Sinopsis K- Drama : Memorist Episode 16 Part 1


Original Network : tvN
"Semua aksara, organisasi, kawasan, dan insiden ialah fiktif”

"19 April 2000"
Pelayan Jo melapor kepada Pil Seon bahwa semua orang yang di tugaskan untuk mengurus Yoo Ah Young telah tewas. Baik dokter maupun psikiater nya. Namun sebelum Ah Young tewas, tampak nya dia ada mengirim kan sebuah paket kepada temannya.
“Singkirkan mereka. Siapa pun, renta, maupun muda, yang membicarakan ini harus mati,” perintah Pil Seon dengan sangat mudah nya. Dan dengan patuh, Pelayan Jo mengiyakan. “Dan planning Joon Seok untuk mencar ilmu di luar negeri?” tanyanya kemudian.
“Persiapan dilakukan secara menyeluruh,” jawab Pelayan Jo. Dan Pil Seon merasa puas.

Dong Baek tiba menemui Si Penghapus, adalah Hui Soo.

Bu Son dari BIN. Dia membuktikan laporan BIN wacana Sung Ju Ran kepada Sun Mi. Itu yakni laporan orang yang mampu melaksanakan telepati, selain daripada Dong Baek. Namun sebelum dia sempat menjelaskan lebih detail kepada Sun Mi, ia tiba- tiba mendapatkan telpon mengejutkan. Dong Baek pergi dari rumah sakit.


Bu Son dan Sun Mi berangkat bersama untuk mencari Dong Baek. Sambil berjalan, Bu Son menjelaskan bahwa data orang yang diberikannya barusan, menurutnya itu yaitu Si Penghapus. Tapi ini masih hanya sekedar dugaan saja.
“Kalau begitu, beri tahu saya semua yang kalian ketahui,” pinta Sun Mi.

Hui Soo melepaskan topeng yang di pakainya. “Aku akan mulai dengan menyampaikan yang sesungguhnya. Adikku,” sapanya. Dan Dong Baek menatap bingung padanya.


"Memorist: Episode terakhir, Kekuatan Ingatan"
Dong Baek menganggap Hui Soo tidak waras. Dan Hui Soo mengabaikan perkataan itu, serta mulai bercerita. Dulunya ini adalah kawasan dimana mereka berdua sering bermain dikala masih belia dan ketika itu Dong Baek sangat anggun menurutnya. Tapi mungkin ini yakni tempat paling menyakitkan didalam ingatan terakhir Dong Baek.
“Seo Hui Soo,” geram Dong Baek, tidak mengerti.
“Aku mengerti penyangkalanmu, tapi kamu akan segera memercayai apa yang benar,” tegas Hui Soo. “Dong Baek. Maksudku, Sung Ju Ho. Pindai ingatanku jikalau kau mau,” tantang nya.


Dong Baek tidak berani, alasannya adalah beliau takut Hui Soo akan menipunya. Mendengar kecurigaan itu, Hui Soo mendengus geli, karena ia mempunyai banyak kesempatan untuk menyakiti Dong Baek. Namun dia tidak melakukannya.

Dulu ketika Dong Baek di rawat dirumah sakit dan tidak sadarkan diri. Hui Soo pernah menyamar menjadi perawat dan menemuinya.

“Ingatan yang kamu inginkan kembali. Ingatanmu yang hilang. Akan kukembalikan semuanya. Silakan,” kata Hui Soo, memberikan diri sambil mengulurkan tangannya. Dan dengan ragu, Dong Baek diam. Lalu beliau menyentuh tangan Hui Soo serta memindai ingatan nya.




Dong Baek dan Hui Soo. Mereka berdua sama- sama melihat kenangan mereka, saat masih muda dahulu. Saat itu mereka sangat erat sekali. Dong Baek bahkan merasa sangat kagum kepada Hui Soo, karena tanpa beliau memberitahu apapun, Hui Soo sudah tahu.
Dong Baek, Hui Soo, dan Ibu, mereka bertiga makan bersama dengan gembira.
Hui Soo berteman sangat baik dengan Ah Young. Dia tahu jikalau Ah Young dan Yong Dae berpacaran. Lalu suatu hari, Ah Young  serta Yong Dae sama sekali tidak bisa di hubungi dan tidak ada kabar. Sehingga dia merasa resah ada apa.

Namun lalu, Ah Young menelponnya. Dan Ah Young meminta tolong padanya dengan bunyi sedih dan panik.

Hui Soo tiba ke rumah sakit. Dia menemui Ah Young secara diam- diam, dikala Ki Soo telah pergi dari depan kamar rawat Ah Young.


Hui Soo masuk ke dalam kamar dan merasa duka melihat kondisi Ah Young yang tampak gila karena tidak mau di dekati.
“Kamu sudah mendapat yang kuminta?” tanya Ah Young. Dan Hui Soo memberikan apa yang Ah Young minta. “Tinggalkan dan pergilah. Pergilah,” usirnya.


Hui Soo merasa galau, ”Sesuatu yang jelek terjadi, bukan?” tanyanya. “Jika kamu mau, aku bisa menghapus ingatan itu,” katanya menunjukkan. Dan Ah Young menghindari sentuhannya.
“Ju Ran. Menghapus ingatanku tidak akan menghapus apa yang terjadi,” kata Ah Young, menolak.

Hui Soo : “Kurasa itulah dikala akibatnya aku menyadarinya. Aku harus menghapus orang, bukan ingatan dengan kekuatanku.”
Hui Soo mengunjungi pemakaman Ah Young dengan duka. Dan dia mengingat perkataan terakhir Ah Young kepadanya.  “Maafkan aku. Dan terima kasih, Ju Ran.”

Ketika Hui Soo keluar dari ruang duka Ah Young, beliau tidak sengaja bertabrakan dengan Ki Soo. Dan disaat itu, dia melihat apa yang Ki Soo katakan kepada Ah Young ketika masih berada dirumah sakit. Serta rencana bau Ki Soo dengan Shin Woong yang bekerja sama untuk menutup kasus pemerkosaan yang terjadi kepada Ah Young.
Melihat ingatan tersebut, Hui Soo merasa sangat terluka dan benci.


Hui Soo : “Begitulah caraku tahu siapa yang harus kubunuh.”
Dong Baek : “Karena itukah kau mulai membunuh orang dan membalas dendam?”
Hui Soo : “Balas dendam? Bukan itu yang terjadi. Aku melaksanakan yang seharusnya dengan kemampuanku. Ini mirip menegakkan keadilan.”
Dong Baek : “Keadilan terhormat apa yang menjadikanmu abnormal?”
Hui Soo : “Keadilan berkaitan dekat dengan rasa sakit. Kamu tahu bahwa tiap kali kau memakai kemampuanmu untuk berbuat baik, kamu akan terluka.”


Hui Soo kemudian mulai menceritakan wacana Jae Gyu. Dia menggunakan Jae Gyu, sebab menurutnya Jae Gyu sudah melaksanakan hal yang benar sebagai Algojo. Dia mengawasi perbuatan jahat Bang Joon Seok dan melindungi putrinya.
Setiap malam, dikala sudah menyelesaikan pekerjaannya dan pulang ke rumah, Hui Soo sering merasa kesakitan. Seperti pendengaran berdenging dan kepala sakit. Sehingga karena itu, ia jadi lebih gampang emosi.

“Kak Ju Ran!” panggil Dong Baek sambil masuk ke dalam kamar Hui Soo. “Ada kotak untuk Kakak. Sudah kubuka, tapi aku tidak melihat ke dalam,” jelasnya.
“Keluar!” hardik Hui Soo. Dan dengan ketakutan, Dong Baek pun pergi.

Hui Soo memungut paket yang Dong Baek berikan dan melihatnya. Itu ialah paket dari Ah Young, dan didalam sana berisikan alat yang pernah dia berikan kepada Ah Young.

Suatu hari. Hui Soo membawa Sang Ah sebagai sandera. Lalu beliau mengancam Jae Gyu, kalau Jae Gyu ingin menyelamatkan Sang Ah, maka bawa Shin Woong kepadanya. Dan Jae Gyu melakukannya.

"20 April 2000, pukul 20.11 Gudang telantar di Shimbae"
Hui Soo mengajak teman- sahabat Joon Seok untuk bertemu, tapi disaat itu, Joon Seok sama sekali tidak ikut tiba. Karena Joon Seok telah pergi untuk berguru di luar negri.
“Kamu menjanjikan kami sesuatu yang menyenangkan. Tamatlah riwayatmu jikalau tidak menyenangkan,” ancam So Philip.
“Ini akan menyenangkan,” balas Hui Soo sambil tersenyum anggun.
"20 April 2000, pukul 20.36 rumah Dong Baek"
Seseorang datang ke rumah Dong Baek secara membisu-membisu. Orang tersebut ialah Pelayan Jo. Dia bersembunyi di dalam kegelapan, ketika Dong Baek dan Ibunya pulang ke rumah.

Dong Baek menyalakan alat perekam yang dikirim oleh Ah Young kepada Hui Soo. Dia menyalakan itu alasannya adalah merasa ingin tau.
“Aku Yoo Ah Young. Ini kesaksian dan pesan terakhirku. Pada tanggal 9 Februari 2000, di bukit di luar Shimbae, Bang Joon Seok, So Phillip, dan delapan orang lainnya memerkosaku dengan kejam. Polisi, Chun Ki Soo, melecehkanku.”

Mendengarkan rekaman tersebut, Pelayan Jo keluar dari persembunyiannya dan mendekati Dong Baek dari belakang. Melihat itu, Ibu merasa terkejut. Dan Pelayan Jo pun langsung membunuh nya memakai palu yang berada di bersahabat jangkauannya.
Hui Soo menuntun sobat- sahabat Joon Seok masuk ke dalam gudang. Dan dia membiarkan mereka untuk saling membunuh satu sama lain.
Dong Baek merasa terkejut dan ketakutan dengan apa yang dilihatnya.

Ibu menahan kaki Pelayan Jo dan menyuruh Dong Baek untuk segera kabur. Dan Dong Baek pun melakukannya. Dia mengambil jaketnya dan berlari pergi dari rumah.



Didalam gudang. Si Penghapus yang dilihat oleh Jae Gyu dikala itu adalah Hui Soo. Dan Hui Soo membiarkan Jae Gyu untuk melarikan diri darisana, setelah beliau menghapus ingatannya.





Ketika Hui Soo telah menuntaskan pekerjaannya, dia bertemu dengan Dong Baek yang tiba untuk menemuinya. Dan alasannya adalah Dong Baek tampak kesulitan untuk berbicara, maka diapun memakai kekuatannya untuk melihat ingatan Dong Baek. Dan sebab Hui Soo menyentuh tubuhnya, maka Dong Baek juga mampu melihat apa yang ada di dalam ingatan Hui Soo.
“Pergilah ke rumah Pak Eun Gon. Kakak akan segera ke sana, ya?” kata Hui Soo dengan cemas, setelah beliau melihat apa yang terjadi kepada Ibu mereka. Lalu diapun pergi.


Dong Baek merasa terkejut dengan apa yang dilihatnya didalam ingatan Hui Soo. Jadi diapun masuk ke dalam gudang untuk memeriksanya. Dan itulah dikala Shin Woong melihat Dong Baek.

Hui Soo berlari pulang ke rumah. Namun alasannya adalah kecapekan, ia pingsan di pertengahan jalan.

Dong Baek tidak bisa mendapatkan apa yang dilihatnya. Dan beliau pun menjerit kesakitan sambil menyentuh kepalanya sendiri.
Hui Soo : “Orang yang menghapus ingatanmu malam itu adalah dirimu.”

Ketika pagi hari datang, Dong Baek sudah duduk sendirian di stasiun dengan tatapan kebingungan. Sedangkan Hui Soo, malam itu ia di temukan oleh petugas BIN.
Hui Soo : “Kamu punya kemampuan yang sama denganku. Kamu mampu membaca ingatan, menghapus, dan memanipulasinya sesukamu. Ini kemampuan yang menakjubkan.”
Bu Son menceritakan semua yang diketahuinya perihal Ju Ran kepada Sun Mi. Ju Ran tahu bahwa membunuh mereka tidak akan cukup untuk membalas dendam.

“Karena kekuatan kita, kita mengalami hal-hal yang tidak perlu kita lalui. Apa gunanya memiliki kekuatan supernatural jika tidak mampu kita gunakan untuk menegakkan keadilan?” tanya Hui Soo, sesudah beliau selesai menceritakan segalanya. “Jika kita tidak bisa menghukum penjahat, apa gunanya mempunyai kekuatan ini?”


Hui Soo lalu memberikan Pelayan Jo yang di tangkapnya dan di sembunyikannya di dalam tong. “Manusia memang lemah. Karena itu mereka menciptakan hukum. Mereka pikir itu akan membantu mereka menegakkan keadilan. Tapi kamu melihat cara hukum digunakan. Itu hanya membantu mereka yang berkuasa. Kita tidak perlu mengandalkan sesuatu yang tidak berguna. Kamu setuju, bukan?” tanyanya sambil menawarkan pistol kepada Dong Baek.


Mendengar semua itu, Dong Baek hanya membisu saja. Dan ia mengambil pistol yang Hui Soo berikan kepadanya. Lalu ia mengarahkan itu kepada Pelayan Jo dengan perasaan persoalan. Sementara Hui Soo, beliau menutup matanya dan menunggu Dong Baek untuk melakukannya.

Dong Baek membisu dan berpikir, lalu sesudah ragu sejenak, ia menetapkan pilihannya. Hanya karena beliau bertarung melawan bangsat, beliau tidak akan menjadi bangsat juga. Menurutnya Hui Soo sudah salah, alasannya Hui Soo menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membaca pikirkan monster, sehingga itu menciptakan Hui Soo menjadi monster juga. Monster yang melawan mereka!
Mendengar itu, Hui Soo tertawa kecil seolah perkataan Dong Baek yaitu hal yang paling menggelikan. “Kamu pikir aku menjadi monster ketika bertarung melawan monster?” tanyanya sambil berjalan mendekat. Dan tanpa sadar, Dong Baek berjalan mundur. “Menurutmu saya melawan siapa? Apa bergotong-royong monster itu? Jika saya monster, lantas kau apa? Jika menurutmu aku monster, bunuh saja saya,” tantang nya sambil mengarahkan pistol yang Dong Baek pegang ke arah dadanya sendiri.
Dengan perasaan problem, Dong Baek tidak mampu bergerak dan menangis. Dan dia mampu melihat betapa banyak nya pelaku kejahatan yang telah Hui Soo bunuh dari ingatan Hui Soo.


Hui Soo merebut pistol yang Dong Baek pegang dan pribadi mengarahkan itu kepada Pelayan Jo. Tanpa ragu, dia langsung menembak Pelayan Jo di kepalanya. Dan dengan duka, Dong Baek mencengkram jaket Hui Soo.
“Kamu akan bertindak sejauh apa? Bagaimana kau mampu melaksanakan ini? Kenapa kamu menjadi mirip ini?” tanya Dong Baek, frustasi.
“Sadarlah!” bentak Hui Soo. “Orang sepertimu sangat lemah. Kamu tidak mampu melaksanakan apa pun. Kamu hanya selalu menderita.”
“Itulah yang menjadikanku berpengaruh!” teriak Dong Baek. “Melindungi orang-orang yang menjadikan kita kuat. Kita harus bertahan sampai selesai dan memastikan kita tidak termakan oleh ingatan mereka,” jelasnya, menasehati dengan lembut.

Dong Baek menunjukkan kenangan era kecil mereka berdua yang penuh dengan kebahagiaan dan juga tawa. Lalu beliau menjelaskan kepada Hui Soo bahwa tetap mampu menjadi diri sendiri, itulah yang membuktikkan betapa kuatnya diri kita.

“Adikku yang lemah,” kata Hui Soo dengan pelan. “Anggap saja orang yang selamat adalah orang yang besar lengan berkuasa. Setuju?” tantang nya sambil mengarahkan pistol nya.

Sun Mi dan Petugas BIN hingga di daerah insiden. Ketika mereka melihat, Hui Soo mengarahkan pistol kepada Dong Baek, mereka pun mendekat. Tapi tanpa disangka, Hui Soo lalu berniat untuk menembak dirinya sendiri, dan Petugas BIN pun eksklusif menembak untuk menghentikannya.

“Sung Ju Ran, sudah berakhir. Hentikan,” teriak Bu Son dengan tegas.
“Hentikan apa? Hentikan apa?” teriak Hui Soo, murka. “Aku tidak akan membiarkanmu memanfaatkanku lagi,” jelasnya. Lalu beliau mengangkat pistolnya. Tapi sebelum dia sempat menembak mereka, Petugas BIN langsung menembaknya duluan.

Dong Baek segera berlari dan menangkap tubuh Hui Soo. Dia menangis murung sambil memeluk tubuh Hui Soo. Dan semuanya melamun melihat itu.

Hui Soo dibawa ke rumah sakit.

Dokter Ahn menjelaskan kondisi Hui Soo kepada Dong Baek. Menurut hasil pemeriksaan, kondisi Hui Soo sangat buruk, bukan sebab cederanya, tapi alasannya kemampuannya. Kondisi nya sama mirip Dong Baek dulu, beliau tidak stabil, bahkan kondisi nya lebih buruk daripada Dong Baek dahulu. Intinya kondisi Hui Soo sedang sekarat.
“Akan kujelaskan dari sana,” kata Bu Son, menjelaskan kepada Dokter Ahn. “Bisakah kau meninggalkan kami?” pintanya. Dan Dokter Ahn pun mengerti, kemudian ia pergi. Sun Mi juga ikut pergi meninggalkan ruangan.

Ketika hanya tinggal mereka berdua. Bu Son menjelaskan kepada Dong Baek bahwa BIN bertugas untuk mengawasi Hui Soo dan Dong Baek. Dulu beliau pernah mengisolasi Hui Soo selama 20 tahun untuk melindungi nya. Karena kondisi Hui Soo akan memburuk setiap kali Hui Soo memakai kekuatannya.
Sun Mi mendengarkan pembicaraan mereka dari luar.

Bu Son : “Kali pertama ia datang ke lab kami, kondisinya tidak terkendali. Tidak ada yang bisa kami lakukan untuk melindunginya. Kondisinya sudah parah sebelum semuanya menjadi seburuk ini. Dia dalam kondisi terburuk.”
“Kami tidak yakin kamu akan mengalami hal yang sama sepertinya. Jadi, kami ingin melindungimu...” kata Bu Son, menjelaskan. Dan dengan tegas, Dong Baek menyela. Dia dan kakaknya tidak permah meminta derma dari BIN dan mereka bukan aset negara.
Bu Son mengerti, dan beliau memperlihatkan negosiasi kepada Dong Baek. Dia akan menghapus semua catatan terkait Hui Soo. Dan Dong Baek menolak, sebab dia akan melaksanakan pemerasan.

“Aku sering melaksanakan kontak fisik dengan distributor BIN. Terutama dirimu. Semua orang di dunia ini memperhatikanku. Waktu yang tepat,” ancam Dong Baek.
“Kurasa kau ingin kami menghapus semua catatan perihal kamu dan kakakmu. Itu melampaui kekuasaanku,” balas Bui Son dengan tegas. “Tapi saya akan menyampaikan kekhawatiranmu. Karena kau tidak memedulikan negosiasi, saya juga akan memerasmu,” jelasnya. “Semua isu yang kamu dapatkan harus dibawa ke liang kubur apa pun itu. Membeberkan gosip itu akan membuatmu menghadapi persoalan dalam skala nasional,” katanya dengan serius.


“Aku tidak memercayai perkataanmu, tapi saya akan berusaha,” balas Dong Baek.
“Lihat? Sudah kubilang ini perundingan,” kata Bu Son sambil tersenyum. “Lalu saya akan menepati janjiku dan menyingkir darimu,” jelasnya. Lalu diapun pergi.

Media memberitakan peristiwa pembunuhan massal di Kota Shimbae 20 tahun kemudian. Dan apa penyebab di balik insiden tersebut. Namun di isu tersebut hanya nama Shin Woong dan Chun Ki Soo saja yang disebutkan, sedangkan yang lainnya tidak ada.
“Mereka menyingkirkanku? Untuk menyelamatkan diri?” gumam Shin Woong, marah.

“Ayah?” panggil Putra Shin Woong. “Katakan mereka salah menilai Ayah,” pintanya. Dan Shin Woong tidak mampu menyangkal.

Dikantor polisi. Sun Mi memberitahu semua Detektif mengenai apa yang bahwasanya terjadi 20 tahun lalu. “Saat Moon Yong Dae datang mencari Yoo Ah Young, Bang Joon Seok memukulnya dengan tongkat persegi yang dipenuhi paku. Dia menyemprot alkohol ke arahnya, membuatnya terbakar, dan membuatnya jatuh dari tebing. Untuk membuat kematiannya terlihat mirip bunuh diri, Hwang Pil Seon berkomplot dengan Wakil Kepala Lee…” terang nya.
Young Soo datang. Dan Sun Mi pribadi diam. “Lanjutkan,” perintah Young Soo.
“Wakil Kepala Lee menyuap Chun Ki Soo dan menyuruhnya menutupi kasus Moon Yong Dae,” jelas Sun Mi, menuntaskan penjelasannya.

Subscribe to receive free email updates: