Sinopsis K- Drama : Memorist Episode 3 Part 1


Original Network : tvN
"Semua aksara, organisasi, kawasan, dan peristiwa ialah fiktif"

Ye Rim berhasil keluar dari dalam lubang bawah tanah. Namun dikala ia baru saja merasa lega, seseorang tiba dan membawa palu kayu besar. Melihat itu, Ye Rim meneteskan air mata frustasi.


Dong Baek berhasil menemukan ‘babi merah’ di sebuah bendera. Melihat itu, ia pribadi menelpon Kyung Tan dan Se Hoong.

Ban kendaraan beroda empat Kyung Tan serta Se Hoong rusak, jadi mereka keluar untuk memperbaikinya. Oleh karena itu, mereka tidak mendengar bunyi hp mereka yang berbunyi di dalam kendaraan beroda empat.

Karena tidak berhasil menghubungi mereka berdua, maka Dong Baek pun menfoto alamat nya berada dan mengirimkan pesan. “Aku menemukan babi merah.”



Ketika Dong Baek bersiap untuk pergi, orang- orang dari kejaksaan tiba untuk menangkapnya. Mereka menendang dan memukul nya sebelum dia sempat bereaksi sama sekali.
“Beri dia pelajaran,” perintah Jaksa Oh pada anak buahnya, sehabis dia puas menendang Dong Baek yang sedang berada dalam kondisi tidak berdaya. Kemudian beliau menyuruh anak buahnya untuk membawa Dong Baek masuk ke dalam kendaraan beroda empat.

Sun Mi pergi ke jalan simpang tiga yang di ceritakan oleh para siswa Sekolah Menengan Atas yang di tangkapnya.


Sun Mi berhenti di depan sebuah rumah yang berada di ujung jalan. Dan ia memeriksa dari luar rumah tersebut. “Dari jalan menuju gerbang, kamera akan menangkap siapa pun yang berjalan ke sini. Siapa pun yang tiba dan pergi akan tertangkap kamera. Gerbangnya seperti pagar tinggi.”

Sun Mi membuka pagar rumah dan masuk ke dalamnya. Didalam sana ada pertenakan sapi yang tidak mengecewakan besar. Dia memeriksa setiap daerah dengan hati- hati. “Kenapa tidak ada orang? Peternakan sebesar ini seharusnya penuh pekerja dikala siang. Mungkin kah hanya samaran? Mungkin kah peternakan ini ada di sini untuk menyamarkan operasi lainnya?”



Sun Mi merasa curiga akan sesuatu, jadi diapun berjalan semakin ke dalam. Lalu dia menemukan sebuah gudang yang ditutupi kain tebal. Dia masuk ke sana dan menemukan kendaraan beroda empat yang dicari nya. Melihat mobil tersebut, Sun Mi eksklusif bersikap waspada.

Dengan sangat berhati- hati, Sun Mi masuk ke dalam gudang tersebut dan menyelidiki nya. Lalu dia menemukan jejak darah di tanah jerami. Melihat itu, dengan segera Sun Mi ingin menghubungi rekannya. Tapi datang- datang dia mendengar bunyi perempuan menjerit.

Sun Mi terkejut dan menilik lantai jerami dengan hati- hati. Lalu ia menemukan sebuah pintu tersembunyi. Dan di sudut pintu tersebut juga terdapat jejak darah. Melihat itu, Sun Mi mengeluarkan pistolnya dan turun ke bawah tanah dengan perlahan.

Dibawah tanah cukup gelap, hanya ada sedikit cahaya saja. Kaprikornus Sun Mi berjalan dengan sangat berhati-hati dan pelan semoga tidak menjadikan bunyi. Lalu tiba- tiba saja ada bayangan seseorang lewat di erat nya. Melihat itu, Sun Mi terkejut dan ingin segera mengejar nya. Namun beliau tetap bersikap hati- hati dengan tidak mau terburu-buru untuk mengejar nya.


Sun Mi memeriksa setiap ruangan memakai cahaya senter yang dibawanya. Tapi lalu datang- tiba semua lampu yang berada di bawah tanah mati. Dan Tersangka gemuk yang berada di atas atap jatuh di hadapan Sun Mi, kemudian kabur darisana.
Sun Mi terkejut dan terjatuh. Namun beliau segera bangkit dan mengejar Tersangka gemuk. Sayangnya, Tersangka gemuk berhasil kabur dari pandangan nya. Sehingga Sun Mi merasa kebingungan.

“Aku harus pandai,” pikir Sun Mi dengan damai sambil mempersiapkan peluru didalam pistolnya. Kemudian ia menembak apa yang ada di depannya. “Sekarang, perlihatkan dirimu.”

Semua lampu dibawah tanah kembali hidup dan Tersangka gemuk keluar dari persembunyian nya. “Jangan bergerak,” perintah Sun Mi kepadanya. Tapi Tersangka gemuk tidak mendengarkan dan berjalan mendekat. Sehingga Sun Mi pun pribadi menembak nya.



Dengan kesakitan, Tersangka gemuk memegang dadanya dan berusaha untuk berdiri. Lalu dia mendekati Sun Mi sambil mengangkat palu besi besar di tangan nya.
Sun Mi diam di kawasan dengan raut wajah panik.

“Kamu yang di sana!” teriak Dong Baek dari belakang. Mendengar itu, Tersangka gemuk tidak jadi untuk memukul Sun Mi dan berbalik untuk menatap Dong Baek.
Dong Baek menghela nafas capek, lalu beliau tersenyum. “Mau bicara denganku?” tanyanya dengan ramah. Dan Sun Mi memandang nya dengan pandangan terkejut.

"Memorist: Episode 3, Dibaptis dalam Darah"
"32 menit kemudian"
Didalam mobil kejaksaan. Dong Baek berpura- pura mengantuk. Dia menggoyang- goyangkan tubuhnya ke kiri dan ke kanan untuk menyentuh para anak buah Jaksa Oh dengan sengaja. Kemudian sehabis itu, dia memberitahu diam-diam yang di lihat nya.

“Dia melaporkanmu. Dia yang melaporkanmu ke Urusan Dalam. Suap yang kau ambil ia laporkan,” kata Dong Baek sambil tersenyum geli. Dia mengadu bawahan A dengan bawahan B.
“Bukan saya!” kata bawahan B, menyangkal. Tapi bahawan A tidak percaya dan murka.
“Pemilik kafe itu menyuapmu untuk menghentikan penyelidikan. Kamu menjual kolegamu senilai 30.000 dolar?” kata Dong Baek, menjelaskan. Mendengar itu, bawahan A semakin marah kepada bawahan B.

Jaksa Oh tidak tahan mendengarkan Dong Baek, jadi dia menyuruh bawahan A dan B untuk segera membungkam Dong Baek. Dan dengan damai, Dong Baek menjelaskan bahwa dia juga melihat sesuatu dari Jaksa Oh, ketika ia sengaja menabrakan tubuhnya kepada Jaksa Oh. Mendengar itu, Jaksa Oh eksklusif melihat Dong Baek.
“Apakah mengkhianati rekan sedang tren di kantormu?” tanya Dong Baek dengan geli. Lalu ia menatap bawahan C yang menyetir didepan. “Tahukah kamu beliau menarik hati banyak perempuan?”
“Bungkam beliau!” bentak Jaksa Oh.

“Tetap saja, seharusnya kau sopan. Bagaimana kau bisa mengejar pacar rekan termuda dalam timmu?” kata Dong Baek. Dan mendengar itu, bawahan C terkejut dan eksklusif menatap Jaksa Oh. Sehingga alasannya itu, kendaraan beroda empat sedikit tidak fokus dan hampir saja  mau menabrak.
“Bodoh, tetap perhatikan jalan!” hardik Jaksa Oh, kesal.


“Bukankah pacarmu baru-baru ini mendapat tas desainer? Pria ini menghadiahkannya untuknya,” kata Dong Baek, memberitahu. Dan mendengar itu, bawahan C merasa marah kepada Jaksa Oh, tapi dia tidak mampu melakukan apapun alasannya adalah sedang menyetir.

Jaksa Oh menatap ke belakang dan membentak Dong Baek. Lalu beliau menyuruh para bawahannya yang duduk di bab paling belakang untuk menyentrum Dong Baek. Tapi Dong Baek berhasil menghindar dengan lincah. Dan ia menggunakan alat setrum tersebut untuk menyetrum dua orang yang duduk di samping nya. Kemudian ketika dua orang dibelakang memegang pundak dan leher nya, beliau menyetrum mereka berdua juga.

Setelah itu, Dong Baek menyetrum bawahan C yang sedang menyetir. Lalu sebab bawahan C pingsan, maka mobil pun melaju tidak tentu arah dan menabrak galon air yang berada di pinggir jalan.

Dong Baek datang sempurna waktu, disaat Tersangka gemuk ingin memukul Sun Mi. “Jangan mencoba-coba membunuhnya. Aku harus menangkapnya dan membaca ingatannya sebanyak mungkin,” jelas nya, memberitahu Sun Mi.

Tersangka gemuk murka dan berlari ke arah Dong Baek serta ingin menyerang nya. Dan Dong Baek pun bertarung melawannya. Tapi sayangnya, Dong Baek kalah.


Setelah berhasil mengalahkan Dong Baek, Tersangka gemuk berjalan kembali ke arah Sun Mi. Dengan ketakutan, Sun Mi berusaha untuk menghentikan Tersangka gemuk, tapi sayang nya ia kurang besar lengan berkuasa dibandingkan Tersangka gemuk.
Dengan gampang, Tersangka gemuk menangkap tangan Sun Mi yang ingin memukulnya. Kemudian ia mengangkat palu besi di tangannya untuk memukul. Dan Sun Mi pun memejamkan matanya dengan akrab.

Dong Baek bangun bangkit dan menusuk pundak Tersangka gemuk dengan kayu, sebelum Tersangka gemuk berhasil memukul. “Kamu baik-baik saja?” tanyanya. Dan Sun Mi diam alasannya adalah masih ketakutan.


Tersangka gemuk menggunakan kesempatan itu dan kabur.
Dong Baek menahan badan Sun Mi yang akan terjatuh alasannya adalah ketakutan.

Dong Baek dan Sun Mi masuk semakin ke dalam. Mereka menilik setiap terowongan yang ada. Kemudian mereka mendengar suara pengajaran sesat di dalam sebuah ruangan. Dan dengan waspada mereka masuk ke dalam nya. Dan mereka menemukan Tersangka gemuk sedang berdoa.
Tersangka gemuk tidak menyadari eksistensi mereka berdua, sebab ia sedang sibuk berdoa. Dan Sun Mi serta Dong Baek memperhatikan nya dengan kebingungan.





“Berlututlah,” perintah Sun Mi.
Tersangka gemuk berhenti berdoa. Dia membuka matanya menatap mereka berdua, kemudian ia menjatuhkan dirinya sendiri ke belakang. Melihat itu, Sun Mi dan Dong Baek terkejut, mereka segera mendekat. Dan mereka menemukan bahwa dibelakang Tersangka gemuk ada sebuah lubang yang sangat dalam. Dan Tersangka gemuk meninggal disana.

Tiba- datang terdengar bunyi tangisan perempuan. Mendengar itu, Sun Mi dan Dong Baek segera meninggalkan terowongan tersebut dan mencari sumber bunyi. Lalu mereka menemukan ruangan CCTV. Dilayar monitor, mereka melihat seorang perempuan terkunci di dalam sel dan menangis.


Sun Mi membuka pintu sel dan menemukan Bo Yun yang sedang menangis. Sedangkan Dong Baek diam menatap layar monitor.

Dong Baek tampak mirip terkejut. Dia berjalan perlahan ke arah sel lain dan membuka pintu nya. Didalam sana, dia menemukan seorang perempuan berpakaian putih terbaring di atas daerah tidur. Wanita tersebut telah meninggal dengan banyak darah di tubuhnya.

Jaksa Oh dan para anak buahnya tiba untuk menangkap Dong Baek. Mereka merasa kebingungan dengan rumit nya terowongan bawah tanah yang mereka lewati. Dan dikala mereka menemukan Dong Baek, mereka langsung menangkap nya.
Dong Baek tidak melawan sama sekali. Dia membisu menatap mayat wanita yang berada didalam sel.

Jaksa Oh menatap layar monitor. Lalu dia memandang ke arah sel yang berada didekat Dong Baek.
Dong Baek tampak duka menatap mayat perempuan tersebut. Dia menangis dalam membisu.

Kamar Ye Rim sangat bersih serta rapi.  Dan juga sangat, sangat sunyi.

Tim polisi dan Tim forensik datang untuk menilik kawasan kejadian.

Didepan kamar mayit. Ibu pembersih satu duduk dengan lemas dan tubuh yang gemetar. Para polisi yang berada di sekitar nya hanya mampu diam, sebab tidak tahu harus mengatakan apa.


Kyung Tan dan Se Hoong mengusut mayat perempuan yang di temukan. Dan mereka menangis melihat mayit perempuan tersebut.

“Izinkan aku melihat putriku,” pinta Ibu pembersih satu.
“Bu. Kami menunggu autopsi…” kata Kyung Tan, menjelaskan.
“Bayangkan berapa usang dia menungguku. Aku tidak mau membuatnya menunggu lebih lama lagi,” kata Ibu pembersih satu dengan nada yang sangat sedih. “Aku harus memberitahunya aku di sini dan menenangkannya. Anakku yang malang. Dia niscaya sangat ketakutan.”

Ji Eun serta rekan reporter nya datang ke rumah sakit dan mendengar pembicaraan itu.
“Aku akan jujur. Kondisi Ye Rim sangat buruk kini. Sebaiknya Anda mengingat penampilannya sebelumnya… “ kata Kyung Tan, memberitahu.

“Aku harus melihat momen terakhir anakku!” teriak Ibu pembersih satu, murka. “Minggir. Menyingkirlah. Putriku. Aku harus melihat putriku, jadi, menyingkirlah!”
“Tenanglah,” pinta Se Hoong, menghentikannya.

Ji Eun menghentikan rekannya untuk memotret, alasannya adalah itu terlalu menyedihkan untuk di potret.
Ibu pembersih satu pingsan, dan Se Hoong pun segera mengendong nya.

Di tempat kejadian. Para wartawan berkumpul untuk memberitakan kasus tersebut. Termaksud dengan Ji Eun dan rekannya.
“Tersangka berusia 30 tahun, Han Man Pyeong, yang bunuh diri, sepertinya menculik dan mengurung wanita di bawah peternakannya lalu membunuh mereka. Terowongan bawah tanah tersebut diduga telah dibangun selama era penjajahan Jepang. Tersangka Han tampaknya menggunakan terowongan tersebut sebagai persembunyian selama lebih dari 15 tahun sehabis maut orang tuanya.”
Young Soo bertelponan dengan Shin Woong. “Ya… Aku mengerti.”

Setelah selesai bertelponan, Shin Woong lanjut menonton info di TV.


Didalam mobil Kejaksaan. Dong Baek membisu dan memegang bersahabat tangannya yang terus gemetaran.

Saat Young Soo datang ke dalam camp. Sun Mi meminta bantuannya untuk mencari Pelaku Utama. Sebab menurutnya, Han Man Pyeong bukanlah tipe orang yang akan memamerkan pembunuhan. Jadi beliau yakin jika Pelaku Utama dalam masalah ini yaitu orang lain.


“Pelaku utama? Kamu mempertahankan data profil utamamu? Kemungkinan besar pelakunya dari kelas atas?” tanya Young Soo. Dan Sun Mi menjelaskan. “Izinkan aku menasihatimu. Itu hanya prasangkamu. Rendah hatilah dan terima hasil,” katanya mirip menasehati.
“Karena itu dengan rendah hati aku meminta bantuanmu,” balas Sun Mi. “Selidikilah secara mendetail untuk melihat apakah ada persekutuan. Aku tidak akan meminta hal lain,” pintanya.
“Aku tidak bisa membantumu,” kata Young Soo. Mendengar itu, semua anggota tim merasa kecewa. “Kamu harus melakukannya sendiri,” lanjutnya.
“Tapi saya dipecat dari jabatanku,” kata Sun Mi, mengingatkan dengan pelan.
“Inspektur Han akan menjadi wakil eksekutif departemen pemeriksaan khusus,” kata Young Soo, memberitahu semua nya. Dan semuanya merasa terkejut. Termaksud Sun Mi.

“Jadikan dia bintang. Tekankan fakta bahwa beliau menemukan pelakunya dahulu. Bahwa dia menemukan nya sebelum Dong Baek,” kata Shin Woong. Ini adalah apa yang Shin Woong dan Young Soo di telpon barusan.

‘Kamu juga akan memimpin pengarahannya. Itu tugasmu sebagai bintang yang menangkap si pelaku,” tegas Young Soo. Dan Sun Mi mengerti.

Dong Baek dipenjarakan. Dan besok pagi, beliau akan di pindahkan ke Kejaksaan Barat.
Didalam penjara. Dong Baek meremas rambut nya dengan putus asa dan murung.


Jaksa Oh memuji betapa beruntungnya Kepala Im. Sebab dengan adanya perkara pembunuhan berantai yang berakhir bunuh diri ini, maka tidak akan ada yang tertarik dengan skandal seks Kepala Im. Tapi Kepala Im tidak berpikiran demikian, karena pelaku pembunuhan berantai itu telah mati, jadi otomatis media akan berusaha melaksanakan segala cara untuk menemukan seseorang yang bisa di salahkan. Mendengar itu, Jaksa Oh mengerti maksud Kepala Im.
“Jangan lupa apa yang harus kamu lakukan supaya tidak menjadi kambing hitam,” kata Kepala Im.
“Aku akan bicara dengan media, Pak,” balas Jaksa Oh sambil tersenyum menyakinkan.




Penyelidikan lanjutan di mulai. Sun Mi memberikan pengarahan kepada para rekan timnya. “12 jam sebelum hasilnya keluar. Selama itu, kita harus menyelidiki apakah ada komplotan atau tidak. Periksa setiap orang yang pernah dia hubungi supaya kita mampu mengidentifikasi orang itu begitu karenanya keluar.”
Para rekan tim Sun Mi dan anggota tim forensik. Mereka mengusut setiap sudut, tempat, dan orang yang berada di lingkungan sekitar kawasan insiden. Dan lalu memberikan hasil nya kepada Sun Mi.

Sun Mi bangkit dengan gugup di atas panggung. “Kami mengusut bukti untuk melihat apakah ada komplotannya… ,” katanya kepada para wartawan yang berkumpul.
Young Soo memperhatikannya dari jauh.
“Tapi kami tidak menemukan apa pun,” lanjut Sun Mi, menjelaskan. Dan Young Soo tampak lega.
Shin Woong menonton Sun Mi di TV dalam ruangannya.

Para wartawan mulai bertanya. Mereka menanyakan perihal, Dong Baek yang kabarnya juga berada di tempat peristiwa. Dan mereka ingin tahu kenapa Dong Baek berada disana serta siapa yang hingga duluan disana. Dan Sun Mi menjawab bahwa itu tidak penting menurut nya.
Young Soo mengambil mic dan berbicara. “Inspektur Han. Dia datang lebih dahulu dan menahan pelakunya,” katanya, memberitahu wartawan. Dan Sun Mi diam menatapnya 
“Bisa jelaskan bagaimana Detektif Dong Baek ditangkap?” tanya wartawan.
“Itu tidak berkaitan dengan kasusnya. Silakan bertanya pada jaksa,” jawab Sun Mi.
Diruangan media. Rekan Sun Mi merasa besar hati kepada pencapaian jago Sun Mi.


Semakin banyak wartawan yang mengajukan pertanyaan dan Sun Mi menjawab semuanya dengan hening. Tapi pertanyaan yang di ejekan oleh para wartawan semakin jauh melenceng, seolah- olah mereka ingin menciptakan Sun Mi tampak jelek dan gagal dalam menyelesaikan kasus.
Menonton informasi tersebut, Jaksa Oh merasa sangat bahagia dan puas. “Bagus.”

Wartawan A : “Peternakan itu hanya berjarak 1 km dari tempat Yoon Ye Rim menghilang. Kenapa Anda tidak mulai mencari di peternakan?”
“Kami adakan pencarian menyeluruh,” jawab Sun Mi.
Wartawan B : “Dia berada tepat di depan Anda, tapi Anda membuang-buang waktu mencari di daerah lain.”
“Sayangnya, pelakunya bersikap impulsif dengan Yoon Ye Rim. Karena itu, sangat sulit mengetahui keberadaannya,” jawab Sun Mi.
Wartawan C : “Bukankah itu termasuk kegagalan?”
“Jangan mengakui itu,” kata Shin Woong didalam ruangannya.


“Sekali lagi, aku ingin menyampaikan belasungkawa yang lapang dada kepada korban dan keluarga mereka,” kata Sun Mi untuk mengakhiri sesi tanya jawab. Tapi para wartawan masih belum mau berhenti bertanya.
Ji Eun menatap heran para wartawan yang bertanya semakin memojokkan.
“Orang lemah itu,” komentar Shin Woong, kecewa pada penampilan Sun Mi.
“Aku ingin menekankan fakta bahwa ia berusaha maksimal untuk menangkap pelaku dan berhasil menyelamatkan penyintas,” kata Young Soo, membantu Sun Mi yang bengong.


Wartawan D bertanya. Menurut kabar, Dong Baek ada menawarkan isu tapi kenapa Sun Mi tidak bekerja sama dengannya. Dan Sun Mi menjelaskan bahwa Dong Baek sedang di skors. Namun para wartawan tidak mau tahu itu, sebab berdasarkan mereka, bila Sun Mi mau bekerja sama dengan Dong Baek, maka penyelidikan akan berjalan lebih baik.
Wartawan E bertanya. Sun Mi telah gagal mengusut dengan baik, jadi bagaimana Sun Mi akan bertanggung jawab. Akankah Sun Mi meminta maaf secara terbuka.
Semakin banyak pertanyaan yang diajukan, Sun Mi semakin merasa gugup dan panik, ia mundur selangkah ke belakang. Tapi walau begitu, dia tetap menawarkan wajah damai nya.
Jaksa Oh bertepuk tangan dengan bahagia. “Bagus.”

Young Soo sudah tidak tahan lagi, beliau pergi dari ruangan.

Kepala Im tertawa menonton wawancara Sun Mi tersebut. Sepertinya ia dan Jaksa Oh sengaja mengakibatkan Sun Mi sebagai kambing hitam untuk di salahkan oleh publik. Sehingga skandal Kepala Im akan tenggelam.
Shin Woong memanggil kepala Biro Intelijen untuk masuk ke ruangannya.

Saat Sun Mi berjalan kembali ke kantor. Seul Bi tiba menghampirinya dan melapor dengan panik, kantor pusat gres saja menetapkan untuk membubarkan tim mereka. Dan itu akan dilakukan dalam waktu 72 jam.


Dengan tenang, Sun Mi mengusut pesan di hp nya. Lalu dia menghubungi Lim.
Lim sedang membaca artikel buruk wacana Sun Mi. Dan saat Sun Mi menelpon, dia langsung mengangkat nya. Judul artikel : "Polisi bertanggung jawab atas banyak korban", "Inspektur Han Sun Mi".
“Sudah bicara dengan penyintas itu?” tanya Sun Mi.
“Mereka tidak mengizinkanku masuk. Dokter melarangku masuk, tapi walinya juga membuat keributan,” jawab Lim. “Itu sebab tagihan rumah sakit.”


“Kamu harus bergegas,” perintah Sun Mi dengan tegas.
“Akan kucoba.”
“Waktunya tidak banyak sebelum tim kita bubar. Kamu harus bicara dengannya hari ini.”


Didalam kamar. Bon Yu meremas selimut dengan akrab untuk menahan emosinya. Lalu ketika sudah tidak tahan lagi, dia menutup telingannya dan menangis. Dia tampak stress dan tidak tahan mendengarkan suara teriakan Ibunya yang berada di luar kamar.
Kemudian dikala Ibunya masih belum berhenti berteriak. Dia menutup dirinya didalam selimut dan menjerit kesal.

Subscribe to receive free email updates: