Sinopsis K- Drama : Memorist Episode 12 Part 2


Original Network : tvN
"Semua aksara, organisasi, tempat, dan insiden adalah fiktif”

Shin Woong menasehati Sun Mi untuk mendengarkan perkataannya, bersiaplah menjadi pengacara dan berhenti. Tapi Sun Mi tidak merespon, malah ia bertanya dengan curiga, kenapa Shin Woong bisa berada disini. Menurutnya ini gila, karena tidak biasanya Shin Woong datang melihat- lihat tanpa seragam dan rombongan.


Mendengar kecurigaan Sun Mi, Shin Woong hanya diam saja. Lalu ketika para anggota Detektif tiba. Dia menanyakan, nama dan pangkat mereka.
“Inspektur Min Sung Han, Pak,” kata Detektif A, menjawab.
“Dengarkan aku, Sung Han. Mulai kini, jangan izinkan Han Sun Mi mendekati TKP. Mengerti?” perintah Shin Woong dengan tegas sambil menatap Sun Mi.
“Ya, Pak.”
Setelah mendapatkan perintah tersebut, Detektif A pun mengajak Sun Mi untuk pergi. Namun dengan masih hormat, ia membungkuk kepada Sun Mi.
Tim Peneliti mencari eksistensi Dong Baek yang menghilang.
Dong Baek menyamar menjadi Dokter dan masuk ke dalam lift bersama dengan Sun Mi. Dia ingin memindai ingatan Sook Hyun. Dan Sun Mi menjelaskan bila Sook Hyun tidak tahu banyak , jadi tidak perlu. Dia menyampaikan itu, alasannya di mengingat perkataan Si Peneliti mengenai kondisi Dong Baek untuk berhenti memindai ingatan orang.

“Astaga, kamu hanya dua tahun lebih tua dariku. Berhentilah bersikap seperti seorang abang,” keluh Dong Baek, ketika menyadari maksud Sun Mi.
“Jika pingsan lagi, kau hanya akan menyulitkan. Dan saya empat tahun lebih tua darimu,” balas sun Mi, membenarkan.
“Kamu tampak muda untuk usiamu,” kata Dong Baek, mengeluh. Dia mengikuti Sun Mi keluar dari lift dan melepaskan pakaian penyamarannya.

Bong Kook membantu Sun Mi mencari data seseorang. Moon Yong Dae bunuh diri pada tanggal 2 Februari 2000, dikala itu ia berusia 20 tahun. Ibunya juga bunuh diri di tahun yang sama. Hanya ayahnya yang masih hidup, nama nya Moon Chul Joo. Dia masih tinggal di Sanghyun- dong, Kota Shimbae. Mendengar info itu, Sun Mi mengucapkan terima kasih.
“Sama-sama,” kata Bong Kook sambil tersenyum senang. “Omong-omong…” katanya ingin mengobrol. Tapi Sun Mi sudah keburu mematikan telpon nya duluan. “Halo?”

Seul Bi dan Lee menatap Bong Kook dengan tajam. Dan Bong Kook berpura- pura tidak mengerti serta melanjutkan pekerjaannya.
“Dua bulan sesudah Moon Yong Dae dibunuh, tujuh orang tewas di gudang telantar. Mereka dibunuh si Penghapus,” kata Sun Mi, menebak.
“Kamu pikir tujuh pria itu membunuh Moon Yong Dae? Atas dasar apa?” tanya Dong Baek.
“Chun Ki Soo yaitu kaitannya. Dia terlibat dalam kedua masalah dan menutupi semuanya.”
“Anggap saja si Penghapus membalas dendam untuk Moon Yong Dae. Lalu siapa tersangkanya? Ayah Moon Yong Dae?” tanya Dong Baek. Dan Sun Mi tidak menjawab.

Kyung Tan menghubungi Dong Baek dan memberitahu bila Ki Soo menghilang. Dan mendengar itu, Dong Baek terkejut serta menyuruh Kyung Tan untuk segera mencari Ki Soo.
“Mudah mengatakannya. Bagaimana cara mencarinya kalau datang-datang hilang?” tanya Kyung Tan, mengeluh.
“Kamu andal menemukan orang. Dia kunci atas insiden di Shimbae, jadi, cepatlah!” teriak Dong Baek. Kemudian beliau langsung mematikan telponnya.
Melihat itu, Se Hoong sudah merasa biasa. Tapi ia merasa belakangan ini, perilaku Dong Baek sangat asing. Dong Baek menjadi sangat lemah dan sering pingsan. Dan Kyung Tan membalas bahwa itu tidak perlu di pikirkan, karena Dong Baek ialah pria teraneh yang di kenal nya di dunia ini dan dia yakin Dong Baek tidak akan mati sebelum dirinya.
“Kamu kejam sekali,” komentar Se Hoong.


