Original Network : tvN
"Semua aksara, organisasi, daerah, dan kejadian ialah fiktif”
Dong Baek : “Hal pertama yang kusadari sesudah memindai ingatan Jin Jae Gyu ialah selama 57 tahun kehidupannya, dia senang hanya selama beberapa tahun. Satu-satunya era beliau bahagia yakni saat beliau masih kecil.” Jae Gyu pulang sambil bergandengan tangan dengan Ibu nya dengan gembira. Namun sesampainya dirumah, seseorang telah menunggu mereka. Dan melihat orang tersebut, Ibu tampak panik. Dia memberikan sesuatu kepada Jae Gyu dan memberitahu nya untuk jangan membawa kesialan dan menjauh dari kuil. Setelah mengatakan itu, Ibu masuk ke dalam rumah. Dengan bingung, Jae Gyu membisu dan memperhatikan Ibunya.
Jae Gyu menggambar di tanah dan menunggu Ibunya. Lalu seorang pengikut Ibunya, yang pernah dilihatnya dulu, beliau keluar dari dalam rumah dan mendekati nya. Orang itu memperlihatkan beberapa lembar uang kertas kepadanya. Dan Jae Gyu pun menerima itu. Lalu ketika Jae Gyu melihat ke dalam rumah, ia melihat Ibunya sedang memakai kembali pakaian nya dengan rapi. Dan Jae Gyu merasa heran. “Aku ingin menjadi seperti Ibu dan menyelamatkan orang,” kata Jae Gyu, saat tidur disamping Ibunya pada malam hari. Dan mendengar itu, Ibu tampak mirip sangat terkejut. Dia pribadi bangun berdiri dan berteriak. “Jangan! Ibu terus berdoa semoga para arwah tidak mengganggumu. Kamu tahu itu,” jelas nya.
“Maksudku sesuatu yang berbeda. Aku ingin menjadi penyelamat mirip jaksa dan hakim,” balas Jae Gyu. Dan Ibumenghela nafas lega serta mengelus kepala Jae Gyu. Dengan senang, Jae Gyu tersenyum kepadanya.
Dong Baek : “Tapi keinginannya tidak pernah terwujud. Pada hari ibunya meninggal…” Pil Seon membully Jae Gyu dan membuat kekuatan Jae Gyu terbangun. Lalu ketika Jae Gyu pulang, dia menemukan Ibunya dalam keadaan sekarat.
“Ibu! Ibu!”
Dong Baek : “Roh yang ia layani menempelkan dirinya kepada putranya.” Dua orang pria datang ke kuil, daerah dimana Jae Gyu dan Ibunya tinggal. Ketika mereka berdua membuka pintu, mereka berdua langsung jatuh ke belakang sebab terkejut. Sebab mereka melihat perilaku abnormal Jae Gyu yang seram.
Jae Gyu bergumam di depan jenazah Ibunya yang sudah mati, dan di sekitarnya terdapat ayam- ayam yang juga sudah mati. Dia tampak seperti kerasukan.
Dong Baek : “Dia berdoa supaya ibunya bangkit, tapi tidak berhasil. Itu berakhir seiring dengan kala kecilnya yang bahagia.”
"15 tahun kemudian, tahun 1986" Ibu Sang Ah yang bekerja sebagai perawat di rumah sakit jiwa, beliau membantu Jae Gyu. Dia membawa Dokter untuk menilik Jae Gyu yang tidak sadarkan diri. Dan dikala Dokter telah masuk ke dalam kamar rawat Jae Gyu, ia pribadi menutup pintu kamar dari luar.
“Pak Jin ingin mengatakan sesuatu,” kata Ibu Sang Ah, memberitahu. Mendengar itu, Si Dokter merasa terkejut.
Jae Gyu yang berpura- pura tidak sadarkan diri eksklusif membuka matanya. Dan menyerang Si Dokter dari belakang.
Ketika Pil Seon pulang ke rumah bersama pengasuh dan putra nya, dia di kejutkan oleh keadaan rumah yang sangat acak-acakan. Serta supir dan para karyawannya juga terluka. Lalu disaat itu, Jae Gyu menunjukkan dirinya. Dia keluar dari persembunyiannya dan menyapa Pil Seon sambil membawa senapan panjang. “Kurasa kamu melupakanku,” kata Jae Gyu, ketika melihat reaksi Pil Seon dan pengasuhnya. “Putra dukun yang kau racuni. Karena direktur rumah sakit yang kamu suap, aku menghabiskan 15 tahun di rumah sakit jiwa. Sejak usiaku delapan tahun, saya tinggal di sel isolasi,” katanya, memperkenal kan dirinya. “Bu, saya sungguh minta maaf,” pinta Si Dokter yang berada di sudut rumah. “Dia mengancamku dengan senapan. Aku tidak punya pilihan,” jelas nya. Dan Pil Seon menatap nya dengan tatapan kesal.
“Omong kosong!” teriak Si Pengasuh.
Jae Gyu mengangkat senapan nya dan memberitahu jika di dalam senapan ini hanya tersisa satu peluru saja. Mendengar itu, Pil Seon hanya membisu saja. Dan datang- tiba Jae Gyu berlutut. Melihat itu, Si Pengasuh merasa resah. “Aku ingin hidup. Aku ingin melupakan masa laluku dan hidup dengan normal. Entah lepaskan aku atau bunuh saja aku,” jelas Jae Gyu dengan pelan. Lalu ia memperlihatkan senapan nya kepada Pil Seon dan menutup matanya dengan dekat. Pil Seon merasa galau, tapi walau begitu beliau tetap mengambil senapan tersebut. Dan ia mengarah kan senapan itu kepada Jae Gyu.
Seorang laki-laki datang, ia yaitu Pengikut anutan Ibu Jae Gyu, dan orang yang memperlihatkan uang kepada Jae Gyu. Melihat kedatangan nya, Jae Gyu menatap nya dan menyapa nya. “Ayah,” panggilnya. “Ayah…” Mendengar itu, Pil Seon yang awalnya merasa ragu untuk menembak Jae Gyu, beliau menghilangkan keraguannya dan langsung menembak Jae Gyu karena rasa amarah dan iri. Lalu sehabis itu, ia tersenyum puas. Dengan tidak perdaya, Jae Gyu menatap wajah nya.
Dong Baek : “Butuh waktu lama untuk memahami ini. Kenapa si Penghapus terobsesi mempunyai Jin Jae Gyu sebagai pasangannya? Itu alasannya adalah musuh mereka sama. Orang yang memulai semuanya. Hwang Pil Seon.” Joon Seok menarikkan kursi untuk Ibunya duduk, Ibunya adalah Pil Seon. Lalu ia ikut duduk disamping Ibunya. Dan Sun Mi serta Dong Baek pun ikut duduk. Dengan perilaku seperti sedang bercanda, Dong Baek mengatai jika mereka berdua sedang dalam masalah besar, kemudian beliau bertanya, kenapa Si Penghapus mengincar mereka berdua. Dan mendengar itu, Sun Mi berbisik pelan didekat Dong Baek, dia menyuruh Dong Baek untuk jangan memberitahu mereka berdua terlalu banyak.
Walaupun berbisik, suara Sun Mi bisa di dengar oleh Joon Seok. “Apa maksudmu?” tanyanya sambil tersenyum sinis. “Apa maksudku?” balas Dong Baek. “Maksudku kita terlibat kekacauan ini alasannya seseorang membunuh 20 tahun lalu, di bawah dampak narkoba. Lalu ibunya memalsukan surat bunuh diri yang mengakibatkan kematian korban,” sindirnya.
“Apa…” kata Joon Seok ingin marah. Tapi Pil Seon pribadi menghentikannya.
“Ini kabar gres bagiku,” kata Pil Seon, berpura- pura ndeso.
“Kamu akal-akalan terbelakang denganku?” balas Dong Baek, ketus.
“Beraninya kamu,” keluh Pil Seon. “Belum pernah ada yang berteriak di depanku,” balas Pil Seon dengan perilaku damai.” Dong Baek dengan baik memberitahu bila Pil Seon mungkin akan mengalami banyak pengalaman ‘pertama’ nantinya. Jika Pil Seon beruntung, maka Pil Seon hanya akan di penjara. Jika tidak, maka Pil Seon akan dibunuh oleh Si Penghapus. Mendengar itu, Joon Seok ingin murka, tapi Pil Seon pribadi menyuruhnya untuk diam.
“Biar kuluruskan. Target utama si Penghapus ini yakni saya dan putraku? Karena itulah dia menculik menantuku,” kata Pil Seon. Dan Dong Baek membenarkan. “Meskipun itu benar, kenapa kamu membahas peristiwa dari 20 tahun kemudian?” tanyanya. “Bagaimana aku tahu apa yang dipikirkan psikopat?” balas Dong Baek sambil mendengus.
“Dia membunuh orang-orang di bawah kalian agar kalian berdua gemetar ketakutan,” kata Sun Mi, memberitahu. Dan Pil Seon menanggapi itu seperti dagelan. “Dia membunuh anggota keluarga tidak berdosa mirip Bu Eun Soo Kyung.”
“Apa maksudmu? Kita semua tahu itu salahnya,” balas Joon Seok, tidak merasa bersalah.
Dong Baek menceritakan bila bekerjsama dia bermusuhan dengan Si Penghapus dan mereka saling ingin membunuh. Sebab ia tidak baiklah dengan tindakan psikotik Si Penghapus sampai kini. Tapi sekarang ia mulai paham dan beliau merasa jijik kepada Pil Seon. Karena dia melihat perbuatan yang Pil Seon perbuat kepada Jae Gyu. Mendengar itu, senyum di wajah hening Pil Seon pribadi menghilang. “Hei, omonganmu tidak masuk logika,” kata Joon Seok dengan kesal.
“Apa? Haruskah saya lebih jujur?” tanya Dong Baek, mengabaikan Joon Seok. “Aku tidak peduli dengan apa yang akan terjadi pada kalian. Satu-satunya orang yang ingin kuselamatkan yaitu Eun Soo Kyung yang tidak berdosa. Aku tidak berharap kau punya hati nurani, tapi jika ingin menyelamatkan istri dan anakmu, berterus teranglah tentang kebenaran di balik kematian Moon Yong Dae 20 tahun kemudian,” jelas Dong Baek dengan tegas. Joon Seok tampak dilema. Tapi sebelum beliau sempat bicara, Pil Seon pribadi berbicara duluan. Dia menjelaskan bahwa satu –satunya hal yang akan dilindungi nya ialah reputasi keluarga nya serta putra nya. Untuk menantu nya, ia tidak peduli. Pil Seon memegang tangan Joon Seok dengan perhatian. “Orang yang tidak punya reputasi untuk dilindungi tidak akan pernah mengerti. Siapa pun yang membahayakan reputasi putraku sedikit saja akan membayar mahal untuk itu.
“Kamu niscaya tidak mengenalku,” balas Dong Baek. Dia bangkit dan ingin menyentuh Pil Seon. Tapi para bodyguard Pil Seon pribadi mendorongnya. “Serahkan dia kepada jaksa,” perintah Pil Seon. Lalu beliau pergi bersama dengan Joon Seok.
"Ep 14, Dua Lapis Kejahatan" Do Soo berniat untuk mengejar mobil Dong Baek dan Sun Mi. Tapi datang- datang sebuah van tiba dan menghalangi nya. Sehingga beliau pun terpaksa keluar dari dalam kendaraan beroda empat dan berlari untuk mengejar Dong Baek serta Sun Mi.
Istri Shin Woong berdoa sambil menangis untuk Putranya. Dan Shin Woong hanya mampu diam saja melihat kesedihan Istrinya dan Putranya yang terbaring tidak sadarkan diri. Do Soo gagal mengejar Dong Baek. Dan beliau pun menghubungi Shin Woong serta melapor. Dengan tegas, Shin Woong menegaskan kepada Do Soo untuk menangkap Dong Baek. Dia tidak mendapatkan kata ‘gagal’ disebutkan. Shin Woong menemui Yong Gang yang sedang di rawat di rumah sakit juga. “Katakan siapa si Penghapus itu. Maka kamu akan hidup,” perintah nya. “Aku sudah mati. Aku mati 20 tahun lalu. Di kamar mayat tempatku melihat jasad kakakku,” balas Yong Gang.
Kedua orang bau tanah Yong Dae menangis, dikala mereka melihat jasad Yong Dae. Dan Yong Gang yang berada disana, dia membaca surat kematian Yong Dae dengan perasaan marah. Lalu dia melihat Ibunya datang- datang pingsan, alasannya saking sedihnya. Yong Gang : “Pesan bunuh diri yang bilang ia mati alasannya muak dengan kemiskinan. Kata-kata mengerikan itu juga menciptakan ibuku bunuh diri. Ayahku depresi dan meninggalkan rumah. Dia mungkin di dasar danau di sebuah gunung, tidak ditemukan dan tidak tersentuh. Aku punya firasat bahwa surat bunuh diri itu dipalsukan. Jika kakakku benar-benar menulisnya, setidaknya beliau akan meninggalkan pesan untukku.” Ketika Yong Gang membaca isi surat ajal kakak nya. Dia menangis.
“Bang Joon Seok membunuh kakakku, tapi kamu membunuh seluruh keluargaku. Kami bertiga,” jelas Yong Gang dengan penuh emosi. “Tapi apa? Kamu akan membiarkanku hidup? Bagaimana caranya? Aku sudah mati 20 tahun lalu, jadi, bagaimana caranya?!” teriaknya. Mendengar itu, Shin Woong tetap bersikap hening. “Kamu mengetahui semuanya, tapi kau membiarkan Bang Joon Seok hidup?”
“Tikus itu tidak mampu mati dengan nyaman. Begitu pula dengan putramu,” balas Yong Gang dengan puas. “Kamu pikir dia melewatkan titik vital alasannya adalah keberuntungan? Ini hanya permulaan untuk putramu,” jelasnya, memberitahu. “Siapa si Penghapus itu?” geram Shin Woong.
“Entahlah. Ingatanku telah dihapus,” jawab Yong Gang sambil menyeringai.
Dengan marah, Shin Woong mengepalkan tangan nya dengan erat dan menarik nafas untuk menenang kan dirinya. “Baiklah. Kamu harus mati.” Ketika Shin Woong sudah menyampaikan itu, Ki Soo datang dan masuk ke dalam kamar. Lalu ia sendiri keluar dari dalam kamar, meninggalkan mereka berdua.
Hui Soo datang ke rumah sakit dan memohon untuk di izin kan bertemu dengan Yong Gang. Tapi para polisi tidak mampu mengizinkannya. Ki Soo menekan luka di kaki Yong Gang sambil membekap mulutnya biar tidak bersuara. Dan sesudah puas melihat penderitaan Yong Gang, dia melepaskannya dan bertanya, dimana Si Penghapus. Dan Yong Gang tertawa. “Kamu menikmati pertunjukannya? Kamu senang melihat putramu terbakar hingga mati?” tanya Yong Gang dengan puas. “Begini, kakakku juga dibakar dan didorong ke jurang. Si Penghapus bilang dia akan melakukan sebaliknya. Dia bilang akan membuatmu terpuruk lebih dahulu, kemudian ia akan membakarmu untuk membunuhmu perlahan. Dia bilang akan payah jika kamu mati terlalu cepat,” jelasnya dengan baik hati. Mendengar itu, Ki Soo merasa sangat murka dan mencekik Yong Gang. “Matilah.”
Lim menjelaskan kepada Hui Soo bahwa beliau tidak bisa mengizinkan Hui Soo, alasannya adalah Yong Gang yaitu tersangka pembunuhan. Dan mendengar itu, Hui Soo menunduk kan kepalanya dengan murung. Dan dengan baik hati, Woon Jang menyarankan Hui Soo untuk memanggil pengacara, jikalau tidak, Hui Soo tidak mampu menemui Yong Gang.
Tepat disaat itu, Young Soo tiba. “Kenapa kamu di sini? Bagaimana dengan Moon Yong Gang?” tanyanya kepada Lim. “Biro Intelijen sedang berjaga,” jawab Lim sambil menunjukkan orang- orang berjas hitam yang berada tidak jauh di belakang nya.
“Apa?” balas Young Soo, terkejut.
“Mereka tidak punya yurisdiksi,” keluh Detektif A.
Kepala Byun dari Intelijen mendekati Young Soo dan menjelaskan bahwa sekarang mereka sedang mengintrogasi Yong Gang, jadi dia tidak ingin Young Soo untuk masuk ke dalam. Dan dengan heran, Young Soo bertanya, siapa yang mengintrogasi Yong Gang. Dan Lim menjawab dengan berbisik, yang mengintrogasi Yong Gang ialah Ki Soo. “Berpura-puralah tidak tahu apa-apa,” keluh Kepala Byun kepada Lim dengan pelan.
“Kalian membiarkan keluarga korban menemui tersangka?” tanya Young Soo, kesal.
“Young Soo, kau juga bekerja untuk Wakil Kepala. Ada apa denganmu?” kata Kepala Byun, menghentikan Young Soo. Dan Young Soo menepis tangannya.“Aku tidak bekerja untuknya,” tegas Young Soo. “Periksa pasiennya!” perintahnya.
“Aku tidak bekerja untuknya,” tegas Young Soo. “Periksa pasiennya!” perintahnya.
Ki Soo terus menyiksa Yong Gang dan lalu bertanya, siapa Si Penghapus. Dengan lemas, walaupun Yong Gang sudah merasa sangat kesakitan, beliau tetap tidak mau memberitahu Ki Soo dan terus menertawai kesengsaraan yang Ki Soo rasakan alasannya adalah kehilangan seorang Putra. “Kamu bahkan tidak pantas diadili. Aku sendiri yang akan membunuhmu,” geram Ki Soo sambil mengeluarkan pisau yang di milikinya. Dan melihat itu, Yong Gang tertawa semakin keras.
Ketika Young Soo ingin masuk ke dalam kamar, Ki Soo keluar. Dan disaat itu, Young Soo melihat serta mendengar Yong Gang yang sedang tertawa dengan sangat keras. Se Hoong dan Kyung Tan masuk ke dalam jalan rahasia di bawah rumah Jae Gyu untuk mengusut. Dan karena merasa takut bahwa akan ada tikus disana, maka Kyung Tan pun terus berbicara omong kosong untuk menenangkan dirinya. Dan dengan jahil, Se Hoong menakuti Kyung Tan dengan menciptakan bunyi tikus dari belakang nya. Sehingga Kyung Tan pun langsung berlari ketakutan. “Dia mungkin besar, tapi ia mirip anak kecil,” gumam Se Hoong dengan geli.
Kyung Tan masuk ke dalam rumah dengan raut ketakutan. “Aku sangat membenci tikus. Sungguh,” katanya dengan sedikit tergagap. “Ada yang mengikutimu?” tanya Dong Baek, mengabaikan Kyung Tan.
“Kami memakai rute tidak diketahui. Tidak ada yang tahu kami menggunakan rute yang dibentuk oleh pembunuh,” jawab Se Hoong, menjelaskan.
“Dan ponselmu?”
“Sudah dimatikan,” jawab Kyung Tan.
Se Hoong dengan sengaja menyalakan senter untuk menyinari wajahnya sendiri. Lalu ia menciptakan suara mirip tikus di belakang Kyung Tan. Dengan terkejut, Kyung Tan pun langsung menampar nya. Melihat perilaku kekanak- kanakan mereka berdua, Dong Baek hanya membisu dan tersenyum saja. Dong Baek dan Sun Mi meringkas semua berita yang telah ditemukan sejauh ini. Pil Seon meniru akhir hayat Moon Yong Dae dan membuat keluarga nya mati. Bang Joon Seok yaitu pemimpin di antara kedelapan pria yang membunuh Moon Yong Dae. Lebih sempurna nya, beliau yakni tersangka utama yang membunuh Moon Yong Dae. Setelah kejadian itu, Pil Seon menyekolahkan Joon Seok ke luar negri. Dan ia menimbulkan Shin Woong untuk menutupi semuanya. Mengetahui hal tersebut, Kyung Tan merasa sangat kesal. Dan kemudian dia bertanya, apa yang harus mereka lakukan. Dan Sun Mi pun menjelaskan.
“Kita masih harus memikirkan beberapa hal. Pertama, kenapa si Penghapus menunggu 20 tahun?” tanya Sun Mi. “Dia niscaya ingin menghukum Hwang Pil Seon dan putranya,” jawab Kyung Tan, menebak.
“Tapi beliau bahkan tidak melaksanakan apa pun,” balas Dong Baek.
“Menurutmu ia di penjara? Benar, bukan? Haruskah saya menilik daftar mantan narapidana?” tanya Kyung Tan.
“Kedua, kenapa Jin Jae Gyu membiarkan Hwang Pil Seon hidup?” tanya Sun Mi, lagi. “Kenapa dia tidak membunuh wanita yang membunuh ibunya?”
“Kamu benar. Maka itu akan menjadi pembunuhan gaya hukuman,” balas Kyung Tan.
“Dia sampah yang tidak dieksekusi,” umpat Se Hoong.
Dong Baek menjelaskan kepada semua nya bahwa semua ini yaitu sebab ramalan. Jae Gyu sudah melihat abad depan Pil Seon saat masih muda. Lalu Jae Gyu menerima nubuat saat dia dirawat dirumah sakit jiwa. Membunuh Pil Seon lebih awal akan menjadi berkah, namun Jae Gyu sungguh mempercayai bahwa Pil Seon akan mengalami akhir yang kejam.
Ji Eun menuliskan artikel baik untuk Dong Baek. Dan tanpa sengaja, ia tertangkap basah oleh rekannya. Lalu beliau dimarahin. Tapi dengan berani, dia melawan. “Seorang wartawan harus menulis apa yang diinginkan perusahaan. Jika tidak suka, buka saja jalan masuk YouTube-mu sendiri,” tegur Si Rekan dengan marah.
“Kamu tahu anak Sekolah Dasar pun menjelek-jelekkan perusahaan penyiaran kita,” terperinci Ji Eun.
“Kalau begitu, sebaiknya kau mengundurkan diri,” balas Si Rekan. Dan Ji Eun merasa terkejut. “Makara, kau tidak akan menuruti perintah, tapi tetap ingin digaji?”
“Aku akan menuntutmu alasannya memecatku atas alasan yang tidak adil,” balas Ji Eun, melawan.
Tepat disaat itu, Atasan tiba dan berteriak kepada Ji Eun. Dia menanyakan, Ji Eun tentang foto. Dan dengan resah, Ji Eun diam. Lalu pas disaat itu, foto yang dimaksud tiba. Amplop dibuka di depan kamera. Setelah dibuka, Si Atasan menjelaskan kepada semuanya sambil melirik ke arah Ji Eun. “Seorang laki-laki mengubah suaranya dan menelepon kami mengaku akan memberi informasi eksklusif. Tapi dengan satu syarat. Dia ingin kamu memberikan laporan langsung,” terperinci nya. Dan Ji Eun merasa tidak bersedia. Foto yang dikirim, itu yakni foto Soo Kyung yang di siksa. Dan itu berasal dari Si Penghapus. Mengatahui itu, Ji Eun menolak untuk memberitakannya, alasannya jika mereka menunjukkan apa yang diinginkan oleh Si Penghapus, maka itu berarti mereka akan menyudutkkan Dong Baek. Dan mendengar itu, Si Atasan menatap tajam kepada Ji Eun. Dengan perasaan dilemas, Ji Eun menghela nafas berat dan meremas tangannya. Lalu dengan perilaku tegas, ia menatap Si Atasan. “Aku tidak akan melakukannya.”
“Dan ini pertanyaan terpenting. Kenapa si Penghapus membenci mereka? Kita tahu kenapa Moon Yong Gang membenci mereka. Bang Joon Seok dan sobat-temannya membunuh kakaknya. Dan Hwang Pil Seon meniru surat wasiat kakaknya dan membuat orang tuanya meninggal,” terperinci Sun Mi kepada semuanya. “Tapi pada hasilnya, si Penghapus yang membalas dendam,” gumam Se Hoong.
“Dia membalas dendam atas namanya. Masalahnya ialah kita tidak tahu kenapa si Penghapus sangat bertekad untuk membalas dendam,” balas Sun Mi.
“Kamu yakin Moon Yong Gang bukan si Penghapus?” tanya Kyung Tan.
“Bukan. Dia muncul setelah memanfaatkannya sebagai umpan,” jawab Dong Baek dengan yakin.
Semua petunjuk mengarah ke jalan buntu. Dan Se Hoong pun menyarankan biar mereka mulai memeriksa dari Dong Baek, karena Si Penghapus juga membunuh Ibu Dong Baek di Kota Shimbae. Setelah menyampaikan itu, Se Hoong eksklusif berhenti bicara, alasannya merasa tidak yummy. “Kita mungkin tidak akan menemukan apa pun dari kurun kecil Detektif Dong di Shimbae. Tidak seorang pun tahu selebritas telepati selama lebih dari tujuh tahun,” terperinci Sun Mi.
Hanya ada satu petunjuk, dan itu belum terang. Yaitu "Kenapa si Penghapus tidak melaksanakan apa pun selama 20 tahun?". Harus ada kebencian sangat besar yang menciptakan Si Penghapus mampu bersabar dan berusaha keras untuk pembalasan dendam ini. Jadi ini mustahil sederhana. Dan yang mampu dipastikan sekarang yaitu Si Penghapus mempunyai dendam kesumat terhadap keluarga Pil Seon. Kaprikornus mereka harus mencari tahu ada apa diantara mereka. “Kenapa tidak bilang dari tadi?” keluh Dong Baek. “Maka aku akan berusaha semampuku untuk memindai ingatannya.”
“Tidak ada lagi pemindaian ingatan,” tegas Sun Mi.
“Kita tidak bisa berbuat apa pun, jadi, apa pilihan kita?”
“Apa pun lebih baik daripada membersihkan mayat.”
Mendengar pendebatan mereka berdua, Kyung Tan dan Se Hoong merasa tidak mengerti. Dan Sun Mi pun memberitahu perihal kondisi Dong Baek. Dan Dong Baek menyangkal, beliau menjelaskan bahwa Dokter Ahn hanya bersika paranoid saja. Se Hoong tidak percaya dan berniat untuk menghubungi Dokter Ahn. Tapi Dong Baek langsung menghentikan serta mengingatkannya bahwa sinyal hp mampu di lacak.
“Aku akan kehilangan lencanaku bila kau mati,” keluh Kyung Tan, perhatian.
“Kamu tetap akan kehilangan lencanamu, jadi, jangan khawatir,” balas Dong Baek, keras kepala.
“Aku tidak bersikap begini hanya demi mempertahankan pekerjaanku. Kamu tidak memedulikan orang-orang yang menjagamu?” tegur Kyung Tan. “Kami tidak berhati cuek sepertimu.”
Se Hoong menemukan sebuah berita yang menarik wacana Soo Kyung. Dan beliau pun memberitahu mereka bertiga. Media memberitakan tentang foto penyiksaan Soo Kyung yang mereka terima. Serta tulisan apa yang terdapat pada foto pertama, ‘ia’ menulis bahwa beliau akan memakunya setiap hari sampai Dong Baek mati. Shin Woong juga menonton isu tersebut. Dia dalam perjalanan ke rumah Pil Seon. Shin Woong menunjukkan foto Soo Kyung yang di milikinya kepada Joon Seok. Dia menjelaskan bahwa ia yakin kalau penyiksaan yang di terima Soo Kyung sama dengan penyiksaan yang Putranya alamin dikala di serang. Dan melihat itu, Joon Seok berteriak marah. Mendengar itu, Pil Seon hanya diam saja dan bersikap dengan damai sambil memainkan pena ditangannya.
Media tempat Ji Eun bekerja. Mereka sengaja memperburuk nama Dong Baek dengan mengatakan bahwa mungkin saja Dong Baek yaitu komplotan dari Si Penghapus. Mendengar itu, Ji Eun merasa sangat kesal kepada para rekan dan atasan nya. Kyung Tan mematikan program berita. “Mereka akan melaksanakan apa pun untuk menerima rating tinggi, bukan?” keluhnya. “Aku tidak mengerti. Kenapa si Penghapus terus memprovokasi Baek?” tanya Se Hoong.
“Untuk menyerangku secara mental. Dia berusaha membuatku gelisah,” jawab Dong Baek. Dan mendengar itu, Sun Mi menatap bersimpati kepada Dong Baek.
Dengan tenang, Dong Baek mengajak semuanya untuk beristirahat. Karena mereka harus pergi ke tempat Pil Seon besok pagi. Sebab untuk mengetahui semua jawaban yang ada, mereka harus memeriksa mulai dari Pil Seon. Mendengar itu, semuanya hanya diam saja. Mereka tampak khawatir kepada kondisi kesehatan Dong Baek nantinya.