Sinopsis K-Drama : Hi Bye, Mama Episode 14-2



Sinopsis K-Drama : Hi Bye, Mama Episode 14-2

Images by : TvN

Yu Ri pulang kerja dengan lesu. Dia tahu bila Min Jeong marah sebab ia menghilangkan Seo Woo. Tapi, sisa waktunya sudah tidak banyak lagi dan ia merindukan Seo Woo. Saat dalam perjalanan, Yu Ri melihat ibu di halte. Ibu hendak pergi menemui dokter untuk kontrol penyakitnya. Yu Ri memberikan diri untuk menemani dan ibu jelas bahagia.

Saat di dalam bus, ibu tampak tegang ketika melihat ke arah zebra cross. Yu Ri tahu hal itu.


“Setiap melihat zebra cross, jantung ibu selalu berdebar kencang,” ujar Yu Ri murung. Dia tahu karena ketika menjadi arwah, beliau memperhatikan ibu yang selalu memegang dada setiap kali melihat zebra cross.

“Sekarang sudah membaik. Dahulu setiap melihat zebra cross, jantungku selalu berdebar kencang. Ibu tidak bermaksud untuk mengingatnya. Tapi tampaknya tubuhku mengingatnya. Sekarang ibu baik-baik saja. Jika sudah melalui kesedihan, tapi masih sama mirip sedia masa, itu jauh lebih asing. Kita ini insan.”

--

Geun Sang memikirkan ajakan Gang Bin padanya. Dan alasannya takut masih di ikuti hantu, Geun Sang menentukan untuk selalu berada di keramaian. Para suster tentu heran melihat tingkahnya itu.

Para suster kemudian memberitahu sesuatu kalau Gang Hwa akan mengamati operasi dr. Jang. Geun Sang langsung pergi menemui Gang Hwa. Dia khawatir kalau Gang Hwa masih belum siap. Dia memberi saran jikalau Gang Hwa nantinya mengalami hiperventilasi, maka ambil nafas yang dalam. Jika menyiksa, pribadi pergi keluar.

--

Gang Hwa memberanikan diri untuk masuk ke dalam ruang operasi.

--


Yu Ri dan ibu ada di rumah sakit. Yu Ri membujuk ibu agar mau di periksa oleh Gang Hwa karna Gang Hwa yang paling tahu mengenai kondisi jantung ibu. Ibu menolak alasannya penyakitnya juga tidak parah. Dan beliau juga tidak ingin membuat luka Gang Hwa semakin dalam karna terus bertemu dengannya. Tidak bertemu adalah jalan yang terbaik.

Tidak lama, suster memanggil ibu untuk masuk ke ruang pemeriksaan. Ibu masuk dan meminta Yu Ri menunggu di luar saja.

Saat tinggal sendiri, dua orang suster lewat membicarakan mengenai Gang Hwa yang akan mengamati operasi hari ini. Merasa khawatir, Yu Ri eksklusif mencari Gang Hwa.

--


Dr. Jang sudah menyelesaikan operasinya. Dia keluar dan mencari Gang Hwa pada dokter yang lain. Gang Hwa ternyata tadi keluar datang-tiba. Dokter yang menerapi Gang Hwa bilang kalau Gang Hwa tampak tidak dalam kondisi baik.

--



Gang Hwa ada di tangga darurat. Dia mengalami kesulitan bernafas. Keringat membasahi tubuhnya. Para dokter mencari Gang Hwa. Tapi, Yu Ri lah yang menemukan Gang Hwa di tangga darurat. Dia segera memeluk Gang Hwa dan membantunya biar damai dan menyuruhnya mencoba bernafas pelan-pelan. Gang Hwa menatapnya dan melaksanakan mirip yang Yu Ri pinta.

Flashback



Gang Hwa hendak melaksanakan operasi. Namun, dia jadi tidak mampu bernafas dan memilih kabur dari ruang operasi. Arwah Yu Ri selalu mengikutinya dan tahu kalau Gang Hwa selalu lari ke tangga darurat setiap kali mengalami hal tersebut. Dia selalu ada di sampingnya dan berusaha menenangkannya. Dia merasa menderita melihat Gang Hwa yang seperti itu.

End

Tapi sekarang, Gang Hwa bisa melihatnya dan mendengar suaranya.

“Kenapa kamu setega ini? kenapa? kenapa kamu meninggalkanku?” tanya Gang Hwa, menangis terisak-isak.

Yu Ri menangis dan memeluk badan Gang Hwa.

Flashback


Gang Hwa murka pada dr. Jang. Jika tidak di operasi, maka pasien bisa meninggal. Tapi, dr. Jang berteriak menyuruh agar pasien di bawa ke rumah sakit lain dengan ambulans (ini dulunya ku kira mereka berdebat mengenai operasi Yu Ri, ternyata bukan). Gang Hwa berteriak jikalau dia mampu melaksanakan operasi itu.

“Ada pasien VIP!” teriak dr. Jang. “Ini perintah dari rumah sakit. Kau tidak mampu melakukan apa-apa. Cepat pergi ke ruang operasi lainnya.”

“Tidak mau,” tegas Gang Hwa dan eksklusif kabur memasuki ruang operasi.

Dr. Jang menyuruh dokter lain yang bersama dengannya untuk mengejar Gang Hwa.

Tapi, terlambat. Gang Hwa sudah masuk ke ruang operasi dan memerintahkan staff untuk mengunci pintu ruang operasi dan juga interkom. Dia juga memberi perintah pada staff lain untuk tidak membuka pintu dan abaikan semua panggilan sampai operasi akhir.

Dr. Jang dan staff lain menghela nafas dengan apa yang Gang Hwa lakukan. Saat itu, dokter dari UGD tiba melapor jikalau ada pasien langgar lari wanita hamil. Mereka meminta dr. Jang untuk menyelidiki.

Dan betapa terkejutnya dr. Jang dikala melihat kalau korban yakni Cha Yu Ri, istri Gang Hwa. dia segera berteriak memerintahkan semua untuk memanggil Gang Hwa. Sayangnya, Gang Hwa di dalam ruang operasi memutus kontak dengan hal yang terjadi di luar. Semua jelas panik. Operasi masih usang akan selesai. Jika mereka terus menunggu, ibu dan anak bisa jadi korban.


Saat itu, Yu Ri menggenggam tangan dr. Jang. Dengan kondisi kritis, Yu Ri memohon agar anaknya yang di selamatkan.

--

Gang Hwa jadinya simpulan operasi. Saat keluar, sudah banyak staff yang menunggu. Mereka memberitahu mengenai Yu Ri yang mengalami kecelakaan.


Semua sudah terlambat! Saat Gang Hwa tiba di ruang operasi Yu Ri, Yu Ri sudah meninggal. Gang Hwa begitu terpukul. Dia memohon Yu Ri untuk berdiri, tapi tidak ada respon sama sekali. Dia mulai menangis terisak-isak.

Dia melampiaskan kemarahannya pada dr. Jang. Dr. Jang hanya bangun membisu menerima semua amarah Gang Hwa padanya.

End


Gang Hwa masih menangis dan berkata kalau seharusnya Yu Ri lah yang hidup. Yu Ri menangis dan meminta maaf. Dia meminta Gang Hwa tidak menyalahkan diri sendiri alasannya itu bukanlah kesalahan Gang Hwa.

--


Dokter yang menangani Gang Hwa memberitahu analisis-nya mengenai kondisi Gang Hwa pada dr. Jang.

“Kebencian, penyesalan, dan rasa bersalah bercampur menjadi satu. Tapi yang terbesar ialah penyesalan. Dia merasa keadaan akan berubah jikalau ia tak melakukan operasi itu.”

“Kaprikornus, ia menyalahkan dirinya?”

“Benar. Subjek yang memicu emosi juga menghilang. Istrinya meninggal. Dia memendam semuanya sampai menimbulkan stress berat.”

--


Min Jeong melihat ponselnya. Membaca pesan dari Yu Ri yang meminta maaf. Tatapan Min Jeong tampak kosong. Dia membuka tasnya dan melihat kotak berisi gelang persahabatan yang di belinya tempo hari.

--

Gang Hwa minum di kedai pinggir jalan, di temani oleh dr. Jang.

“Ini gres permulaan. Sepuluh menit sudah cukup anggun. Selanjutnya akan makin membaik. Kau tadi ke mana? Mereka tak mampu menemukanmu.”

“Aku... pergi ke daerah biasa.”

“Kenapa kau tiba-tiba mau mendapatkan perawatan?”

“Dia mau saya melupakannya. Dan juga aku pikir sudah saatnya untuk melupakan ia alasannya adalah dia hidup kembali.”

“Apa maksudmu? Bisakah kamu mengingat kenangan indah dan bukan yang buruk?”

“Kenangan indah? Kenangan bahagia? Jika hanya mengingat kenangan itu, saya tidak akan hidup sekarang.”

“Kenapa tidak?”

“Aku sangat merindukannya. Terlalu merindukannya. Bahkan saat saya menderita, ia tidak pernah muncul dalam mimpiku,” jawab Gang Hwa.

--

Yu Ri pulang sendirian (ibu kemana ya?). Dia tampak murung.

--


Geun Sang yang sudah pulang, bercerita pada Hyeon Jeong mengenai apa yang terjadi di rumah sakit tadi. Saat ia mencari Gang Hwa, dia melihat Gang Hwa sudah bersama Yu Ri. Mereka merasa murung sebab Yu Ri niscaya selama ini melihat Gang Hwa yang menderita sehabis ia pergi.

--


Yu Ri duduk sendirian di taman. Dia terus menerus menghela nafas. Saat itu, beliau menerima pesan. Hyeon Jeong mengirim foto yang di ambilnya ketika di rumah Yu Ri. Melihat semua foto-foto itu, Yu Ri tanpa sadar tertawa senang.

Akan tetapi, wajahnya tiba-datang berubah sedih lagi.

“Aku ingin hidup juga,” gumamnya.

--

Hyeon Jeong mengirim semua foto itu untuk menghibur Yu Ri.

“Kau tahu apa yang lebih menyedihkan daripada bilang, "saya ingin mati"?” tanya Hyeon Jeong pada Geun Sang.

“Apa?”

"Aku ingin hidup."”

“Kenapa kau tiba-tiba begini?”

“Yu-ri bilang beliau ingin hidup. Kenapa? Jika ingin hidup, kenapa tak berusaha hidup?”

“Aku tak paham maksudmu. Kenapa membahas Gang-hwa dan Yu-ri. Yu-ri hidup kembali.”

“Yu-ri... Yu-ri akan pergi lagi. Dia akan pergi lagi,” beritahu Hyeon Jeong, karenanya.

Dan ucapannya itu terdengar oleh Gang Hwa yang kebetulan datang ke sana. “Apa katamu? Yu-ri akan pergi? Kenapa ia pergi? Kenapa Yu-ri pergi lagi!” teriak Gang Hwa.

--

Yu Ri menemui Midong.

“Bisakah saya tetap hidup? Aku ingin hidup. Aku ingin hidup, Bu Mi-dong. Apa kesalahanku? Kenapa semuanya menjadi salahku? Aku juga ingin hidup. Aku ingin hidup. Seo-woo, ibuku, ayahku... Aku ingin bersama mereka lebih usang lagi,” Yu Ri melampiaskan semua perasaannya selama ini.

Dan Midong tampak terkejut melihat Yu Ri yang mirip ini.

Flashback

Saat di tepi danau kemarin, Hyeon Jeong sempat bertanya seperti ini : “Yu-ri. Selama lima tahun, kapan momen saat kamu merasa paling kesal dan ingin hidup kembali?”

“Sekarang. Sekarang saya sangat ingin hidup.”

End

“Bisakah saya tetap hidup?” tanya Yu Ri pada Midong.

-===-

Epilog

Tahun 2015,

Gang Hwa dan Yu Ri pergi ke rumah orang renta Yu Ri. Gang Hwa bercerita mengenai rumah sakit yang memprioritaskan operasi pasien VIP. Hal itu sudah lama dan tidak ada yang berani menentang walaupun tahu itu hal yang salah.

Dan alasannya adalah itu, Gang Hwa membuat petisi dan mengumpulkan tanda tangan dokter lainnya. Yeon Ji khawatir kalau Gang Hwa akan di pecat alasannya adalah hal tersebut. Gang Hwa menyuruh untuk tidak khawatir alasannya ia yaitu dokter bedah terhebat di RS, jadi tidak akan di pecat.

“Pasien yang lebih darurat harus diutamakan. Karena perawatan tidak bisa dilandaskan menurut uang,” ujar Gang Hwa.

“Mengagumkan sekali suamiku. Benar, 'kan?” puji Yu Ri.

“Benar. Menantuku memang dokter sejati. Kau yang terbaik,” puji ayah dan ibu.

--

Setelah operasi yang di lakukannya di hari kematian Yu Ri, Gang Hwa menerima kartu ucapan dari istri pasien itu. Istri pasien itu berterimakasih pada Gang Hwa yang sudah mengoperasi suaminya sampai suaminya masih hidup. Dia sangat bersyukur.

Tangan Gang Hwa bergetar membaca kartu ucapan itu. Dia ketika ia menyelamatkan suami orang lain, di saat itu, beliau tidak mampu menyelamatkan istrinya sendiri. Gang Hwa menangis terisak-isak. Meratapi semua yang terjadi.

Dia memeluk foto Yu Ri dan terus berujar kata : “Maafkan saya. Maafkan aku.”

Geun Sang yang masuk dan melihat kondisi Gang Hwa, menyuruhnya untuk tidak seperti ini. Semua bukan kesalahan Gang Hwa. Dokter bilang kalau sudah terlambat. Walau Gang Hwa menerima panggilan hari itu, tetap sudah terlambat untuk menyelamatkan Yu Ri.

Nasib jelek yang datang-tiba datang menghampirimu, itu bukan salahmu.


Subscribe to receive free email updates: