Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Motorbike Baby Episode 03


 Sinopsis Lakorn : Girl Next Room – Motorbike Baby Episode 03
Images by : GMM Tv


Sundae datang di kelas tepat waktu, sebelum dosen masuk. Tapi, pas ia mau ke daerah duduknya, beliau malah melihat seorang mahasiswa tertidur dan isian di dalam tasnya (pensil, stabilo, botol minum dll) jatuh ke lantai. Dengan canggung, Sundae membangunkan laki-laki itu dan memberitahu mengenai barang-barangnya yang jatuh ke lantai dan mampu terinjak sama orang lain. Pria itu sangat mengantuk dan bertanya, apa kelas sudah simpulan? Sundae memberitahu jikalau dosen belum masuk.
Pria itu berterimakasih alasannya adalah Sundae sudah membangunkannya dan ia pun memungut barang-barangnya yang terjatuh. Eh, tapi ada yang asing. Sundae bilang dosen belum masuk? Bukankah ini kelas Prof. Withoon?
“Bukan. Ini kelas English – Sec B,” beritahu Sundae.
Pria itu pribadi kaget dan tanpa sadar ngucap (jikalau di Indo mungkin ia bilang, “Njjirrr”). Pria itu berjulukan TAN. Tukang tidur. Wajah tampan dan selalu terlihat tidur di manapun kapanpun.

Sadar bila sudah ngucap, Tan eksklusif minta maaf dan menjelaskan kalau dia bukan maki Sundae. Dia hanya kaget alasannya adalah dia tertidur sedari tadi dan tidak sadar bila kelasnya sudah usai dan sudah masuk kelas gres. Tan eksklusif buru-buru keluar dari kelas itu. Sundae hanya diam dengan resah melihat tingkah Tan.
(Psst. Tan ini lead male untuk Girl Next Room series lainnya)
==Motorbike Baby==

Sundae bersiap untuk kelas dan datang-datang saja seseorang duduk di sampingnya, Mile. Mile dengan kalem bilang pada Sundae jikalau beliau kesulitan mencari kawasan parkir mobil tadi. Sundae langsung tanya, apa Mile juga ngambil kelas ini? Mile membenarkan. Dia tahu jika Sundae tidak pernah memperhatikannya sebelumnya, tapi dia selalu memperhatikan Sundae. Dia juga tahu jika Sundae mendaftar untuk kelas ini seorang diri dan 2 sobat Sundae yang lain itu tidak mengambil kelas ini.
“Jadi, kamu biasa ke kampus naik ojek?” tanya Mile, mulai mengalihkan topik membahas Thankun.
“Tidak setiap hari. Jangan dengarkan ia.”

Flashback
Saat Mile bertemu Thankun tadi, Mile pribadi nanya, apa Sundae ke kampus naik ojek? Dia memperlihatkan diri untuk menjemput Sundae di asrama. Sundae menolak dengan sopan alasannya tidak mau merepotkan.
Thankun datang-datang saja melepas helm-nya dan eksklusif tanya, apa Mile pernah ke asrama Sundae? Sundae menjawab, tidak. Thankun langsung senang mendengarnya. Mile tidak mau kalah menjawab kalau beliau tahu dimana asrama Sundae. Thankun membalas bila hal itu tidaklah sama.

Thankun pribadi bilang juga jikalau Sundae tidak gampang naik ke kendaraan orang lain. Sundae hanya pergi dengan orang yang di kenalnya. Tidak hanya itu, Thankun bahkan pamer bila ia sudah pernah ke rumah Sundae dan bertemu abang dan mama Sundae. Ibu Sundae cukup tegas, kamu tahu? Kaprikornus, Mile jangan menduga mengenal Sundae alasannya adalah dia yang jauh lebih mengenal Sundae.
“Meskipun kamu lebih usang mengenalnya, bukan berarti kau mengenalnya lebih baik,” balas Mile, tidak mau kalah. “Mulai besok, aku akan menjemputmu di asrama.”
Thankun tidak nyerah. Dia membahas mengenai lalu lintas yang sangat macet waktu pagi dan lebih cepat naik motor. Mile tetap tidak mau nyerah dan bilang bisa berdiri pagi. Thankun pamer jikalau dia berdiri jam 4 pagi. Mile balas bilang jika ia bangun jam 2 pagi!
Sundae lelah mendengar perdebatan mereka dan menyuruh mereka berhenti. Thankun malah bersikap cantik dengan mengelus kepala Sundae dan memanggilnya : “Rusa kecilku.” Sundae tidak suka kepalanya di belai Thankun dan menyuruhnya untuk tidak melakukannya.
Mile tampak cemburu melihat kedekatan mereka. Thankun tambah memanasi bilang bila dia sangat bersahabat dengan Sundae alasannya adalah sudah saling mengenal selama 10 tahun.
“Bukan 10 tahun. Aku mengenalmu dikala aku kelas 10,” ralat Sundae.
Mile pribadi hitung, kalau dari kelas 10, kelas 11, kelas 12 dan mahasiswa baru berarti baru kenal selama 3 tahun.
“Bukan, 4 tahun!” ralat Thankun.
“Kenapa 4 tahun?” tanya Mile, gundah.
(sebab Sundae telat masuk universitas selama 1 tahun dan Mile tidak tahu hal itu).
Thankun bingung mau jawab dan Sundae juga tampaknya tidak ingin memberitahu atau menjelaskan. Kaprikornus, ia mengakhiri perdebatan dengan alasan akan ke kelas. Thankun masih bersikap cantik dan mengelus rambut Sundae.
Mile cemburu. Tapi, dikala itu, beliau kena klakson. Itu karena kendaraan beroda empat Mile menghalangi jalan mobil di belakangnya. Thankun mulai mengejek para mahasiswa yang bawa kendaraan beroda empat padahal kawasan parkir sangat terbatas. Dia nyindir Mile untuk segera pergi memarkir mobil sebelum terjadi dilema. Mau tidak mau, Mile harus pergi duluan untuk memarkirkan mobilnya.
Setelah Mile pergi, Sundae eksklusif ketus pada Thankun dan bertanya apa yang Thankun lakukan? Dia menyebut Thankun yang sudah keterlaluan! Thankun tidak merasa begitu. Dia tahu apa yang di lakukannya. Dia hanya mirip kakak bagi Sundae. Apa ia tidak bisa begitu?
Sundae tidak mau berdebat dan menentukan pergi.
End
Kelas tamat. Dan Sundae tidak tahu apapun yang di ajarkan alasannya sibuk bengong. Makanya, ketika Mile bilang dosen sangat kejam alasannya adalah minggu depan mereka akan test, Sundae sangat terkejut. Sundae saja tidak tahu apa yang dosen ajarkan barusan.  
Mile tersenyum dan menarik hati Sundae yang tidak memperhatikan tadi ya? Sundae gugup dan beralasan kalau ia memperhatikan tapi dosen mengajar dengan sangat cepat dan ia tidak mampu menangkap sama sekali. Sundae bahkan tidak mencatat apapun sedari tadi.
Mile langsung memberikan catatannya pada Sundae. Sundae sangat senang apalagi catatan Mile sangat rapi dan gampang di pahami. Dia meminta izin untuk memfoto copy-nya. Mile baiklah saja, tapi… dia ingin Sundae memperlihatkan sesuatu sebagai gantinya.
“Jika kau ingin ID Line ku, maka aku tidak jadi pinjam,” ujar Sundae.
Mile mah tidak duduk perkara dan mengambil balik buku catatannya. Sundae yang bermasalah. Dia ingin catatan Mile tapi tidak mau menawarkan ID-nya. Mile tersenyum melihat tingkah Sundae dan hasilnya meminjamkan Sundae buku catatannya dan Sundae tidak perlu memberikan ID Line-nya.
“Lalu, apa yang kau inginkan?”
“Aku akan memberitahumu jika saya sudah tahu mau apa,” jawab Mile.
Sundae malah terus melirik malu pada Mile gitu.
--

Kelas Sundae gres akhir ketika hari sudah sore. Dia pulang bersama Mo dan Cherry yang mengajaknya untuk pergi mencari dress. Sundae malah galau, untuk apa cari dress?
“Untuk pesta Black & White,” jawab Mo, bersemangat.
Sundae malah menduga itu pesta untuk mengingat mendiang Michael Jackson? Astaga! Cherry dan Mo hingga speechless sebab Sundae tidak tahu apapun. Setelah kala MOS usai, maka di adakan pesta untuk para mahasiswa gres yakni : Pesta Black & White. Dress code untuk orang single yakni “White” dan untuk orang yang sudah melihat orang lain (punya pacar) ialah “Black.” Dan alasannya mereka bertiga yakni perempuan lajang maka mereka akan menggunakan dress putih!

Mo dan Cherry begitu bersemangat dan bernyanyi riang. Sundae malah membayangkan kalau pakai dress putih dan datang ke pesta itu sama saja mirip kayak ingin cari pemuda. Dia langsung tidak mau pergi ke pesta itu dan eksklusif pulang.
Eh, di depan kampus, sudah ada Thankun yang menunggu. Thankun bahkan mengklakson dan memanggilnya, “Rusa kecil.” Sundae langsung mendekat padanya dan memarahinya untuk tidak memanggilnya mirip itu! Dan juga, ngapain Thankun menunggunya di sini?! 
“Aku kan sudah bilang akan mengantarmu pulang. Aku pria yang memegang kata-kata. Ayo naik, aku akan mengantarmu.”

Sundae menolak. Thankun menduga Sundae murka padanya. Sundae malah bilang tidak dan beralasan ada tugas yang harus di selesaikan. Thankun terus membujuknya.
Dan muncullah Mile dengan mobilnya.
“Aku sudah tahu apa yang ku inginkan,” ujar Mile pada Sundae.
“Apa itu?”
“Naiklah ke mobilku. Aku akan memberitahumu.”
Dan Sundae pribadi meninggalkan Thankun tanpa bilang apanpun dan naik ke kendaraan beroda empat Mile. Thankun hanya bisa bangkit dan melihat dengan duka.
--


Mile membawa Sundae ke mall, ke toko boneka dan aksesoris. Begitu masuk, mata Sundae langsung tertuju pada boneka kepala rusa berwarna pink. Dan Mile melihat itu.
Mile membawa Sundae ke sana untuk meminta tolong Sundae memilihkan hadiah untuknya. Sundae nanya, hadiah itu untuk apa dan dalam rangka apa? Biar dia tahu hadiah yang cocok.
“Hadiah ulang tahun. Awalnya, aku tidak ingin merepotkanmu. Tapi, saya tidak tahu hadiah untuk perempuan yang cocok.”
Mendengar hadiah itu untuk wanita, Sundae malah tampak murung. Dia jadi ingat ucapan Mo dan Cherry yang merasa laki-laki sekeren Mile mustahil masih jomblo, tapi kenapa mendekati Sundae?
“Untuk perempuan?” tanya Sundae.
“Ya, untuk perempuan. Dan aku sangat mencintainya,” jawab Mile.
“Pacarmu?” tanya Sundae lagi dengan verbal murung.
“Adikku.”
Sundae eksklusif bisa tersenyum kembali (kok saya yang kesel ya. Hahahaha). Mile menjelaskan jikalau adiknya akan pulang dari USA dua hari lagi. Dan dia selalu memberikan hadiah untuk adiknya setiap tahun. Adiknya akan marah jikalau tidak mampu apapun.
“Kenapa ia ke sana? Untuk liburan?”
“Untuk bertemu ibuku. Orangtua ku sudah bercerai ketika kami kecil. Ayahku sudah punya keluarga baru. Dan ibuku pindah ke USA. Kaprikornus, aku tinggal di sini bersama adikku. Adikku sangat tergantung pada ibuku. Makara, ia akan ke USA kapanpun beliau mampu,” dongeng Mile. “Terimakasih Sundae sudah membantuku.”
Sundae menyuruhnya tidak sungkan alasannya ini bukan hal besar. Mile eksklusif nanya, jika ini hal besar apa Sundae masih tidak keberatan? Sundae tidak menjawab dan mengalihkan dengan melihat barang-barang di toko.
--
Sundae sudah memilihkan hadiah dan menunggu Mile membayar. Waktu lagi nunggu, dia mampu pesan dari P’Sunny yang menanyakan, sedang apa? Sundae jujur menjawab sedang belanja. P’Sunny langsung penasaran, dengan siapa? Teman jurusan? Pria atau perempuan? Sundae diam saja. P’Sunny pribadi ngirim pesan, nyuruh di balas. Dia juga minta foto sobat Sundae itu.
Dan Sundae membisu-diam mengambil foto Mile dan mengirimnya pada P’Sunny.
Mile selesai membayar belanjaannya. Dan ia ternyata juga memperlihatkan boneka rusa pink yang tadi Sundae lihat. Itu sebagai ucapan terimakasihnya alasannya adalah Sundae sudah membantunya. Sundae sangat senang menerima hadiah itu dan bahkan tidak menolak sama sekali. Dia berterimakasih.
“Kenapa ‘rusa kecil’?”
“Hah?”
“Pria itu memanggilmu begitu.”
“Oh.. itu… karna aku mudah takut mirip rusa, mungkin.”
“Dia… kelihatannya sangat mengenalmu.”

Sundae hanya membisu, tidak menjawab. Mile pribadi mengalihkan topik dengan menanyakan, apakah Sundae akan tiba ke pesta Black & White? Sundae menjawab kalau dia tidak suka kawasan ramai.
“Jadi, kau tidak tiba?” tanya Mile. “Tapi, aku benar-benar ingin kamu datang. Tolong! Tolong! Aku benar-benar kau tiba.”
“Baiklah, akan ku pikirkan.”
--

Akhirnya, Sundae pergi dengan Mo dan Cherry untuk mencari dress putih. Dia juga memberitahu mengenai Mile yang meminta bantuan-nya untuk mencarikan hadiah untuk adiknya dan memberikan hadiah boneka rusa padanya.
Mo dan Cherry semakin menarik hati Sundae. Apalagi, Mile bahkan meminta Sundae ke pesta, jadi beliau semakin yakin bila Mile sedang berusaha mendekati Sundae. Bagaimana dengan Sundae? Apa suka pada Mile?
Sundae membantah. Tapi tingkahnya malah gugup dan malu. Membuat Mo dan Cherry semakin menggodanya.
--

Jamjan sedang sibuk menangkap kecoak. Dia bahkan dongeng dengan kesal pada Sky bila ada orang yang makan Somtam di kamar dan tidak membuang sampahnya dengan benar, membuat kini di asrama mereka ada banyak kecoak. Dan ia yang harus membasminya.
Saat itu, seekor kecoak terbang di depannya. Jamjan langsung berteriak histeris dan meminta tolong. Satpam asrama yang masih muda, Faigun, langsung masuk dan bertanya ada duduk perkara apa? Jamjan langsung memeluknya dengan erat dan berkata ketakutan.
Faigun. Hot. Satpam asrama heartthrob.
(Psst. Faigun ini lead male untuk Girl Next Room series lainnya)

Sky yang geli lihat perilaku ibunya karena ibunya bukan orang yang takut pada kecoak. Ibu kesal mendengar ucapannya, tapi berubah jadi kaget alasannya adalah kecoak yang terbang tadi, sekarang bertengger di kepala Sky.
Jamjan menyuruh Sky untuk tidak bergerak. Dia menawarkan majalah pada Fai dan menyuruhnya untuk memukul dengan keras kecoak di kepala Sky. Faigun merasa segan dan merasa akan lebih baik jika bibi Jamjan yang melakukannya alasannya Sky yaitu anaknya Bibi Jamjan.
“Panggil saya P’!” marah Jamjan.
“Ah ya, P’Jamjan, kamu saja yang melakukannya.”

Jamjan pribadi mendekat dan memukulkan majalah dengan sangat keras. Eh, kecoaknya sudah terbang dan tidak ada lagi. Sky yang lebih kesal sebab kepalanya jadi sakit. dan Jamjan terus saja memeluk Faigun dengan alasan ketakutan.
--
Mo dan Cherry sudah ada di pesta Black & White. Mo bersikap bernafsu dengan menarik hati para laki-laki berpakaian putih sampai Cherry harus mengingatkannya untuk tidak seagresif  itu.
Dan ternyata, Sundae juga datang ke pesta. Mo pribadi menghampirinya dan mengingatkan kalau Mo bilang tidak mau datang, kenapa kini datang dan bahkan berdandan elok? Sundae beralibi kalau beliau datang sebab Mo dan Cherry yang meminta.
“Atau bahwasanya, kamu ingin melihat seseorang di sini,” goda Cherry.
Sundae membantah dengan malu-aib.