Dong Baek dan Sun Mi datang ke rumah Chul Joo. Rumah tersebut sudah usang kosong, tapi barang- barang disana masih sangat rapi. Makara mereka berdua merasa jikalau rumah ini seperti sedang menunggu pemiliknya.
Dong Baek dan Sun Mi memperhatikan foto yang di tempelkan di dinding. Dan dua orang di foto tersebut tampak seperti.


Tiba- tiba telpon rumah berbunyi, dan Su Mi pun mengangkat nya sambil menyalakan alat rekaman di hp nya. “Han Sun Mi?" panggil nya.
"Si Penghapus?" tanya Sun Mi.
"Dong Baek. Pembunuhan berikutnya yakni salahmu. Ini untuk insiden yang menimpa Cho Won.”
“Apa?” kata Dong Baek, tidak mengerti.

“Cho Won?” gumam Sun Mi. “Itu persis seperti apa yang dikatakan Jin Jae Gyu ketika tewas. Dia menyuruhku menemukan Cho Won,” kata nya sambil mengingat perkataan terakhir Jae Gyu dengan terperinci. “Dia menyuruh menemukannya.” 
"Tujuh tahun kemudian"
Dong Baek menghubungi Si Wanita (Cho Won), tapi tidak ada yang mengangkat nya. Dia kemudian mengirim kan pesan, tapi tidak ada akhir.


Setelah pulang bekerja, Dong Baek pun eksklusif berlari pergi ke rumah Cho Won untuk mencari nya. Tapi sesampainya disana, beliau melihat poster orang hilang. Dan orang yang hilang tersebut yaitu Sul Cho Won. Melihat itu, Dong Baek merasa terkejut.

Sun Mi mendapatkan telpon dari Lee, dan diapun mengangkat nya. Lee mengaku kecewa, alasannya adalah Sun Mi menghubungi Bong Kook, tapi tidak dengan mereka. Dan Sun Mi menjelaskan bahwa Shin Woong sudah memerintahkannya untuk jangan terlibat.
“Kami tidak memedulikan itu. Bong Kook yaitu peretas. Seul Bi dan saya lebih hebat mengumpulkan berita darinya,” kata Lee.


“Nona Han, kami menemukan gosip lain. Moon Chul Joo, ayah Moon Yong Dae, dilaporkan menghilang selama lebih dari 10 tahun,” kata Seul Bi, memberitahu isu yang ditemukannya. “Dia menjadi pecandu alkohol setelah putranya tewas dan mendadak meninggalkan rumahnya.”
“Siapa yang melaporkannya menghilang?” tanya Sun Mi sambil melihat foto tersembunyi yang di temukan oleh Dong Baek.
“Seorang kerabat. Namanya Moon Yong Gang, keponakan jauh,” terperinci Seul Bi.


“Dia bahkan membayar tagihan rumah kosong itu,” tambah Lee.
“Apa keponakan itu punya saudara?” tanya Sun Mi.
“Tidak, ia anak tunggal,” jawab Bong Kook.
Mendengar itu, Sun Mi menebak jika Si keponakan telah di adopsi. Dia ialah putra kedua Chul Joo, yaitu Moon Yong Gang. Dan ia ialah tersangka mereka kini. Makara dia ingin mereka bertiga mencari Yong Gan secepatnya.

Sebelum Lee mulai bertindak, Bong Kook sudah bertindak duluan. “Aku sudah mengirim berita pribadinya,” katanya, memberitahu Sun Mi. Lalu beliau menatap ke arah Lee. “Aku juga mahir mengumpulkan berita.”

Moon Yong Gang, 37, mantan Bintara Pasukan Khusus. Dia bertugas di SWAT selama enam tahun. Dia meninggalkan kepolisian tahun kemudian dan menjadi pengawal eksklusif. Kliennya sudah setengah tahun di luar negeri. Kaprikornus tentu saja ia punya waktu untuk menjadi Si Penghapus.
“Bang Joon Seok. Dia populer…” gumam Dong Baek, membaca data yang ada.
“Mari kita ke rumahnya dahulu.”

Sesampainya ditempat tujuan, Sun Mi melihat sudah ada mobil polisi dan wartawan disana. Makara diapun berniat untuk menelpon seseorang. Tapi datang- datang Ji Eun datang dan mengetuk pintu mobilnya. Dan Sun Mi pun mempersilahkannya untuk masuk. Ji Eun memberitahu Sun Mi untuk jangan menelpon, alasannya adalah kejaksaan sudah menyadap hp Sun Mi dan Tim Jaksa Oh sedang dalam perjalanan.
“Bagaimana kau tahu?” tanya Sun Mi, heran.
“Salah satu wartawan kami ada di sana,” jawab Ji Eun.
“Ini mungkin akan membahayakan kariermu,” kata Dong Baek, khawatir untuknya.
“Aku akan mengatasinya nanti,” balas Ji Eun.


Ji Eun menjelaskan situasi kepada Sun Mi. Istri Bang Joon Seok diculik kemarin, tapi baru saja dilaporkan. Istri anggota Dewan Bang Joon Seok, bernama Eun Soo Kyung, beliau di kenal sebagai Bunda Teresa, alasannya ia banyak bekerja untuk amal. Karena hal itu, Sun Mi ragu jika beliau memiliki banyak musuh. Dan Ji Eun setuju dengan nya.
“Orang yang tidak bersalah akan dihukum,” kata Dong Baek, teringat pesan dari Si Penghapus.
“Sebagai ganti si pendosa,” kata Sun Mi juga. Dan Ji Eun merasa gundah.

Ketika Dong Baek dan Sun Mi tampak berniat untuk keluar dari mobil, Ji Eun mengingatkan mereka dengan perhatian bila pihak Kejaksaan akan datang sebentar lagi. Tapi mereka berdua tidak mendengarkan dan tetap keluar dari mobil. Dan Ji Eun mengikuti mereka dengan galau.
Dong Baek mengambil seragam kepolisian, di kendaraan beroda empat polisi yang kosong. Lalu dia memakai seragam tersebut serta menggunakan masker juga untuk menutupi wajahnya.

Sun Mi memperlihatkan tanda polisi nya kepada petugas yang berjaga. Tapi sebelum dia sempat masuk kedalam rumah, Lim datang dan menahannya. Sebab Shin Woong telah memerintahkan mereka untuk jangan membiarkan Sun Mi terlibat, bila tidak maka mereka akan kehilangan pekerjaan mereka.

“Aku tidak menduga kamu pengecut,” komentar Dong Baek, kesal. Dia membuka masker yang dikenakannya dan menatap Lim.
“Tutupi wajahmu, sialan, atau aku harus menangkapmu,” balas Lim. Dan Dong Baek pun segera melakukan nya.


Young Soo tiba. Dia mempersilahkan Dong Baek serta Sun Mi untuk masuk ke dalam bersama nya. Dan semuanya merasa terkejut, alasannya adalah itu dihentikan. Tapi Young Soo mengabaikan mereka. Ji Eun juga ingin ikut masuk ke dalam, tapi polisi yang berjaga pribadi menahannya.

Didalam rumah. Detektif B yang telah menunggu memperkenalkan semuanya kepada sektretaris Soo Kyung. Si Sekretaris memberitahu jikalau Yong Gang saat ini seadang pergi ke bandara untuk menjemput anggota majelis.
“Aku ingin pengarahan,” pinta Young Soo.

“Baik, Pak,” jawab Detektif B sambil menawarkan rekaman video  yang ada padanya. “Dia diculik kemarin sore di daerah parkir sesudah pemeriksaan rutin dengan dokter kandungannya. Kami berhasil mendapatkan rekaman dari kamera dasbor dari truk pengantar yang diparkir. Hanya sedan yang ditemukan di akrab rumah sakit.”

“Apa yang kamu ingat perihal tersangka?” tanya Sun Mi kepada Si Sekretaris, sebab pada ketika Soo Kyung menghilang Si Sektretaris ada bersamanya.
“Bekas luka. Ada bekas luka di pergelangan tangannya,” jawab Si Sekretaris. Lalu beliau diminta untuk meninggalkan mereka sebentar. Dan beliau pun mengiyakan serta masuk ke dalam rumah.


Lim memperlihatkan data tentang keluarga Bang Joon Seok. Ayahya yaitu Eun Young Pyo, hakim agung yang meninggal tahun lalu. Sementara itu Ibunya ialah kepala sekolah di SMA Shimbae. Membaca data tersebut, Dong Baek dan Sun Mi menebak, kalau mungkin saja dua- duanya adalah pendosa. Atau salah satu dari mereka.
“Mari kita dengar skenariomu kini,” kata Young Soo.
“Si Penghapus sudah tamat berpura-pura menjadi Algojo. Sekarang beliau ingin membalas dendam dengan membunuh anggota keluarga musuhnya,” terang Sun Mi.
“Anggota keluarga?” tanya Young Soo, tidak mengerti.
“Ya, sama seperti penderitaannya. Penderitaan kehilangan anggota keluarga,” kata Dong Baek, memperjelas. Dan Young Soo mengerti.


Dong Baek dan Sun Mi bisa sangat yakin, alasannya Ki Soo dan Sook Hyun, mereka berdua sama- sama menutupi pembunuhan. Menurut mereka berdua, Si Penghapus bergerak naik. Si Penghapus mengincar orang yang menutupi kejahatan, dengan begitu si Pembunuh akan secara perlahan merasa diteror. Rasa takut yakni pembalasan Si Penghapus.
“Kalau begitu, Bu Eun diculik…” kata Detektif A.
“Dia membayar dosa orang tuanya,” kata Sun Mi.
“Apakah Moon Yong Gang si Penghapus?” tanya Lim.
“Peluangnya 50-50,” jawab Sun Mi.

Pihak kejaksaan tiba, termaksud dengan Jaksa Oh. Dengan sinis, beliau mengomentari alasannya adalah inilah beliau harus mengawasi para polisi, alasannya adalah para polisi berteman dengan tersangka, yakni Dong Baek. Dan dengan hening, Young Soo menyuruh Jaksa Oh untuk menunggu, sesudah semua tamat, Jaksa Oh boleh membawa Dong Baek. Tapi Jaksa Oh tidak mau menunggu.
Namun sebelum Jaksa Oh dan para anak buahnya sempat maju untuk menangkap Dong Baek. Joon Seok pulang bersama dengan Yong Gang.

“Ada apa ini?” tanya Joon Seok kepada Jaksa Oh.
“Aku Jaksa Woo Seok Do dari Kantor Kejaksaan Pusat,” kata Jaksa Oh dengan sikap hormat. Dia memperkenalkan dirinya.
“Apa ini pemeriksaan campuran?” tanya Joon Seok.
“Tidak, Pak. Kami di sini untuk menahan penjahat yang berpotensi menerobos ke rumah Anda,” jawab Jaksa Oh, menjelaskan. Dan Joon Seok tidak mengerti siapa yang Jaksa Oh maksud.

Dengan berani, Dong Baek mengangkat tangannya dan menjelaskan bahwa orang yang di maksud oleh Jaksa Oh yaitu dirinya. Dan dia disini untuk mengejar Si Penculik. Mendengar itu, Joon Seok pun langsung membela Dong Baek dan berpihak kepada Dong Baek, ketika Jaksa Oh masih saja berniat untuk menangkap Dong Baek.
“Anda harus memaksanya menangani perkara ini kalau harus, tapi Anda malah berpikir untuk menyingkirkannya?” tanya Joon Seok.
“Bukan begitu, Pak,” jawab Jaksa Oh dengan cepat.
“Pergi,” perintah Joon Seok. Dan dengan patuh, Jaksa Oh dan para anak buahnya pergi.

Para wartawan yang sudah menunggu di depan rumah, saat mereka melihat Jaksa Oh keluar, mereka pribadi mengerubungi nya dan menanyakan banyak sekali pertanyaan. Tapi Jaksa Oh hanya membisu saja, tidak mampu menjawab  mereka.


Joon Seok memperlihatkan hormatnya kepada Dong Baek. Dengan tulus, dia memohon perlindungan Dong Baek untuk mencarikan Istrinya. Dan Dong Baek tidak menjawab, melainkan beliau mendekati Yong Gang. Dia menyuruh Yong Gang untuk memberikan lengan nya. Dan Yong Gang pun melaksanakan nya, alasannya adalah Joon Seok juga menyuruhnya demikian.


Di lengan kiri Yong Gang ada bekas luka. Dan melihat itu, Dong Baek menatap ke arah Si Sekretaris. Dan Si Sekretaris menggelengka kepalanya. “Tampak seperti bekas luka akibat pisau,” jelasnya.
“Bagaimana kamu mendapatkannya?” tanya Sun Mi kepada Yong Gang.
“Aku terluka dikala menangani materi peledak di kemiliteran,” jawab Yong Gang.
“Kalau begitu, bolehkah saya membaca ingatanmu dikala Bu Eun diculik?” tanya Dong Baek.
“Aku menolaknya,” jawab Yong Gang, tanpa ragu.

Joon Seok memaksa Yong Gan untuk membiarkan Dong Baek membaca ingatannya. Dan dengan terpaksa, Yong Gang pun oke. Tapi Sun Mi merasa cemas untuk Dong Baek, jadi diapun menyuruh Dong Baek untuk mencari  cara lain. Dan Dong Baek menjawab bahwa didalam situasi seperti ini, dia tidak mempunyai cara lain.
Dengan perlahan, Dong Baek berjalan perlahan mendekati Yong Gang untuk menyentuhnya. Dan Sun Mi dengan segera merekamnya sebagai bukti.

Tapi sebelum Dong Baek sempat menyentuh, Yong Gang menarik Si Sektretaris yang berada disebelahnya dan menjadi kan nya sebagai sandera. Dan para Detektif pun langsung mengarahkan pistol mereka ke arah Yong Gang.

“Apa kau hanya insan rendahan?” kata Dong Baek, bertanya. Untuk memprovokasi Yong Gang. Tapi sayang nya, Yong Gang mengabaikan nya dan terus berjalan mundur sambil masih mengakibatkan Si Sekretaris sebagai sandera nya.
“Tolong jangan bunuh saya,” pinta Si Sekretaris, takut.
“Garasinya,” perintah Dong Baek.

Yong Gang membawa Si Sekretaris masuk ke dalam garasi secara perlahan. Kemudian sesampainya di akrab pintu keluar, dia melemparkan Si Sekretaris ke arah para polisi. Sesudah itu, dia menutup pintu garasi dan kabur menggunakan kendaraan beroda empat yang ada di luar.

Dengan segera para polisi segera mengejar Yong Gang. dan melihat itu, para wartawan langsung memotret insiden tersebut.


Ji Eun membantu para polisi. Dia mengejar Yong Gang dan menghalangi kendaraan beroda empat Yong Gang biar tidak mampu pergi jauh. Dan alasannya itu, Yong Gang pun terpaksa keluar dari kendaraan beroda empat dan eksklusif berlari kabur, karena dari belakang, dia melihat Dong Baek tiba berlari mengejar nya. Dan Ji Eun terkejut melihat perilaku heroik Dong Baek.
Yong Gang mencuri sepeda motor milik orang lain yang terparkir di jalanan. Dan kabur.

Sun Mi datang dan membunyikan klakson. “Masuk!” panggil nya.
“Dia pasti belum jauh,” jelas Dong Baek sambil ngos- ngosan karena kelelahan.
“Aku tidak bisa menangkap motor di pusat kota,” balas Sun Mi.
“Lalu? Kamu akan mengalah?” tanya Dong Baek.
“Aku tahu ke mana tujuannya. Catatan GPS,” terperinci Sun Mi. Sebelumnya ia ada masuk ke dalam mobil Yong Gang, dan dia melihat jejak GPS yang ada di kendaraan beroda empat nya. “Dia meninggalkan rumah sakit sehabis Eun Soo Kyung diculik.”

Dengan putus asa, Soo Kyung berusaha keras untuk memotong rantai yang menahan kaki nya, tapi sayang nya ia tidak mampu. Lalu kemudian seseorang datang, dan dengan ketakutan, Soo Kyung pun pribadi meringkuk di sudut sambil menutup matanya.

“Tolong lepaskan saya. Aku tidak akan memberi tahu polisi. Aku tidak melihat wajahmu,” pinta Soo Kyung, memohon. Tapi Si Penghapus tidak menjawab pertanyaannya.
Di dinding yang berada di akrab Si Penghapus, tertulis "Orang tidak bersalah akan dieksekusi sebagai pengganti si pendosa".

Sun Mi dan Dong Baek tiba ke tempat kendaraan beroda empat- mobil bekas. Dan mereka membuka paksa sebuah bus yang tampak mencurigakan.
Para polisi tiba ke tempat tersebut juga dan mulai menggeledah.

