereka.
Selesai bekerja, Dong Baek tiba ke rumah Si Wanita dan menunggu nya. Dan saat bertemu dengan nya, beliau tersenyum kepadanya serta menyembunyikan hadiah yang di terimanya barusan dibelakang punggung nya.
Ditaman. Si Wanita ingin melihat hadiah yang Dong Baek dapatkan, tapi Dong Baek menolak, sebab dia ingin memperlihatkan hadiah itu kepada anak- anak yang lebih gampang di panti asuhan. Dan Si Wanita pun mengerti, jadi beliau tidak bersikeras dan memaksa Dong Baek. Namun dia sedikit mengambek kepada Dong Baek alasannya merasa cemburu.
“Kamu yang menyuruhku bekerja paruh waktu di toserba,” kata Dong Baek, mengingatkan.
“Aku ingin kamu berlatih setiap kali kau menyentuh tangan orang. Aku tidak pernah menghendaki kamu membawa serta klub penggemarmu,” balas Si Wanita.
“Aku tidak pernah membawa mereka ke sana,” balas Dong Baek, membela diri. Dan Si Wanita mengerti wacana itu.
Si Wanita lalu menanyakan, bagaimana rasanya hasil latihan Dong Baek. Dan Dong Baek menjawab bahwa sekarang dia sudah merasa lumaya mampu mengendalikan kekuatannya. Sebelumnya, itu sulit baginya bahkan walaupun hanya bersentuhan sedikit saja. Tapi kini ia sudah bisa mengendalikan apa yang dilihatnya.
“Kamu niscaya suka bagaimana para gadis itu terus menyentuh tanganmu,” komentar Si Wanita. Dan Dong Baek mengabaikan komentarnya tersebut.
“Tapi aku akan berhenti kini,” kata Dong Baek dengan lemah.
“Kenapa?” tanya Si Wanita, heran. “Mengasah kemampuanmu lewat latihan…”
“Aku benci mencicipi ingatan mereka mengalir ke benakku,” sela Dong Baek.
“Katamu sekarang kau bisa mengendalikannya.”
“Tapi ada beberapa hal yang tidak bisa kuabaikan. Penderitaan dan kesedihan mereka. Ingatan paling memilukan melanda lebih dahulu. Aku muak dengan semua itu,” terperinci Dong Baek. Dan Si Wanita pun melongo.
Dengan gugup, Dong Baek meremas tangannya. Lalu dia mengucapkan terima kasih kepada Si Wanita, karena bila bukan sebab Si Wanita, maka dia tidak akan pernah berpikiran untuk melatih dirinya mirip ini. Dan Si Wanita tersenyum mendengar itu.
Melihat senyum Si Wanita, Dong Baek merasa semakin tambah gugup. Dia mendekati tangan Si Wanita secara perlahan untuk memegang tangannya. Tapi Si Wanita tiba- tiba malah menatap nya dan berbicara. Membuatnya merasa terkejut.
“Latihanmu. Kenapa kau tidak pernah memintaku?” tanya Si Wanita, penasaran.
“Ah, Benar, latihannya. Begini, jadi…” kata Dong Baek dengan gugup.
Melihat kegugupan Dong Baek, Si Wanita tersenyum. “Sampai jumpa,” katanya. Dan karena takut Si Wanita pergi meninggalkannya, Dong Baek langsung berteriak.
“Itu tidak berhasil denganmu,” teriak Dong Baek. Lalu saat Si Wanita menatapnya, ia mulai merasa gugup kembali. “Aku tidak mampu membacamu mirip keinginanku,” terang nya, pelan.
“Kenapa?”
“Aku tidak tahu.”
Si Wanita mendekati Dong Baek dan menatap nya. Lalu dia berjinjit dan mencium Dong Baek. Awalnya Dong Baek merasa terkejut, tapi kemudian beliau menutup matanya dan memegang Si Wanita. Dia membalas ciumannya.
Dong Baek terbangun datang- tiba dengan perilaku mirip terkejut. Lalu ia pribadi melepas semua alat di tubuhnya dan berlari keluar dari dalam kamar. Perawat terkejut melihat itu.
“Jangan bangun dan berjalan-jalan. Orang-orang melihat,” komentar Kyung Tan, dikala melihat Dong Baek tiba. Dan Se Hoong menawarkan topi nya untuk menutupi Dong Baek.
Namun Dong Baek tidak peduli untuk menutupi dirinya. “Dia meninggalkan sesuatu untuk Pak Noh. Di mana dia?” tanyanya dengan terburu- buru. Lalu dia masuk ke dalam kamar Kwang Kyu. Dan melihat jikalau Kwang Kyu telah kabur.
Se Hoong menjelaskan bahwa tengah malam, Kwang Kyu tiba- tiba menghilang tanpa jejak. Sun Mi mendekati Dong Baek dan menanyakan, apa yang di tinggalkan Si Penghapus. Dan Dong Baek menjelasksan apa yang di lihat nya. Si Penghapus meninggalkan sesuatu di hidung Kwang Kyu.
Dong Baek dan yang lainnya memerika kamera CCTV. Tapi ternyata semua kamera mati, hanya kamera CCTV di lift saja yang menyala. Disana terlihat jikalau Kwang Kyu di bawa pergi ke daerah parkir. Dan Se Hoong telah menyelidiki nya. Tapi dia tidak menemukan Kwang Kyu.
“Tapi kenapa ia diculik?” gumam Kyung Tan, tidak mengerti. “Apa yang dilihat Noh Kwan Kyu?”
“Tidak, ini bukan tentang menyingkirkan saksi. Tujuannya ialah pembunuhan itu. Membunuh Pak Noh adalah kegembiraan baginya,” terang Dong Baek dengan yakin.
Sun Mi yang sedari tadi hanya membisu saja mulai menganalisis situasi. Brankar yang digunakan untuk membawa Kwang Kyu tidak di temukan tertinggal di area parkiran. Dan di area parkiran sama sekali tidak ada kendaraan beroda empat van atau ambulans yang bisa membawa Kwang Kyu dan Brankar, melainkan hanya ada kendaraan beroda empat sedan biasa saja. Kaprikornus ada kemungkinan Kwang Kyu masih berada didalam gedung rumah sakit ini.
Menganalisis hal tersebut, Sun Mi dan yang lainnya eksklusif bergerak untuk mencari Kwang Kyu. Mereka memeriksa sketsa rumah sakit gotong royong. Dong Baek menebak jika kemungkinan besar pelaku akan mencoba untuk membunuh Kwang Kyu lagi, alasannya adalah beliau pernah gagal. Dan Sun Mi baiklah, beliau menebak jikalau kemungkinan Si Penghapus akan membuat Kwang Kyu tercekik, jadi dia menyuruh semuanya untuk mencari di daerah yang kedap udara. Setelah itu, mereka pun berpencar untuk mencari Kwang Kyu.
Se Hoong seharusnya ikut bersama dengan Kyung Tan dan Manajer CCTV untuk mencari. Tapi mereka malah melupakannya dan tidak sengaja meninggalkan nya sendirian.
Dong Baek dan Sun Mi menyelidiki tempat pendingin masakan, tapi pintunya tidak bisa dibuka alasannya macet. Dan mereka berdua mulai menebak jika Kwang Kyu mungkin ada didalam sana. Makara mereka pun segera menelpon Kyung Tan dan memberitahunya.
Se Hoong yang tertinggal sendirian, beliau tersesat mencari jalan keluar. Namun dikala sedang berjalan, Se Hoong menemukan sesuatu yang gila, adalah garis yang di tempelkan di lantai tampak copot. Kaprikornus diapun mencoba berjalan mengikuti garis tersebut dengan perasaan gugup.
Teknisi tiba dan memperbaiki pintu ruangan pendingin. Dan sehabis dia akhir, pintu pun terbuka. Dengan gugup, Sun Mi dan Dong Baek memperhatikan. Lalu saat pintu setengah terbuka, mereka melihat sesuatu yang di tutupi oleh kain putih. Dan mereka semua merasa terkejut.
Kemudian saat pintu telah terbuka sepenuhnya, Sun Mi dan Dong Baek masuk ke dalam ruang pendingin dan mencoba untuk melihat apa yang ada di balik kain putih tersebut.
Se Hoong sampai di depan kamar mayat.
Dong Baek membuka kain putih tersebut. Dan ternyata yang ada dibalik kain putih tersebut adalah sekarung kentang. Melihat itu semua orang merasa lega. Termaksud istri Kwang Kyu.
Se Hoong masuk ke dalam kamar mayit. Disana beliau menemukan Brankar yang sama dengan di CCTV. Lalu dia masuk ke dalam ruangan penyimpanan jenazah untuk mengusut.
Seseorang datang. Dan Se Hoong langsung berbalik dengan perasaan terkejut.
Dong Baek dan Sun Mi kembali pergi untuk mencari Kwang Kyu.
“Apa yang Anda lakukan?” tanya Dokter wanita.
“Aku polisi. Aku mencari pasien yang hilang,” jawab Se Hoong.
“Ini hanya untuk orang mati,” balas Dokter wanita, menjelaskan dengan tegas.
“Izinkan aku menilik ini,” pinta Se Hoong. Dan Dokter perempuan menjawab bila kawasan itu kosong semuanya. “Lalu kenapa menyala?” tanya nya, heran.
Mendengar itu, Si Dokter perempuan terkejut dan menyelidiki. Dia segera membuka daerah penyimpanan jenazah. Dan benar di dalamnya ada seseorang yang ditutupi oleh kain putih.
Ketika Se Hoong membuka kain putih tersebut, dia melihat seseorang dengan wajah ditutupi kantong plastik. Dan dikala ia membuka kantong plastik tersebut, dia melihat Kwang Kyu. Dengan terkejut, Se Hoong segera memeriksa nadinya. Dan tiba- datang Kwang Kyu membuka matanya. Melihat itu, Si Dokter wanita pribadi menjerit terkejut.
Dong Baek memuji Se Hoong untuk kerja bagusnya. Dan mendengar itu, Kyung Tan protes, alasannya beliau juga sudah bekerja keras. Tapi Dong Baek mengabaikannya.
Dokter memberitahu Istri Kwang Kyu (Song Sook Hyun) bahwa kondisi jelek Kwang Kyu sudah berlalu, dan kini organ vital Kwang Kyu sudah stabil, jadi mereka hanya perlu untuk menunggu. Dan mengetahui itu, Sook Hyun merasa lega.
Kemudian Dokter memperlihatkan sesuatu yang ada di dalam hidung Kwang Kyu kepada Dong Baek. Setelah itu, beliau pun pergi.
Yang ada didalam hidung Kwang Kyu adalah selembar lakban dengan goresan pena di atas nya. "Orang yang tidak bersalah akan dihukum menggantikan si pendosa."
“Peralihan eksekusi,” kata Dong Baek.
“Membunuh orang tidak bersalah untuk membalas dendam pada pendosa,” terperinci Sun Mi.
Dong Baek dan Sun Mi berbicara dengan Sook Hyun didalam ruangannya. Sun Mi menceritakan dengan jujur perihal Si Penghapus yang sedang mengincar Kwang Kyu. Lalu beliau menanyakan, apakah Sook Hyun ada mengenal Chun Ki Soo, polisi yang putranya di bunuh dua hari lalu oleh Si Penghapus. Dan mendengar itu, Sook Hyun diam.
“Pembunuh yang hanya mencari pembenaran mengganti konsepnya. Dia memperabukan perjaka biasa sampai mati, kemudian beliau mencoba membunuh petugas damkar terhormat dua kali. Menurut Anda kenapa?” terang Sun Mi, bertanya.
“Bagaimana saya tahu?” balas Sook Hyun, tanpa tidak mau memberitahu.
Sun Mi menunjukkan pesan yang di tinggalkan oleh Si Penghapus dan menjelaskan bahwa tampak nya pesan tersebut ditinggalkan untuk Sook Hyun. Dan dia ingin tahu, apakah itu salah atau benar. Dia ingin Sook Hyun untuk berbicara jujur, bila tidak, maka Kwang Kyu akan terus berada didalam ancaman. Tapi Sook Hyun tetap diam, tidak menjawab.
“Mau kubacakan belakang layar Anda?” tanya Dong Baek, memberikan derma. Dan Sook Hyun menangis putus asa.
Sook Hyun : “Dua puluh tahun kemudian, suatu hari aku bekerja malam. Mereka bilang seseorang meninggal, jadi, aku pergi ke kamar mayat untuk mengusut jasadnya. Seorang pemuda yang melompat sampai tewas. Wajahnya rusak parah. Saat itulah Wakil Kepala Polisi datang.” (Wakil kepala polisi, Chun Ki Soo).
“Kenapa?” tanya Sun Mi.
“Dia bilang beliau ingin tahu apa yang kutemukan,” jawab Sook Hyun.
“Apa yang Anda temukan?” tanya Dong Baek.
Sook Hyun : “Penyebab kematiannya tampaknya ialah karena jatuh, tapi itu mencurigakan.”
“Ada luka bakar tingkat dua di lengannya yang baru beberapa jam. Mungkin itu luka tabrakan alasannya adalah meluncur turun dari jurang,” kata Sook Hyun memberitahu Ki Soo.
“Mungkin itu luka ukiran karena meluncur turun dari jurang,” balas Ki Soo.
“Kamu pikir dokter tidak mampu membedakan luka bakar dan tabrakan?” balas Sook Hyun dengan tegas. “Kurasa kita butuh autopsi,” jelasnya.
“Ini bunuh diri. Kami menemukan pesan bunuh diri yang ditulis tangan. Kenapa kita butuh autopsi?” balas Ki Soo, menolak. Lalu beliau merebut dokumen di tangan Sook Hyun dan merobeknya. Dan Sook Hyun marah.
Ki Soo tiba- datang menyebutkan perihal anak Sook Hyun yang sedang sakit dan membutuhkan donor sumsum tulang. Dan Sook Hyun tidak mengerti serta merasa sangat kesal. Dengan bangga, Ki Soo menjelaskan bahwa dia akan menjadi penyelamat untuk putra Sook Hyun. Mendengar itu, Sook Hyun pun melongo.
“Anda meniru penyebab kematiannya untuk menghindari autopsi,” kata Sun Mi. Dan Sook Hyun menghelakan nafas berat.
Shin Woong datang mengunjungi Kwang Kyu di dalam kamar rawatnya.
“Dia bilang akan membantuku menyelamatkan nyawa putraku. Dia bilang akan mencarikan kami donor sumsum tulang,” jawab Sook Hyun, sangat menyesal.
“Kenapa Anda memercayai orang asing?” tanya Dong Baek.
“Pemuda itu sudah tewas kurang dari dua jam. Dia mengetahui kelemahan dokter yang menilik dalam kala waktu itu. Aku tahu secara naluriah bahwa beliau punya seseorang yang sangat berkuasa di belakangnya,” terang Sook Hyun.
Sook Hyun memikirkan anjuran Ki Soo sambil memandangi foto putranya. Kemudian sesudah cukup lama berpikir, dengan berat hati, ia membuat sebuah keputusan. Dia menggandakan penyebab kematian Korban.
Shin Woong memandangi Kwang Kyu dengan tajam. Dan badan Kwang Kyu tampak bereaksi, dia sedikit bergerak di dalam keadaan komanya.
Sook Hyun memberitahukan namar korban, namanya ialah Moon Yong Dae. Selama 20 tahun terakhir beliau tidak pernah mampu melupakan nama itu. Itu karena, dikala anak nya menerima derma sumsum tulang, pada akhirnya anaknya tetap meninggal. Sejak saat itu, dia bertobat dan berdoa seumur hidup nya. Sook Hyun bercerita sambil menangis menyesal.
Kode biru. Kode biru. Ada situasi kode biru di ICU. Panggilan dari kamar rawat Kwang Kyu. Mendengar itu, Sook Hyun langsung berlari keluar. Dan Dong Baek serta Sun Mi mengikutinya.
Didalam kamar rawat Kwang Kyu. Sook Hyun bertemu dengan Shin Woong, dan ia merasa gundah siapa Shin Woong. Sun Mi yang menyusul, ia datang dan memandang Shin Woong.
Perawat tiba dan memberitahu jikalau isyarat biru barusan yakni untuk pasien lain. Mendengar itu, Sook Hyun merasa lega sekaligus lelah alasannya adalah sudah sempat panik.
Shin Woong menatap Sun Mi. Begitu juga dengan Sun Mi, ia menatap Shin Woong.