MC acara kesannya maju ke panggung dan membuka program. Semua semakin bersemangat. Band Nuanear (grup musik Mile) pun di undang maju untuk perform. Sundae dan yang lain bersemangat. Tapi, rasa semangat itu menghilang ketika melihat Mile mengenakan kaos hitam. Mo yang emosi dan yakin Mile sudah punya pacar tapi malah mendekati Sundae. Cherry masih berusaha kasatmata karena bisa saja itu tema baju grup band Mile.

Sundae sok tidak peduli tapi jelas dia murung dan ingin pulang saja. Pas ia mau pulang, pas Mile mulai bernyanyi. Nyanyan Mile membuat Sundae tidak jadi pergi dan menikmati lagu-nya. Dia bahkan membayangkan seolah hanya ada dia dan Mile yang ada di sana.   
“Selamat malam semuanya. Lagu yang ku nyanyikan tadi untuk seseorang. Dialah alasanku mengenakan baju hitam hari ini,” ujar Mile.
Mo semakin sinis dan menduga Mile membicarakan pacarnya. Dia dari awal sudah curiga bila Mile mustahil single alasannya adalah Mile begitu tampan dan pandai menyanyi. Salah seorang fans Mile ada yang bertanya, apakah Mile sudah punya pacar?
“Belum. Tapi… beliau membuatku tidak ingin melihat yang lain lagi. Karena, ia sudah mengambil hatiku. Sundae, lagu itu untukmu.”
Semua mata eksklusif menuju ke Sundae. Sundae tersenyum, tampak bahagia. Tapi ketika sadar ia kini menjadi sentra perhatian, Sundae pribadi kabur. Mile eksklusif turun dari panggung, mengikutinya.
Sundae merasa asing dengan dirinya sendiri. Jantungnya berdetak sangat cepat dan dia menjadi sangat bersemangat.
Saat itu, seseorang pria melihatnya. Pria itu, Black, menyapa Sundae dengan bahagia dan mengingatkan kalau dia ialah teman Thankun. Sundae masih ingat dengannya. Black tidak asngka jikalau Sundae kuliah di sini dan mereka kini satu kampus.
“Apa kau sudah bertemu dengan Thankun?”
“Dia kuliah di sini juga?” tanya Sundae balik.
“Ya, ia satu fakultas denganku.”

Dan secara kebetulan, Thankun tiba. Black langsung bersemangat memanggil Thankun.
“Sundae di sini. Mantan pacarmu,” beritahu Black, bersemangat.
“Mantan pacar?!” terdengar suara Mile. “Sundae. Dia mantan pacarmu?”
Thankun tersenyum sinis pada Mile. Dia juga tidak sangka jika Sundae kini tiba ke tempat seperti ini sekarang alasannya adalah setahunya, Sundae tidak suka daerah yang ramai atau klub malam. Sundae tidak menjawab dan mengalihkan dengan bertanya, sejak kapan Thankun kuliah di universitas ini?
“Kau terkejut?”
“Kau kuliah di sini karenaku?” tanya Sundae, terdengar ketus.
“Tidak. Aku hanya tidak menyukai kota itu.”
Black yang resah. Apakah Sundae dan Thankun sudah bertemu sebelumnya? Thankun memberitahu bila Sundae sering naik ojeknya, setiap hari. Black jadi kesal karna Thankun tidak memberitahunya padahal mereka kan sudah sobat usang. Walau begitu, Black terperinci-terangan menasehati Thankun untuk serius mengejar Sundae atau Thankun akan kalah dari orang yang berakting dengan bernyanyi di atas panggung untuk menyatakan cinta.
“Tidak akan ada yang bisa merebutnya dariku. Sundae hanya seperti adik bagiku. Tanyalah padanya jikalau tidak percaya,” ujar Thankun. “Dan satu lagi. Aku mengenalnya dengan baik. Dia tidak akan mudah jatuh cinta dengan pria cheesy mirip itu. Sangat murahan menyatakan cinta di tengah keramaian seperti itu untuk mendapatkan point lebih.”
Sundae tidak suka mendengar ucapan Thankun dan memarahinya untuk tidak merendahkan orang mirip itu. Thankun bukannya meminta maaf tapi malah terus lanjut menghina suara nyanyian Mile. Sundae benar-benar marah. Tapi, Thankun lebih murka lagi sebab Sundae membela Mile dan menyebut Sundae kolot.
Mile tidak terima Thankun menyebut Sundae seperti itu dan pribadi menghajarnya. Thankun boleh menghinanya sesukanya tapi tidak dengan Sundae. Perkelahian tidak terelakkan. Thankun terus memukuli Mile.

