Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 02 - 1


ATTENTION :
Menurut aku langsung, drama ini tidak sesuai untuk usia di bawah 19 tahun. Jadi, kalau ada yang di bawah 19 tahun, harap tidak lanjut membaca. Pemirsa di harap bijak. Terimakasih.
Subtitle : thanks to penerjemah (the link you can see in images)
=====


Sinopsis Lakorn : Sapai Import Episode 02 - 1
Images by : Channel 7

Mor menjadi MC acara ijab kabul Don dan Lisa. Dia menyambut Don dan Lisa untuk naik ke atas panggung. Semua bertepuk tangan menyambut mereka yang berjalan ke atas panggung. Sebelum hingga panggung, Lisa melihat pelayan yang sedang memegang nampan berisi segelas bir. Dan Lisa pribadi mengambil gelas itu dan menenggak habis isisnya. Don tentu menegurnya dengan suara kecil. Lisa protes jikalau beliau hanya minum sedikit. Don mempertegas kalau Lisa minum satu gelas, dan itu tidak sedikit.

Di atas panggung, Mor menawarkan kesempatan Don dan Lisa untuk mengucapkan sepatah dua kata kepada para hadirin. Sebelum mereka bicara, Ratda dan Pit sudah mengangkat tangan dan menyuruh mereka untuk bercerita mengenai pertemuan pertama mereka.
Don langsung berbisik menyuruh Lisa untuk membisu saja dan agar dia saja yang menjawab.

“Sawadee kap. Karena semuanya ingin tahu bagaimana saya bertemu pengantin terkasihku ini, saya akan memberitahu. Pertemuan pertama kami tidak Istimewa. Khun Lisa datang berkunjung ke perternakan dan kami bertemu sebab suatu insiden. Aku menyukainya sejak pertemuan pertama kami. Dia perempuan yang elok, bagus, sopan, dan sangat… gentle juga,” cerita Don, padahal maksudnya sebaliknya. “Bisa di bilang ini cinta pada pandangan pertama.”
Semua tertawa mendengar pertemuan mereka. Pit masih belum puas dan ingin mendengarkan kisah dari pihak Lisa.
“Semuanya sama seperti yang Khun Don katakan. Setelah pertemuan itu, kami mulai saling mengenal.”
“Apa yang kau sukai dari Don hingga bersedia menikah dengannya?” tanya Pit, lagi.

“Khun Don laki-laki yang bagus. Gentleman dan juga… menghormati perempuan,” jawab Lisa, sambil mengingat dikala Don membantingnya ke tanah di pertemuan pertama mereka.

Semua tertawa mendengar kisah itu. Ikut berbahagia. Mor malah membisu saja, sampai Don harus menginjak kakinya semoga segera mengalihkan topik. Eh, tidak di sangka, Mor malah meminta kedua pengantin untuk berciuman. Don dan Lisa pribadi menatapnya dengan tajam.

Rin berteriak agar mereka berciuman. Yang lain ikutan teriak. Don dan Lisa beneran kagok untuk berciuman. Setiap kali mau ciuman, mereka terus ke arah yang sama. Lisa sampai kesal dan berbisik menyuruh Don untuk diam saja dan jangan gerak.

Dan datang-datang, Lisa pergi meminum segelas bir dalam satu tegukan lalu kembali ke hadapan Don dan eksklusif menciumnya. Don sampai kaget dan tidak bereaksi apapun. Orn dan Rin sangat menyukai itu dan bersorak girang, di ikuti yang lain. Lisa juga kaget dengan apa yang di lakukannya.

Mor melanjutkan program, mengajak semuanya untuk bangun dan bersulang untuk kedua pengantin. Lisa yang pertama menghabiskan minumannya dan pribadi berteriak : YUHUUUU!!! Semua terang kaget. Don mau tidak mau ikutan teriak semoga nggak terlalu aib.

Acara berlangsung sampai larut. Don udah capek, tapi Lisa malah asyik menari bersama para tamu. Tampak dia sudah mabuk. Don sampai speechless melihat kelakuannya tersebut.
--
Don dan Lisa ke kamar pengantin yang sudah di hias dengan kelopak bunga mawar merah yang di taburkan di atas daerah tidur. Orn menunjukkan nasehat pada mereka. Dia sangat bahagia karena Don sudah menikah dengan perempuan baik seperti Lisa.
Yang lagi di bicarakan, sudah terkapar di lantai alasannya mabuk.
“Aku rasa pengantin yang ibu bicarakan sudah terkapar,” sindir Don.
Eh, Lisa malah nginggau teriak-teriak. Don sampai menanyakan keputusan Orn menikahkannya dengan Lisa. Lihat saja kini, sudah tahu nggak kuat minum, tapi tetap minum. Orn malah bilang kalau perempuan yang mabuk itu lucu. Don galau mendengarnya, darimana yang lucu? Saat pertama bertemu, Lisa juga sudah mabuk seperti ini. Dan sekarang mabuk di malam akad nikah mereka. Ini terperinci kalau Lisa itu yakni pemabuk.
“Jangan menilai kekurangannya. Udahlah, ibu pergi dulu biar Lisa bisa istirahat. Dan jangan lupa malam ini ya. Lakukan itu! Ibu mau cucu,” ujar Ibu dan pergi keluar dengan tersenyum-senyum senang.
Lisa beneran mabuk. Saat Orn sudah pergi, Lisa pribadi naik ke atas kasur dan tidur. Don menyuruhnya untuk berdiri dan mandi dulu, serta ganti baju sebab bau. Tapi, Lisa tidak mau karena sudah ngantuk. Don menariknya berdiri dan membuat wajah mereka jadi berdekatan. Suasana tampak romantis.
Tapi, Lisa malah bersendawa keras dengan mulut mengarah ke wajah Don. Don pribadi mengibaskan tangannya karna sendawa Lisa sangat bau. Entah apa yang Lisa makan.
Lisa malah memuji wajah Don yang tampan sayangnya…. dia menunjuk ke bibir Don dan memukulinya dengan keras berulang kali. Don hingga takut dan mundur dengan takut-takut. Lisa beneran mabuk dan jalan ke kamar mandi. Belum hingga kamar mandi, beliau udah jatuh duluan ke lantai dan langsung tidur.

Akhirnya, Don mengangkat badan Lisa dan menidurkannya ke kasur. Eh, Lisa malah mengira yang ada di sebelahnya yakni anjing. Don benar-benar kesal dengan kelakuan Lisa.
--
Esok hari,
Saat turun ke ruang tamu, di atas meja sudah ada roti bakar tersedia. Lisa menerka bila itu sarapan yang di siapkan Don untuknya dan tanpa ragu Lisa eksklusif makan. Don yang gres balik dari dapur langsung memarahi Lisa alasannya memakan sarapannya. Lisa kesal karena ada tiga roti, apa salahnya ngasih satu. Don tidak mau karena beliau harus sarapan dengan 3 roti bakar dan 3 poached eggs.
Lisa karenanya nyerah dan balik pergi. And… saat Don lengah, Lisa langsung ngambil roti yang ada di piring dan memasukan semua ke dalam mulutnya bahkan meminum susu yang Don buat. Semua hilang dalam sekejap. Lisa benar-benar puas, sementara Don kesal setengah mati.
Don menegaskan jika Lisa tidak mampu berbuat sesuka hati di rumahnya dan perternakannya hanya alasannya menikahinya! Jangan pernah memerintah para pegawai. Jika butuh sesuatu, lakukan sendiri. Dia tidak akan membiarkan Lisa untuk hidup dengan nyaman.
Don bahkan menarik tangan Lisa untuk ikut dengannya ke ruang kerjanya. Dia memperlihatkan surat kontrak yang sudah di buatnya. Dia menyuruh Lisa membaca baik-baik isi kontrak sebelum tanda tangan. Isinya :
Aku, Arissa Ngamsupdee, yang menciptakan perjanjian dengan Don Praituksa, berjanji akan melakukan tugas seorang istri mulai hari ini tanpa kesalahan selama periode waktu 6 bulan. Aku akan menerima kompensasi 100.000 baht setiap bulannya, termasuk biaya lainnya. Tapi, jikalau aku tidak melakukan tugasku, gajiku akan di potong sebesar 30%.
Lisa tidak suka dengan isi kontrak. Eh, Don tidak sadar dan malah nyuruh Lisa untuk tidak usah berterimakasih. Dia tahu kok sudah cukup baik memperlihatkan gaji 100.000 baht per bln. Lisa bukannya mau bilang terimakasih, tapi mau protes karna honor 100.000 baht itu terlalu murah! Dia minta 300.000 baht dan tanpa perundingan.
Don tidak mau. Lisa menjelaskan dengan menggebu-gebu, bila menikah dengan Don telah membuatnya menyia-nyiakan waktu selama 6 bulan. Dan juga, beliau yaitu lulusan Master dari Inggris dengan jurusan Digital Marketing! Dan tentu saja beliau pantas menerima gaji sebesar itu. Jika tidak mau, dia tidak mau tanda tangan.
Dengan berat hati, Don mau menaikan honor Lisa. Tapi, Lisa mau buat kontraknya sendiri. Dia menggunakan laptop Don yang ada di meja. Menulis kontrak dengan cepat dan mencetaknya sebanyak 2 rangkap. Isi dari kontrak itu :
Aku, Don Praituksa, yang menciptakan perjanjian dengan Arissa Ngamsupdee, akan membayar kompensasi untuk Arissa Ngamsupdee sebesar 300.000 baht setiap bulannya sebagai istriku, termasuk biaya lainnya. Tapi, bila Arissa tidak melaksanakan tugasnya, beliau akan menerima pengurangan honor sebesar 30%. Dan selanjutnya, jikalau saya melanggar hukum :
1. Don dilarang menyentuh Arissa, kecuali di depan umum.
2. Don dan Arissa akan tidur terpisah walaupun tidur di kamar yang sama.
3. Don dihentikan menyakiti Arissa dengan perkataannya.
Jika saya melanggar perjanjian itu, saya harus membayar denda pada Arissa Ngamsupdee sebesar 80.000 baht per pelanggaran.
Don sebetulnya antara terima tidak terima dengan perjanjian itu. Tapi, daripada nggak nemu titik tengah, Don akhirnya menandatangani perjanjian itu bersama Lisa. Selesai tanda tangan, Lisa mengajak Don salaman dan bahkan mengucapkan “Congratulation.”

Karena perjanjian sudah di tandatangani, Don menyuruh Lisa sekarang melaksanakan peran sebagai seorang istri. Lisa setuju.
--

Don menunggu Lisa yang bersiap. Lisa mengenakan sepatu heels dan baju berkelas. Melihat penampilan Lisa, Don nanya, apa yakin mau pakai itu? Lisa dengan pede, mengiyakan. Dia bahkan memberitahu kalau itu adalah baju kesukaannya. Tidak lupa, ia memberitahu harga bajunya, blousenya harga 8.000 baht, celana harga 5.000 baht dan sepatu harga 10.000 baht.
Don tersenyum penuh arti. Lisa jadi curiga dan menanyakan arti senyumnya itu. Don tidak mau memberitahu alasannya nanti Lisa akan tahu juga.
--
Don membawa Lisa ke perternakan. Dan begitu datang, Don langsung menyodorkan sapu pada Lisa. Tugas pertama Lisa yaitu menyikat lantai. Hahahaha. Don tertawa dan berkata jika Lisa sekarang sudah mengerti arti senyum-nya tadi kan.

Don menyuruh Lisa sebaiknya tukar sepatu. Dia menunjuk ke arah sepatu boots yang ada di sana, yang bisa Lisa pilih. Lisa menolak karena ia tidak suka membuatkan sepatu dengan orang lain. Lisa mulai menyikat lantai dan merasa itu pekerjaan yang mudah.
“Bukan di sini,” ujar Don.
Kaprikornus dimana?
Di kandang sapi. Lisa terus teriak dan merasa jijik karena harus membersihkan sangkar sapi.

Sementara Don melihat dari luar sangkar bersama Mor. Mor merasa kasihan pada Lisa. Tapi, Don tidak sama sekali. Jika Lisa ingin menjadi istrinya, maka ia dilarang hanya makan dan tidur dan harus mengenal perternakan. Mor mengerti hal itu, tapi kan bisa pakai cara lain. Atau Don punya planning lain?
“Lihat dan tunggu saja. Aku akan membuat Lisa meminta cerai.”
“Kau baru saja menikah dengannya kemarin dan kamu ingin ia meminta cerai? Bukankah itu terlalu cepat?”
“Lebih cepat lebih baik. Aku tidak bisa menahannya seharipun.”
Mor menasehati Don biar mampu bersabar sampai 6 bulan sampai Orn meninggal. Jika Orn meninggal, Don bisa menceraikan Lisa. Don pribadi menatap Mor dengan tajam karna sama saja menyumpahi ibunya. Mor langsung minta maaf.


Tiba-tiba terdengar suara teriakan Lisa dan orangnya tidak kelihatan. Mor dan Don pribadi panik masuk ke sangkar sapi. Lisa teriak alasannya adalah sepatu heels-nya patah. Don tertawa keras melihat itu. Mor hingga harus menegurnya untuk berhenti tertawa. Don tidak mampu berhenti dan menceramahi Lisa yang tidak mau mendengarkannya tadi untuk pakai sepatu boots. Lisa menatapnya dengan jengkel. Don langsung bilang bila Lisa tidak boleh marah alasannya Lisa yang mematahkan heels itu sendiri, bukan ia.
“Ya. Ini salahku! Ini salahku alasannya adalah sudah menetapkan menikahimu!” teriak Lisa, kesal.
“Jika kau tidak bisa menahannya, kamu mampu minta cerai. Bagaimana? Aku akan mengatakannya pada Ibu.”
“Perhatikan mulutku baik-baik. AKU. TIDAK. AKAN. BERCERAI!tegas Lisa dan bergegas pergi.
“Mau kemana Khun?” tanya Don.
“Aku mau tukar baju. Ingat ya. Orang sepertiku ini, berpengaruh dan sanggup bertahan!”
Mor yang melihat itu, pribadi berkomentar pada Don kalau Lisa bukan orang yang akan mengalah begitu mudahnya. Dan kesannya, Don mendapatkan lawan yang sebanding.
--

Lisa karenanya bertukar baju, mengenakan pakaian pegawai. Setelah bertukar baju, ia bergegas kembali ke perternakan. Saat dalam perjalanan, Pit melihat dan menyapanya dengan ramah. Dia memperkenalkan diri sebagai sepupu Don. Lisa menyapanya dengan ramah juga.
“Aku tahu kenapa kau menikah dengan Don. Aku merasa bersimpati padamu, Don dan tante Orn. Apa yang kau lakukan ialah pengorbanan besar,” ujar Pit, penuh arti.

Lisa tidak curiga sama sekali padanya. Dan karna itu, beliau ingin Pit memberitahu apa yang di sukai dan tidak di sukai Don. Karena dia kan istri Don, jadi dia ingin tahu harus menghindari hal apa semoga tidak mengakibatkan duduk perkara.
Pit tersenyum dan berkata bila Lisa sudah bertanya pada orang yang sempurna.
--
Lisa pergi ke taman bunga dan memangkas bunga-bunga yang ada di sana. Don yang kebetulan lewat eksklusif berteriak murka melihat apa yang Lisa lakukan. Lisa tidak tahu alasan Don marah dan dengan riang menjelaskan kalau ia sedang membantu Don. Dia dengar bila Don ingin menyingkirkan semua bunga itu kan? Lisa bahkan menyuruh Don untuk duduk saja dan dia akan menyelesaikannya.
“Berhenti!!” murka Don dan merebut gunting rumput Lisa. “Pergi!”
“Apa yang salah? Aku membantumu.”
“Aku bilang pergi! Pergi kemana saja yang kamu inginkan asal jangan di sini! Jangan hingga saya melihatmu meletakkan kaki di sini lagi!” teriak Don.
Lisa tidak mengerti dan memukul Don yang bersikap asing. Don benar-benar murka dan mendorong Lisa hingga terjatuh. Lisa jadi marah dan langsung pergi dari sana.
Don memungut bunga-bunga yang sudah tergunting dan tampak murung.
Sementara Lisa pergi ke tempat sepi dan berteriak keras memaki Don, meluapkan kekesalannya. Mor yang kebetulan lewat melihatnya. Lisa memberitahu apa yang terjadi pada Mor. Dia membantu tapi malah di marahin.
Mor memberitahu jika ia jadi Don, ia juga akan marah pada Lisa.
“Kenapa?”



Subscribe to receive free email updates: