Sinopsis K-Drama : Hi Bye, Mama Episode 09-2
Images by : TvN
Geun Sang dan Gang Hwa ada di taman RS. Geun Sang juga memberitahu mengenai Hyeon Jeong yang menangis sepanjang malam kemarin dan bilang jika Gang Hwa dan Seo Woo ialah milik Yu Ri. Dia yakin ada sesuatu yang terjadi. Walau bicara, Geun Sang terus saja sibuk selfie. Dia meminta tolong perlindungan Gang Hwa untuk membantunya memfoto bab bawah tubuhnya yang menggunakan jas dokter. Geun Sang sebenarnya sedang kesal sebab ada akun gres yang mengunggah foto sama sepertinya, hanya bab bawah badan. Dan jumlah followers akun itu selama dua bulan sama dengan jumlah pengikutnya setahun. “Tadinya aku mau mengunggah ini ketika menerima 200.000 pengikut, tapi... Pria berotak seksi. Kecerdasan ialah tambahan mode. Meski mereka membeli pakaian mahal edisi terbatas, mereka tidak mampu mengalahkan laki-laki berotak seksi,” ujar Geun Sang. Dia ingin pamer pada para followers-nya bila ia adalah dokter. Geun Sang menulis caption : "OOTD. Walau memalukan, balasannya kuperlihatkan pakaian sehari-hariku."
Usai mengunggah itu, Geun Sang yakin jika followers-nya akan bertambah sampai 300.000 orang. Gang Hwa jadinya tidak tahan dan bilang kalau Geun Sang sudah asing. Walau di katain begitu, Geun Sang masih menasehati Gang Hwa agar pulang larut malam semoga tidak bertemu Yu Ri yang hari ini menjadi bibi pengasuh Seo Woo. Dan kita di perlihatkan bila Gang Hwa menggantung foto keluarganya (dirinya, Min Jeong dan Seo Woo) di beling spion tengah kendaraan beroda empat. Sepertinya, supaya beliau tidak goyah (?)
--
Kewarasan Geun Sang hanya bertahan sesaat. Dia pribadi lemas karna musuhnya yang menggunggah foto yang sama dengannya, menggunggah foto baru mengenakan jas hakim. Geun Sang jadi minder karna lawannya ternyata ialah hakim. Tidak lama, Geun Sang menerima banyak notifikasi mengenai orang yang meninggalkan komentar di postingan terbarunya. Semua komentar itu bernada negatif, menyebutnya sebagai psikiater yang membunuh Kang Bin. Geun Sang gundah melihat semua komentar tersebut. --
Hyeon Jeong duduk di depan misaeng sambil berusaha menelpon Yu Ri, tapi tidak di angkat. Min Jeong lewat dan melihatnya. Dengan baiknya, Min Jeong memperlihatkan segelas kopi kaleng untuk Hyeon Jeong. “Kau mau ke mana?”
“Aku sedang dalam persiapan untuk kembali bekerja.”
“Begitukah? Semoga berjalan lancar.”
“Jadi... Mengenai ajun dapur muda itu... Apa kamu akrab dengan dia?”
“Ya, kami erat. Sangat dekat.” “Karena ia akan mengasuh Seo-woo, saya jadi ingin tau. Apa kau juga bersahabat dengan ibu kandung Seo-woo? Aku hanya berpikir bahwa mereka sangat mirip. Aku permisi,” ujar Min Jeong, dan tidak jadi bertanya.
Min Jeong bahkan bergegas pergi.
“Terima kasih untuk kopinya.”
“Asisten itu yang memberikannya. Aku ingin membuatkan denganmu.” --
Yu Ri tidak mengangkat telepon dari Hyeon Jeong alasannya beliau sedang sibuk menyiapkan jimat dan kacang merah untuk mengusir hantu yang ada di rumah. Seo Woo sedang bermain bersama para guru. Yu Ri menjemputnya ke kelas dan memberitahu guru kalau hari ini dia yang menjadi bibi pengasuh Seo Woo. Seo Woo juga langsung memeluk Yu Ri. Para guru yang melihat tingkahnya tersenyum dan bergumam bila Yu Ri mirip stalker Seo Woo saja. --
Yu Ri membawa Seo Woo membeli kue ikan. Dia sangat bahagia dikala Seo Woo menikmatinya. Penjual memuji Seo Woo yang seperti dengan ibunya, Yu Ri. Yu Ri jelas bahagia mendengarnya. Akan tetapi, rasa senangnya berubah cemas ketika melihat Seo Woo masih mampu melihat hantu di samping bibi penjual. Yu Ri semakin bertekad akan mengusir hantu yang ada di rumah semoga Seo Woo tidak mampu melihat arwah lagi. Yu Ri mengajak Seo Woo pulang, tapi Seo Woo tidak mau. Dan pas sekali, Yu Ri mendapat pesan dari Min Jeong yang menyuruh agar Seo Woo di antar les bahasa Inggris jam 3 sore. Yu Ri berusaha berpikir positif jikalau Seo Woo memang harus mampu bahasa Inggris. Selesai les bahasa Inggris, Seo Woo harus pergi les piano jam 4.30 sore. Yu Ri masih mencoba positif bila Seo Woo harus mampu main piano. Seo Woo mungkin saja terlambat bicara, tapi mampu saja Seo Woo ialah genius musik. Selesai les piano, Seo Woo masih harus les biola.
Yu Ri sampai capek alasannya adalah acara Seo Woo sangat padat dan belum pulang juga.
Seo Woo sudah selesai les seni. Dan dia memberikan hadiah untuk Yu Ri. Hadiah sebuah telur rebus yang cangkangnya di lukis. Yu Ri sangat senang mendapat hadiah itu. --
Supir Kim cemas alasannya tn. Baek tidak keluar juga dari abunya. Dia akibatnya memberanikan diri memanggil “Baek Sam Dong” tanpa sebutan Hwajang-nim. Eh, ternyata tn. Baek ada di belakangnya. “Kini kamu sudah tidak punya penyesalan lagi.”
“Ikutlah bersamaku,” ajak supir Kim.
“Tidak punya penyesalan? Itu berlaku untukmu, bukan saya.” “Kau hidup dengan bebas, semua keinginanmu terpenuhi. Apa masih ada yang disesalkan?”
“Walau saya hidup sesuai keinginanku, apa berarti tak ada penyesalan? Banyak yang tak sesuai keinginanku.” tn. Baek ada di dalam kendaraan beroda empat bersama supir Kim. Dari dalam mobil, mereka bisa mendengar pertengkaran kedua anak tn. Baek yang merebutkan saham dan perusahaan. Tn. Baek tampak sedih.
Saat itu, ponsel supir Kim berbunyi dan supir Kim tidak berani mengangkat. tn. Baek mengizinkannya untuk menjawab telepon. Yang menelpon yakni anak supir Kim yang khawatir dan menyuruhnya untuk cepat pulang.
tn. Baek tampak iri melihat anak supir Kim yang begitu perhatian pada ayahnya. End
“Kau tahu kenapa aku keras terhadapmu? Karena saya iri.” “Aku tahu. Aku sudah mengenalmu sejak lama.”
“Semua yang kutinggalkan tidak ada artinya. Keluargaku saling menyerang karena harta yang kutinggalkan. Kehormatan yang kutinggalkan membuat anak-anakku menjadi kejam dan manja. Semua yang kutinggalkan tidak berarti,” duka tn. Baek.
“Jangan berbicara seperti itu. Kau sudah menolong kaki anakku, Hye-su.” --
Yu Ri pulang bersama Seo Woo sambil membawa telur. Seo Woo juga membawa telur yang lebih anggun dari yang di berikannya pada Yu Ri. Yu Ri berjanji akan membawa telur itu hati-hati sebab itu hadiah dari Seo Woo. Tapi, ia juga penasaran, telur yang Seo Woo bawa untuk siapa? Jawabannya terjawab ketika Seo Woo berlari ke arah Min Jeong sambil mengucapkan, “Ibu.” Dia memberikan telur itu pada Min Jeong. Dan Yu Ri tampak murung. Min Jeong tiba menjemput Seo Woo dan alasannya adalah itu, Yu Ri boleh pulang.
“Waktu kerjaku masih tersisa. Kau harus membuat makan malam, 'kan? Aku akan menjaga Seo-woo selama kamu persiapkan makan malam.”
“Tidak apa-apa,” ujar Min Jeong.
Yu Ri tidak mampu memaksa lagi. Tapi, alasannya wajah Yu Ri yang tampak murung, Min Jeong jadi tidak tega dan mengundang Yu Ri untuk berkunjung ke rumahnya. Wajah Yu Ri jadi sumringah. Seo Woo pun demikian. Mereka pulang bersama. --
Gang Hwa karenanya pulang ke rumah ketika sudah cukup malam. Tapi, beliau sangat terkejut ketika masuk rumah ternyata Yu Ri ada di rumahnya. Saking kagetnya, ia ingin kabur lagi, tapi malah tertangkap basah Min Jeong. Gang Hwa eksklusif alasan jika beliau hanya sedang menata sepatu di rak. Min Jeong mengenalkan Yu Ri dan Gang Hwa. Gang Hwa sangat gugup dan menghindar dengan pergi ke ruang kerjanya. Yu Ri juga sama gugupnya. Min Jeong sedang menyiapkan makan malam, dan Yu Ri memanfaatkan itu untuk mengusir hantu. Dan tentu saja sulit sebab ada Min Jeong. --
Gang Hwa terus menunggu di dalam kamar. Dan setelah yakin tidak ada suara lagi, Gang Hwa keluar dari dalam kamarnya. Dia sangat senang dan lega. Pas pula dia lapar dan melihat dua telur rebus di atas meja. Gang Hwa akhirnya makan sambil menelpon Geun Sang.
--
Yu Ri pulang dengan lemas alasannya tidak mampu melakukan apapun hari ini. Seo Woo dan Min Jeong mengantarnya hingga lantai bawah. “Karena besok tidak ada les, tolong ajak Seo-woo bermain.”
“Aku akan menjaganya di rumah. Maksudku, ini... Udara belakangan ini sangat tidak baik. Saluran pernapasan anak kecil itu lemah. Bahkan orang cukup umur saja sulit bernapas. Jangan bermain di luar. Bahaya.”
“Aku sudah merasakannya semenjak usang, sepertinya kau menyukai Seo-woo melebihi saya menyukainya. Kepala sekolah bilang, kau hanya mengikuti Seo-woo di Taman Kanak-kanak.” “Itu... Itu karena Seo-woo menggemaskan. Maafkan aku.” “Kau tidak perlu meminta maaf. Terima kasih, sudah menyukai Seo-woo. Sampai jumpa.”
Yu Ri sudah mau pergi, tapi ia teringat dengan telur hadiah Seo Woo untuknya yang tertinggal. --
Gang Hwa tidak tahu apapun, malah mengupas cangkang telur sambil bicara dengan Geun Sang. Dia sedikit heran melihat cangkang telur yang di warnai dan ada coretan, tapi dia tidak ambil pusing dan terus saja memakan telur itu. Gang Hwa bahkan ketaginan karena telur nya sangat lezat. Geun Sang datang di depan rumah, dan beliau malah mendapat lemparan telur pada beling mobilnya. Untung beling mobilnya tertutup rapat, sampai kepingan telur tidak mampu masuk. Yang melakukan itu adalah para fans Kang Bin. Tahu ada yang tidak beres, Geun Sang mengakhiri teleponnya dengan Gang Hwa. Para fans Kang Bin meminta Geun Sang untuk keluar, tapi Geun Sang tidak mau dan mengunci semua pintu kendaraan beroda empat dan jendela. Para fans terus saja berteriak dan bahkan menyebutnya pembunuh. Hyeon Jeong yang pulang melihat para fans yang menyerang kendaraan beroda empat suaminya tersebut. --
Gang Hwa mengupas telur satu lagi, milik Yu Ri. “Oppa!” kaget Min Jeong.
“HEEI!!!” teriak Yu Ri marah melihat hadiah Seo Woo untuknya di makan oleh Gang Hwa. Saat Min Jeong mengajak Yu Ri ikut ke rumahnya, Yu Ri sangat senang. Mereka jalan bersama bertiga. Seo Woo menggenggam tangan Yu Ri dan lampu di kepala Yu Ri menyala.
Seo Woo tersenyum pada Min Jeong dan lampu di kepala Min Jeong menyala.