Sundae berusaha melerai, tapi beliau malah terdorong oleh Thankun. Thankun panik dan segera membantunya. Tapi, tangan Sundae terluka sebab terkena potongan kaca di lantai (tadi waktu bertengkar, mereka ada terkena daerah gelas dan menciptakan gelas di daerah itu jatuh dan pecah).
Sundae menangis dan menyuruh Thankun jangan mendekatinya.
“Saudara macam apa kamu?! Kau melukai adikmu!” murka Sundae dan langsung pergi.
--


Sundae di antar pulang oleh Mile. Sepanjang jalan, Sundae hanya membisu sambil memegangi pergelangan tangannya yang terluka. Mile datang-tiba berhenti di tengah jalan. Dia mengeluarkan plester yang di milikinya dan menempelkannya pada luka di tangan Sundae.
Sundae tampak nya tersentuh dengan perhatian Mile.
Saat karenanya tiba di depan asrama, Sundae hendak turun, tapi Mile menanyakan sesuatu padanya.
“Itu dia kan? Kau masih takut membuka hatimu pada siapapun karena –nya kan? Tapi, tidak masalah. Aku bisa menunggu,” ujar Mile.
Sundae hanya membisu dan keluar dari dalam mobil Mile.
Faikun yang berjaga, yang memperhatikan Sundae.
--

Di dalam kamar, Sundae sudah berganti baju. Dia membuka laci lemarinya dan malah melihat sapu tangan bergambar ‘rusa’ yang dulu di buat Thankun padanya.
“Dia pergi MIA untuk beberapa tahun. Kenapa beliau ingin masuk kembali dalam kehidupanku kini?”

Flashback
Thankun terus mengikuti Sundae. Dia bahkan pergi ke rumah Sundae dan mengajak Sundae pergi makan dengannya. Kebetulan tidak ada orang di rumah dan Sundae belum makan. Thankun mengajak Sundae untuk ikut dengannya dinner di tempat yang mewah, makanannya sangat enak dan yang lebih penting, semua makanannya di masak dengan api.
“Dimana itu?”
“Aku tidak bisa bilang, nanti balasannya bukan surprise. Dan ada banyak kejutan menantimu di sana. Mau ikut?”
--
Dan ternyata daerah yang Thankun masuk ialah rumahnya. Saat Sundae sudah duduk, ayah dan Thai keluar dengan membawa kue ulang tahun dan menyanyikan lagu ‘happy birthday’. Hari ini yaitu hari ulang tahun Thankun dan Thankun sengaja mengajak Sundae ke rumahnya untuk merayakannya bersama.

Usai menghindangkan kue, ayah kembali ke dapur untuk menuntaskan masakannya dan menyuruh Thai ikut dengan-nya.

Sundae kaget karena ini ulang tahun Thankun. Thankun membenarkan. Dan di hari ulang tahunnya, ia sudah menyiapkan kejutan untuk Sundae. Dia menawarkan sebuah hadiah. Sundae jelas tidak enak karena ini kan ulang tahun Thankun, harusnya Thankun yang dapat hadiah, bukan dirinya.
“Tidak usah sungkan. Aku memberikannya juga tidak gratis. Aku ingin meminta sesuatu sebagai gantinya. Bukalah.”
Dan hadiah yang Thankun berikan ialah sebuah helm dengan motif rusa kecil dan goresan pena ‘Sunday.’ Thankun memberitahu jikalau dia menggambar rusa itu sendiri. Sundae bahagia dengan hadiah tersebut, akan tetapi, namanya salah di tulis. Namanya yakni “Sundae”, bukan “Sunday.”
“Kau lahir di hari Minggu, kan? Dan ulang tahunku hari ini juga di hari Minggu. Kau juga mau naik ke boncengan sepedaku di hari Minggu,” alasan Thankun.
Sundae menyuruhnya untuk tidak beralasan mirip itu hanya alasannya adalah tidak mau malu. Tapi, apa yang Thankun inginkan darinya?
Thankun mengeluarkan kunci motor dari sakunya, “Maukan kamu naik boncengan sepeda motorku selamanya?”
Sundae tersenyum mendapat pertanyaan itu.
Belum di jawab, ayah dan Thai sudah tiba dengan mengulang kalimat Thankun pada Sundae sedari tadi. hahahha. Thankun kesal alasannya mereka mengupingnya. Ayah menjawab bila suara mereka berdua terlalu keras sampai di jalan mampu terdengar.
Dan karenanya, mereka makan bersama.
--

Thankun mengantar pulang Sundae dengan motor barunya. Dia bahkan membantu Sundae menggunakan helm hadiahnya. Thankun bahkan sengaja menge-gas datang-datang supaya Sundae memeluk pinggangnya.
Pas sampai di depan rumah Sundae, mereka malah melihat pertengkaran ibu Sundae dengan seorang pria. Pria itu ialah ayah Sundae dan ia menganiaya ibu. Melihat itu, Thankun langsung menolong ibu, tapi itu menciptakan ayah murka dan menyerang Thankun dengan memukulkan botol beling ke kepala Thankun.
Sundae panik dan berteriak meminta tolong. Semua tetangga eksklusif keluar. Ayah yang takut pribadi kabur.
--

Thankun di bawa ke dalam rumah dan luka di kepalanya di obati oleh Sundae. Ibu duduk di dekat mereka dan terus minum.
“Aku benar-benar benci pria yang menggunakan kekerasan pada wanita. Awalnya, mereka selalu bilang mencintai wanitanya, tapi saat cinta memudar, mereka akan memperlihatkan sifat asli mereka. Ingat ini, Sundae. Semua laki-laki mirip itu. Tidak ada yang tetap baik sampai final. Semua hanya di lakorn,” ujar ibu pada Sundae. “Maaf, aku bicara terlalu banyak. Aku mabuk,” ungkapnya pada Thankun. “Terimakasih sudah menolongku.”
Ibu lalu menyuruh Thankun untuk segera pulang setelah akhir di obati Sundae.
--

Sundae masih merasa bersalah. Ini hari ulang tahun Thankun dan seharusnya, Thankun tidak terluka. Dia berterimakasih alasannya adalah ada Thankun yang membantu ibunya tadi. Jika tidak, ibunya mungkin, mampu saja terluka parah. Thankun tidak problem dengan hal itu dan malah lega karena ibu Sundae tidak terluka.
Sebelum Thankun pulang, Sundae memperlihatkan hadiah gantungan kunci ‘babi’ miliknya.

“Anggap hadiah kecil ini sebagai deposit. Aku tidak tahu hari ini yakni ulang tahunmu, jadi saya tidak menyiapkan hadiah untukmu. Tapi, saya ingin menawarkan sesuatu sebelum hari ini berakhir.”
Thankun bahagia menerima hadiah tersebut, “Terimakasih. Dan aku ingin mendengar jawabanmu sebelum hari ini berakhir. Sundae, maukah kau menjadi pacarku?”
Sundae hanya tersenyum.
“Maukah kau menjadi pacarku? Jika kamu merasa malu, kamu mampu menganggukan kepala.”
Sundae menganggukan kepalanya. Thankun tersenyum sangat lebar.
Sejak saya bertemu dengannya, saya memiliki banyak hal pertama yang ku lakukan. Aku memberikan nomorku pada laki-laki untuk pertama kalinya.
Dia menyatakan cintanya padaku untuk pertama kalinya.
Aku jatuh cinta untuk pertama kalinya.
Aku punya pacar untuk pertama kalinya.
Thankun membelai kepala Sundae, “Kita kini pasangan.”
Dan aku akan menerima…

Thankun mendekatkan wajahnya pada Sundae… dan…
End
Sundae menulis di buku diary-nya.
Aku ingin melupakannya, tapi dia masih ada dalam ingatanku. Aku ingin penghapus ingatan mirip di film Men in Black untuk flash mataku. Hingga saya bisa sepenuhnya melupakannya.

Sundae mengambil buku diary-nya yang lain. Di salah satu halaman yang di tandai, ada sebuah halaman yang robek dan goresan pena yang tidak terobek bertuliskan : Aku tidak pernah berpikir bila kita akan putus…


Flashback
Sundae merobek halaman buku diary-nya dan menangis terisak-isak.
End
Kenangan itu, membuat Sundae tampak duka dan marah.







Subscribe to receive free email updates: