Original Network : tvN
"Semua huruf, organisasi, kawasan, dan peristiwa ialah fiktif”
"Malam 20 April 2000". "Gudang Telantar di Kota Shimbae". Keadaan sangat gelap. Terdengar suara jeritan tidak berdaya seseorang. Dan lalu seseorang bersuara ‘sshhh’ sebagai tanda supaya hening. Dan orang yang bersuara itu adalah Jae Gyu. Sedangkan orang yang menjerit yaitu Shin Woong.
Setelah Shin Woong menganggukkan kepalanya sebagai tanda ia mengerti, maka Jae Gyu pun eksklusif membantu nya untuk melepaskan ikatan di verbal nya. “Kamu berani menculik seorang polisi berpangkat tinggi? Apa Kim Ju Kyeong menyuruhmu melakukan ini?” tanya Shin Woong, curiga. Matanya masih ditutup.
“Tidak,” jawab Jae Gyu, singkat.
“Kalau begitu, Pak Hwang?”
“Malam ini, kamu akan mati. Hanya itu yang kutahu,” kata Jae Gyu, memberitahu. Dan Shin Woong terkejut. “Ingatanku tidak sepenuhnya utuh. Yang kutahu, sama sepertiku, kau telah menjadi target anak itu,” terperinci nya. “Anak apa?” tanya Shin Woong, tidak mengerti.
“Iblis muda itu. Dia belia tapi jahat. Aku hanya bekerja sama untuk melindungi putriku. Meskipun ingatan ini akan segera dihapus,” terperinci Jae Gyu dengan serius.
Mendengar itu, Shin Woong tidak percaya kepada Jae Gyu. Namun ia bersikap seolah beliau percaya. “Ayolah. Lepaskan aku dan kita akan mencari cara,” pintanya.
Sebelum Shin Woong final berbicara, Jae Gyu menawarkan tanda biar Shin Woong diam. Kemudian dengan panik, ia pribadi menutup verbal Shin Woong lagi serta menutupi wajahnya dengan karung juga. Setelah itu, beliau menyarankan Shin Woong untuk jangan meremehkan ‘beliau’ atau Shin Woong akan mati mengenaskan. Sesudah menyampaikan itu, Jae Gyu langsung pergi. Shin Woong yang di tinggal sendirian di dalam ruangan, hanya bisa diam dan mendengarkan saja. Dia mendengar suara Jae Gyu yang bertanya kepada seseorang wacana Sang Ah. Lalu ia juga mendengar suara besi yang berbenturan.
Jae Gyu tiba- tiba pingsan dan dikunci di dalam ruangan kembali. Ketika beliau sadar, beliau tidak ingat siapa Shin Woong. Tapi beliau tetap membantu melepaskan ikatan Shin Woong di kursi. Dan dengan segera, Shin Woong pun langsung mendorong nya serta melompat keluar dari dalam ruangan. Jae Gyu ikut keluar dari dalam ruangan dan ia terkejut melihat keadaan di depannya. Shin Woong berhasil membuka ikatan di tubuhnya serta epilog di wajahnya. Dan apa yang dilihat nya pertama kali yaitu adegan pertarungan para sampaumur.
Ketika Shin Woong diserang dan berada dalam kondisi setengah sadar, beliau melihat ke arah seorang akil balig cukup akal Pria yang berada di sebelahnya. Remaja itu memakai pakaian serba hitam dan akil balig cukup akal itu adalah Dong Baek. Shin Woong pingsan. Dan saat ia tersadar, dia lupa akan segala yang terjadi sebelumnya. Dengan susah payah, ia bangun sambil terbatuk- batuk, alasannya adalah ia terlalu banyak menghirup asap. Dia berniat untuk segera pergi darisana, namun di akrab pintu masuk ia menemukan seorang dewasa Perempuan. Dan sampaumur itu yaitu Sang Ah, ia dalam keadaan pingsan dan memakai masker besar.
Shin Woong memanggil- manggil Sang Ah, tapi tidak ada tanggapan. Kaprikornus diapun mengambil masker yang Sang Ah gunakan dan memakai sendiri masker tersebut. Kemudian dia melepaskan jaket yang dikenakan nya untuk menutupi luka di tangannya.
Ketika Shin Woong berniat untuk pergi darisana. Tepat disaat itu, Kwang Kyu (Petugas Pemadam Kebakaran) datang. Kaprikornus sebab itu, diapun segera pergi darisana.
Shin Woong berlari di sepanjang rel kereta api dan bertemu dengan Dong Baek. Dia melamun tanpa bisa perbuat apapun dan hanya mampu membiarkan Dong Baek berjalan pergi darisana. Melihat ingatan Shin Woong, membuat Dong Baek menjadi kehilangan akal. Dia sama sekali tidak percaya dan tidak mau percaya. “Kamu ialah si Penghapus yang membunuh semua orang itu,” kata Shin Woong sambil tertawa.
Ketika Dong Baek melemah, Shin Woong segera mendorong nya dan bangkit. Melihat itu, Sun Mi pribadi bertanya kepada Shin Woong, mana buktinya, alasannya beliau juga tidak bisa percaya kalau Dong Baek yaitu Si Penghapus. Dan dengan sabar, Shin Woong menjelaskan sambil menawarkan bukti yang dimiliki nya. “Semua orang yang ia benci menjadi korban si Penghapus. Park Ki Dan, Oh Yeon Tak, Jo Sung Dong…” terperinci Shin Woong. “Kamu yang mengidentifikasi Yeom Hwa Ran sebagai tersangka perkara tubruk lari dikala mabuk. Choi Won Yeong dan Yeon Mi Ji. Dua psikopat membunuh gadis malang yang tumbuh bersamamu di panti asuhan.”
“Kamu bohong,” balas Dong Baek, tidak terima. “Kamu yang memerintahkan Chun Ki Soo untuk menutupi kejadian 20 tahun lalu.”
“Entah apa maksudmu, tapi itu detail yang tidak berarti mengingat kau pembunuhnya,” balas Shin Woong sambil tertawa cekikikan. “Siapa orangnya? Siapa yang memerintahkan untuk menutupi maut Moon Yong Dae?” geram Dong Baek. Dan dikala Shin Woong tidak menjawab, beliau ingin memindai ingatan Shin Woong lagi. Tapi sempurna disaat itu, polisi keamanan tiba.
Sun Mi menghentikan para polisi keamanan semoga tidak bertindak agresif terlebih dahulu, alasannya adalah mereka disini untuk mengusut dugaan kasus korupsi Shin Woong. Namun dengan tegas, Shin Woong eksklusif menyela Sun Mi dan menyuruh polisi keamanan untuk menembak Dong Baek, bila Dong Baek bergerak, sebab Dong Baek ialah tersangka pembunuhan. Tapi sebelum polisi keamanan sempat melakukan apapun, Dong Baek pribadi memukul seorang polisi keamanan dan kabur darisana.
Setelah Dong Baek kabur, Sun Mi berteriak marah kepada Shin Woong. Sebab dia masih merasa kalau Shin Woong adalah tersangka bekerjsama. Dan mendengar itu, Shin Woong menghela nafas berat. “Meski ada kesalahan dalam prosesnya, batas waktu penuntutan sudah bau,” kata Shin Woong, menjelaskan dengan pelan.
“Kesalahan? Pembunuhan seorang pemuda ditutupi sebagai bunuh diri!” bentak Sun Mi, emosi.
“Aku menangani seorang pembunuh melalui mekanisme yang tepat. Beraninya orang sepertimu mencurigai tindakanku,” geram Shin Woong. “Dasar wanita kurang pandai. Kamu tidak mampu melihat pembunuh di depanmu bahkan dengan petunjuk yang kuberikan,” keluhnya.
Sun Mi mengingat tentang dokumen yang Shin Woong pernah berikan kepadanya. Lalu beliau menjelaskan bahwa beliau sudah tahu relasi antara Dong Baek dan para korban, tapi dia tetap percaya kepada Dong Baek. Malahan ia curiga kepada Shin Woong yang tampak mirip ingin menutupi kejahatan. Dong Baek kabur. Tapi karena saking buru- burunya, dia tidak melihat ada mobil yang tiba, sehingga diapun tertabrak. Shin Woong mengomentari, apakah Sun Mi akan tetap diam walaupun sudah tahu jika Dong Baek ialah pembunuhnya. Dan Sun Mi bertanya sekali lagi, dimana buktinya. Dan Shin Woong membalas bahwa buktinya yaitu hanya para musuh Dong Baek yang dibunuh. Makara setidak nya, Dong Baek adalah persekutuan Si Penghapus. “Bagaimana dengan putra Chun Ki Soo dan petugas damkar itu?” teriak Sun Mi, bertanya.
“Mereka juga! Dong Baek membalas dendam atas kejadian di Shimbae 20 tahun lalu.”
“Tidak, itu yang ingin Anda percayai. Anda mencoba menghancurkan Dong Baek alasannya adalah dia mengetahui nya. Dia tahu Anda menutupi pembunuhan Moon Yong Dae dan kejadian di Shimbae. Setidaknya Anda harus membunuh satu orang lagi jika ingin menyembunyikan kejahatan Anda,” balas Sun Mi, membela Dong Baek. Dia sangat mempercayai Dong Baek. Seorang Pria keluar dari dalam kendaraan beroda empat. Dan dia menyentuh tangan Dong Baek. Merasakan itu, Dong Baek tersadar dan pribadi memukul Si Pria. Si Pria yakni Kim Do Soo dari Depatermen Intelijen. Sun Mi pergi dari kantor Shin Woong. Dong Baek berlari sangat kencang. Dijalan. Dong Baek membagikan selembaran pencarian Cho Won. Dan disaat itu, seorang ketua partai nomor satu yang berjulukan Ko Hyun Ah, dia lewat dan menyalami tangan Dong Baek. Dia yaitu orang yang sama yang berkeliling di depan supermaket, tapi dikala itu Dong Baek mengabaikan uluran tangannya sebab ia sedang terburu- buru untuk ke rumah Cho Won.
Ketika Dong Baek menyentuh tangan Hyun Ah, beliau terkejut dengan apa yang di lihatnya. Jadi diapun segera menghentikan Hyun Ah dan memegang tangannya kembali. Dan beliau melihat Cho Won dalam keadaan berdarah. Hyun Ah merasa heran, kenapa Dong Baek memegang erat tangannya dan tidak mau melepaskan nya. Orang-orang disekitar Hyun Ah pun membantu menarik tangan Hyun Ah. Dan mereka sangat terkejut, saat Dong Baek datang- datang menyerang Hyun Ah.
Dong Baek berlari sekencang mungkin ke bawah jembatan. Dia mengikuti apa yang dilihatnya didalam ingatan Hyun Ah. Dan benar, di sana, ia menemukan jenazah Cho Won. Melihat itu, Dong Baek merasa sangat duka dan menangis. Polisi tiba terlambat ke kawasan kejadian.
"Ep 11, Nama dari Ramalan" "Tahun 2013"
Shin Woong menonton gosip tentang Dong Baek di TV.
Dong Baek menyatakan kepada publik bahwa dia memiliki kemampuan telepati. Dia bisa membaca ingatan seseorang dengan hanya menyentuh orang tersebut. Dan Dong Baek melaporkan wacana perkara Hyun Ah ke pengadilan. Awalnya pernyataan Dong Baek tampak janggal, tapi kesannya departemen kehakiman mempercayai pernyataan Dong Baek. Sebab BIN telah membuktikkan kebenaran telepati yang Dong Baek miliki.
Melihat wajah Dong Baek menciptakan Shin Woong teringat kepada akil balig cukup akal yang dilihat nya.
Do Soo memberikan catatan yang di tinggalkan oleh Si Penghapus. "Orang yang tidak bersalah akan dieksekusi menggantikan si pendosa." Serta ia memberitahu ihwal Kwang Kyu yang menjadi korban sebab Istrinya. Mendengar itu, Shin Woong teringat wacana Ki Soo, yang pernah Young Soo laporkan kepada nya. “Pindahkan keluargaku ke daerah persembunyian,” perintah Shin Woong. “Panggil BIN, Pasukan Pengaman Rahasia, semuanya, dan segera mengevakuasi istri dan putraku,” tegasnya.
“Baik, Pak,” jawab Do Soo. Walaupun beliau tidak mengerti, kenapa.
“Mulai dikala ini, Dong Baek adalah tersangka utama kita. Fokuskan seluruh pasukan kita untuk menangkapnya. Cari dan awasi juga orang yang mungkin membantu Dong Baek. Inspektur Han Sun Mi, Kapten Koo Kyung Tan, dan Opsir Oh Se Hoong,” perintah Detektif A. Mendengar perintah tersebut, para Detektif protes. Menurut mereka perintah tersebut tidak masuk logika dan mereka mempercayai jikalau Dong Baek bukanlah komplotan Si Penghapus. Sebab semuanya tahu jika Dong Baek sangat membenci pembunuh.
Kecuali Bong Kook, ia merasa kalau wajar saja untuk meragukan Dong Baek. Dan mendengar itu, Seul Bi langsung mendorong nya dengan keras, sehingga diapun melongo.
“Jika ia menolak ditahan, kalian bisa memakai kekuatan yang diperlukan,” perintah Detektif A dengan perilaku tanpa mau di bantah. “Pak. Perintah siapa ini?” tanya Detektif B merasa heran. “Bahkan para jaksa ndeso itu tidak mampu memerintah seperti itu.”
“Dong Baek itu pemarah, jadi, beliau tidak akan datang secara sukarela, tapi kamu ingin kami menembaknya?” tanya Lim. Dia salah satu orang yang mempercayai Dong Baek. “Kamu tahu beliau pemarah. Ini perintah untuk membunuh.”
Mendengarkan perkataan mereka, Detektif A merasa stress.
Young Soo menemui Shin Woong dan meminta bukti yang terang sebelum menangkap Dong Baek. Mendengar itu, Shin Woong memarahi nya, dia ingin Young Soo jangan banyak bertanya dan jalankan saja peran dengan baik, yakni tangkap Dong Baek sebelum jaksa berhasil dan temukan bukti nya. Setelah dimarahin oleh Shin Woong, maka Young Soo pun keluar dari dalam ruanganya. Dan saat beliau keluar, ia bertemu dengan Do Soo. Dan lalu Do Soo masuk ke dalam ruangan. Melihat itu, Young Soo merasa heran dan ingin tahu ada apa. Do Soo menunjukkan laporan kebijakan media kepada Shin Woong. Dan melihat itu, Shin Woong menawarkan perintah untuk membuat media membenci Dong Baek. “Tidak ada perusahaan media yang menyukai Dong Baek,” kata Do Soo, memberitahu. Dan mendengar itu, Shin Woong tersenyum kecil.
Young Soo mendengar pembicaraan mereka berdua dari luar ruangan. Dan saat ada seorang polisi yang datang, ia pribadi pergi darisana. Young Soo duduk dan berpikir di dalam ruangannya. Se Hoong dan Kyung Tan masih mencari Yong Gang, tapi sayangnya, mereka masih belum bisa menemukan nya. Bahkan mereka juga kehilangan jejak Ki Soo. Dan mereka berdua merasa kebingungan. Tapi mereka sudah tidak punya banyak waktu lagi, alasannya adalah semua agensi isu ingin menangkap Dong Baek. “Tidak ada yang memihak Baek di media. Hanya kita yang memihaknya, jadi, tetap fokus,” terperinci Kyung Tan. Dan Se Hoong pun berniat untuk menemui Ji Eun. Namun Kyung Tan melarangnya, karena Ji Eun juga niscaya sedang tidak berdaya. “Aku akan meneleponmu,” kata Se Hoong, tidak peduli. Lalu ia berlari pergi.
Dong Baek terbangun dengan rasa sakit di kepala nya. Dia terbangun di ruangan atap rumah Jae Gyu. Dan saat dia melihat selimut yang menutupi tubuhnya, ia merasa gundah. Dong Baek turun dan melihat ada kantong masakan di atas meja makan. Serta pintu kamar kerja Jae Gyu terbuka sedikit. Makara dia pun masuk ke dalam sana. Dan didalam sana dia melihat Cho Won. Tapi datang-tiba saja pandangan nya menjadi kabur dan dikala beliau kembali fokus, beliau melihat kalau ternyata orang yang bangun di dalam ruangan tersebut yakni Sun Mi. “Bagaimana kamu tahu saya di sini?” tanya Dong Baek, heran. “Duduklah,” perintah Sun Mi sambil duduk juga. Karena dia ingin mengintrogasi Dong Baek, dia ingin mengetahui kebenaran wacana Dong Baek.
“Kamu menginterogasiku dari meja pembunuh. Kenapa? Kalau-jikalau aku si Penghapus?” tanya Dong Baek dengan ketus. “Jika aku memang pembunuhnya, nyawamu ada di tanganku.” “Sudah kubilang. Begitu saya mati, ini akan merekam semuanya dan mengirim fail pada rekan-rekanku,” balas Sun Mi sambil menawarkan video kamera yang ada di pakaiannya.
Dong Baek masih merasa heran, kenapa Sun Mi mampu tahu dia ada disini. Dan Sun Mi tidak menjawab, melainkan dia pribadi mengajukan pertanyaan, apakah Jae Gyu benar seorang dukun. Dan Dong Baek membenarkan, Jae Gyu memang seorang cenayang dan itu mengalir di dalam keluarga nya. "1971, Jin Jae Gyu yang berusia delapan tahun" Dong Baek : “Ibu Jin Jae Gyu ialah seorang dukun. Tapi Jin Jae Gyu adalah anak normal. Setidaknya hingga ia bertemu musuh bebuyutannya.”
Jae Gyu di bully oleh seorang wanita akil balig cukup akal bernama Pil Seon. Dia di bawa ke hutan dan di pukuli oleh sahabat- sahabat pria Pil Seon. Kemudian setelah Pil Seon puas melihat dirinya di pukuli, Pil Seon menyuruh teman- teman pria nya untuk mengencingi dirinya. “Pil Seon, dia hanya anak kecil,” kata sobat Pria, tidak setuju dengan Pil Seon. “Haruskah aku melakukannya?” balas Pil Seon. Dan dengan terpaksa, teman Pria pun menuruti nya. Tapi sebelum dia sempat mengencingi Jae Gyu, datang- tiba saja Jae Gyu bertingkah gila.
“Kakakmu di Vietnam dibunuh oleh tentara Vietnam dua hari kemudian. Dia tewas dengan mengerikan,” kata Jae Gyu, mengatakan apa yang dilihat nya. Mendengar itu, sobat Pria yang bernama Yong Sik. Dia merasa kesal dan ingin memukul Jae Gyu. Tapi sebelum dia sempat memukul Jae Gyu, tiba- datang saja sikap Jae Gyu berubah mirip di rasuki.
“Yong Sik!” panggil Jae Gyu yang kerasukan roh kakak Yong Sik. “Suruh Ayah berhenti merokok dan minum. Dan lutut Ibu lemah, jadi, tolong beliau kapan pun beliau membutuhkan bantuanmu. Aku ingin kau membakar gitarku dan menguburnya bersamaku,” jelas nya. “Yong Sik!!” Mendengar itu, Yong Sik merasa takut dan terjatuh ke belakang. Lalu beliau kencing di celana nya. Sedangkan para temannnya eksklusif kabur dari sana. Kecuali Pil Seon.
“Hwang Pil Seon. Kamu lebih buruk daripada ibumu. Kamu akan mati mengenaskan. Kamu akan mengalami kematian paling memilukan,” kata Jae Gyu sambil cekikikan menatap Pil Seon. Kemudian setelah beliau menyampaikan itu, dia pergi darisana. Mendengar perkataan itu, Pil Seon merasa terkejut dan bangkit termenung disana.
Sebuah kendaraan beroda empat lewat dan menyembunyikan klakson nya dengan keras. Hal itu mengejutkan Jae Gyu dan menciptakan nya terjatuh. Lalu sesudah itu, ia kembali menjadi normal. Jae Gyu berjalan pulang dengan hanya memakai sebelah sepatu saja. Dan dikala ia masuk ke dalam rumah, dia menemukan Ibunya berada dalam keadaan sekarat, sebab meminum racun untuk membunuh tumbuhan liar. Melihat itu, Jae Gyu menangis dan memanggil nya. “Kenapa kamu pulang sangat larut?” tanya Ibu dengan susah payah kepada Jae Gyu.
“Ibu, ada apa?” tanya Jae Gyu, panik.
“Jae Gyu, putra ibu. Kuharap kau menjadi orang yang jago.” “Ibu!” panggil Jae Gyu sambil menangis.
“Ibu memasak nasi untukmu. Makanlah sebelum dingin,” kata Ibu sambil menyentuh wajah Jae Gyu. Setelah itu, ia pun menutup matanya untuk selama- lamanya.
“Ibu! Ibu!” teriak Jae Gyu, menangis. Dong Baek : “Pada hari ia menjadi cenayang. Itu ketika ibunya meninggal.”
Setelah selesai bercerita, Dong Baek menanyakan, kenapa Sun Mi peduli kalau Jae Gyu yakni cenayang atau bukan. Dan Sun Mi memberitahukan kata- kata terakhir Jae Gyu. Jae Gyu : “Kalian akan bertemu lagi. Kamu akan bertemu dengan Dong Baek lagi di yayasan. Yayasan pembunuh.” Itulah kata terakhirnya.
“Kamu tiba jauh-jauh kemari alasannya itu?” tebak Dong Baek. “Berapa banyak hal yang dia katakan sebelum tewas?” tanyanya.
“Empat. Dia bilang padaku bahwa Si Penghapus tersembunyi di dalam ingatanmu dan karenanya akan bertemu denganmu lagi di sini. Dan terakhir, beliau menyuruhku mencari Cho Won.” “Seharusnya ada satu lagi,” kata Dong Baek, mengingatkan.
“Itu yang paling gila. Dia bilang padaku seseorang tiba ke gereja pada malam Park Ki Dan dibunuh. Dan dia bilang kepadaku itu ialah dirimu,” kata Sun Mi, tidak terlalu yakin. “Aku hanya mengabaikan ucapannya. Dia sekarat, jadi, kupikir dia tidak waras. Tapi begitu semuanya mulai terwujud, saya berubah pikiran. Jika Jin Jae Gyu bisa memprediksi kala depan, kupikir kau benar-benar pergi ke gereja itu,” terperinci Sun Mi. Lalu ia bertanya dengan serius dan gugup, “Apa kamu membunuh Park Ki Dan?”
Dong Baek mengakui bahwa perkataan Jae Gyu benar. Malam itu, ia meloncat dari atas atap dan pergi dari pengawasan wartawan secara hati- hati untuk pergi menemui Ki Dan. Sebab dia ingin membaca ingatan nya. Namun sesampainya di depan gereja, beliau tidak jadi masuk ke sana dan berniat untuk pergi. “Setelah kau pergi jauh-jauh ke sana?” tanya Sun Mi, tidak percaya.
“Aku ingat pemandangan yang kulihat dahulu. Pemandangan yang kulihat dari jendela setiap hari setelah Cho Won menghilang. Saat itulah aku sadar bahwa beliau tidak ingin saya membunuh siapa pun. Cho Won selalu ingin lebih banyak orang mengetahui kekuatanku. Dia pikir itu akan mendorong banyak orang untuk menjadi baik,” kata Dong Baek, menjelaskan karena pergi. Dong Baek kemudian menceritakan perihal ingatan Ko Hyun Ah yang di lihat nya. Hari itu, dikala Hyun Ah sedang mengemudi pulang bersama pria pasangan selingkuhannya, ia tidak sengaja menabrak Cho Won. Dan sebab takut, mereka berdua pun menyembunyikan badan Cho Won dibawah jembatan. “Tolong aku,” pinta Cho Won yang masih hidup. Dia berbicara dengan bunyi lemah. Mendengar bunyi itu, Hyun Ah mengambil kerikil dan memukul Cho Won untuk membuat nya benar- benar mati. Si Pria mencoba menghentikan Hyun Ah, tapi Hyun Ah tetap melakukannya.
Malam hari, Hyun Ah berkeliling untuk melaksanakan kampaye. Dan ketika Dong Baek keluar dari dalam supermarket, ia menyapa serta mengulurkan tangannya. Tapi Dong Baek tidak mau menyalami tangan nya. Dong Baek : “Aku bertemu dengannya sehari sesudah kecelakaan itu. Andai saja aku menjabat tangannya. Jika saya menjabat tangannya hari itu…”
Karena rasa penyesalan itulah, maka Dong Baek mengungkapkan kekuatannya ke publik. Dan Sun Mi sudah mengetahui semua itu dari dokumen yang pernah di dapatkan dari pihak BIN, walaupun catatan persidangan Dong Baek yaitu diam-diam nasional. “Kamu tahu semuanya dan tetap mengawasiku? Lalu? Kamu akan menangkapku sekarang?” tanya Dong Baek dengan perilaku pesimis.
“Tidak, kau bukan tipe orang yang akan membunuh siapa pun. Apa yang kuragukan selama ini adalah kepribadian yang berbeda. Kepribadian jahat yang membunuh tujuh orang di Kota Shimbae 20 tahun kemudian,” terperinci Sun Mi. “Bagaimana kalau kepribadian jahat itu menjadi si Penghapus bersama dengan dukungan seorang komplotan?” tanyanya, menebak.
“Aku tidak punya energi untuk bercanda,” balas Dong Baek, serius. Sun Mi dengan tegas mengatakan kalau dia mempercayai Dong Baek, lebih tepatnya ia mempercayai penilaian nya. Dan beliau ingin mengajak Dong Baek untuk bekerja sama sampai menemukan Si Penghapus.
Dong Baek mulai menceritakan apa yang dilihatnya dari ingatan Shin Woong secara detail. Pada ketika kejadian tujuh orang saling membunuh di kota Shimbae, selain dirinya, ada seseorang lagi disana, orang tersebut tinggi nya sekitar 170 cm. Sun Mi mulai menganalisis. Setelah kejadian tersebut, Orang itu niscaya tiba dan membunuh Ibu Dong Baek. Lalu Dong Baek hilang ingatan dan berakhir di stasiun Dong Baek. “Kenapa si Penghapus disebut iblis muda?” tanya Dong Baek, heran.
"Dia mungkin masih muda,” jawab Sun Mi. “Moon Yong Gang juga baru berusia 17 tahun ketika itu.”
“Menurutmu Moon Yong Gang adalah si Penghapus?”
“Si Penghapus adalah musuh keluargamu dan dia membunuh tujuh orang. Tapi dua bulan sebelum insiden itu, kakak Moon Yong Gang ditemukan tewas,” jelas Sun Mi. “Dia membunuh tujuh orang untuk membalaskan dendam kakaknya dengan menjadi si Penghapus?” tanya Dong Baek, menebak pikiran Sun Mi.
“Setidaknya dia komplotan.”
Dong Baek merasa resah, kenapa Yong Gang memberitahu mereka perihal Shin Woong. Dan Sun Mi menebak bahwa mungkin Si Penghapus sedang menciptakan citra yang lebih besar. Namun kini masalahnya, mereka tidak tahu siapa yang akan menjadi incaran terakhir Si penghapus. Menurutnya incaran terakhir Si Penghapus yakni antara Shin Woong dan Yong Gang. Tapi untuk dilema ini, Sun Mi meminta Dong Baek untuk jangan ikut campur, alasannya adalah di khawatir, Dong Baek akan mati. “Dokter Ahn dan ekspresi besarnya. Kesehatanku seharusnya dirahasiakan,” keluh Dong Baek. “Dokter itu terlalu khawatir,” terperinci nya.
“Istirahatlah,” tegas Sun Mi. kemudian ia menunjukkan sesuatu. “Ponsel itu tidak mampu dilacak, jadi, terus nyalakan,” jelas nya. “Kamu akan menilik perkara ini tanpaku…” keluh Dong Baek, kesal. Lalu datang- tiba dia merasa kepala nya sakit, jadi diapun melongo sesaat. Namun Sun Mi sama sekali tidak menyadari itu. “Ini perangku. Perang yang tidak bisa dilarang kematian,” tegasnya, sesudah dia merasa kepala nya sudah lumayan baikan kembali.
Sun Mi menyalakan hp nya untuk memperlihatkan sesuatu, dan Dong Baek memperingat kan nya untuk berhati- hati karena hp Sun Mi sedang di lacak. Dan Sun Mi menjelaskan jikalau hp nya dalam mode penerbangan, jadi tidak apa- apa. Sun Mi menunjukkan video yang di rekamnya, saat berada di rumah Joon Seok. Jika dilihat biasa mirip tidak ada yang gila. Tapi bila dilihat lebih teliti, ada yang abnormal.
Kyung Tan mengawasi di depan rumah Joon Seok. Dan ketika tiba- tiba dia mendapatkan telpon, beliau mengira itu dari Sun Mi, namun ternyata itu dari Dong Baek. “Di mana Seo Hui Soo (Sekretaris Soo Kyung)?” tanya Dong Baek secara to the point.
“Dia di kediaman Bang Joon Seok,” jawab Kyung Tan.
“Kami akan segera ke sana, jadi, awasi ia. Dan Se Hoong?”
“Dia tidak ada di sini. Dia berusaha menyelamatkanmu,” jelas Kyung Tan. Dan Dong Baek tidak mengerti maksud nya. “Bukankah sudah jelas? Dia berusaha menjadi rekan yang baik.”