Sun Mi menemukan sebuah hp yang berbunyi di dalam laci bus. Dan ia memberikan itu kepada Dong Baek. Lalu ia mengangkat nya.
“Bukan saya. Bukan saya pembunuhnya,” kata Yong Gang dari telpon. “Aku hanya memburunya. Si Penghapus,” terang nya.


“Pembohong,” balas Sun Mi sambil menuliskan perintah nya untuk Dong Baek di atas dinding bus. Dan membaca itu, Dong Baek mengerti.
“Aku sudah memburunya seumur hidupku. Aku hampir menangkapnya,” terang Yong Gang. Dan itu menciptakan langkah Dong Baek terhenti, sebab ingin mendengarkan. “Bekas luka di lengan depannya. Aku melihat bekas luka di lengan kanannya.”
“Siapa itu?” tanya Sun Mi.
“Semuanya ada di sana. Tombol merah,” kata Yong Gang, menjawab. Setelah itu, beliau eksklusif mematikan telponnya.

Dengan gundah, Sun Mi dan Dong Baek mencari tombol merah yang di maksud. Dan ketika telah menenukannya, Dong Baek pribadi ingin menekan tombol merah tersebut. Tapi Sun Mi pribadi menahannya, karena jangan- jangan itu bom. Namun Dong Baek tidak peduli, dia tetap ingin mencoba, jadi diapun menekannya.




Ketika tombol merah di tekan, layar besar yang ada di dalam bus menyala. Disana ada foto dua orang yang sedang bermain kendo, satu menggunakan pakaian hitam, dan satunya lagi menggunakan pakaian putih. Dan di tangan pemain hitam ada bekas luka besar. Dan pemain hitam tersebut adalah Shin Woong. Melihat, itu Dong Baek dan Sun Mi merasa sama- sama terkejut, alasannya tidak menyangka. 

Diluar bus, Yong Gang mengawasi dari jauh. Setelah memastikan mereka berdua melihat gambar-gambar itu, diapun pergi.

Dong Baek dan Sun Mi memaksa masuk ke dalam kantor Shin Woong. Setelah masuk, Dong Baek langsung mengusut, apakah benar ada bekas luka di lengan Shin Woong. Setelah memastikan itu, Dong Baek pribadi berteriak emosi dan menahan Shin Woong di dinding.


“Kamu ada di sana 20 tahun kemudian di Shimbae! Kamu si Penghapus,” geram Dong Baek.
“Jangan memindainya,” kata Sun Mi, menghentikan Dong Baek. Tapi Dong Baek malah mendorong nya dan mencoba untuk memindai ingatan Shin Woong.
Ketika memindai ingatan Shin Woong, Dong Baek menjerit kesakitan. Tapi ia tetap tidak mau berhenti dan melanjutkan pemindaiannya.


Pria dengan wajah ditutupi karung, yang di selamatkan oleh Jae Gyu didalam ruangan tertutup. Pria tersebut adalah Shin Woong. Dengan susah payah, dia membuka ikatan ditangan dan diseluruh tubuhnya. Dan dikala beliau berhasil membuka ikatan di seluruh tubuhnya, sekaligus karung yang menutupi wajahnya, hal pertama yang ia lihat yaitu para sampaumur yang saling bertarung dan membunuh satu sama lain. Melihat itu, Shin Woong merasa ketakutan.

Seorang korban yang berhasil bertahan sesudah membunuh semua temannya, ia membawa sekop dan memukul Shin Woong yang berusaha untuk kabur. Dan alasannya adalah itulah Shin Woong terluka dilengan serta kepalanya.
Sebelum si korban sempat perbuat lebih jauh untuk membunuh Shin Woong, beliau terjatuh dan meninggal balasan luka yang di derita nya sendiri.


Dalam keadaan sekarat, Shin Woong menatap laki-laki bermantel hitam yang berada di bersahabat nya. Dan pria tersebut yaitu Dong Baek.

Dong Baek menatap horror kepada Shin Woong.
“Kamu pelakunya,” kata Shin Woong. Dan Dong Baek menolak untuk percaya. “Kamu yang membunuh tujuh orang di Shimbae 20 tahun lalu.”


“Tidak. Tidak! Tidak mungkin!” teriak Dong Baek, histeris sambil mencekik leher Shin Woong dengan semakin dekat. Sun Mi yang mendengar itu merasa sangat terkejut.
“Kamu si Penghapus yang membunuh semua orang itu,” kata Shin Woong dengan susah payah. Tapi walaupun begitu, beliau masih bisa tertawa cekikan.


Subscribe to receive free email updates: